A. Judul : Manfaat Ekstraksi Ayam dan Sapi
B. Latar Belakang
Masakan yang berasal dari binatang ternak khususnya mempunyai nilai cita rasa yang baik.Selain nilai protein hewaninya yang tinggi juga mengandung nilai ekonomis tinggi.Dan itu semua tidak terlepas dari kebutuhan rumah tangga sebagai penyedap rasa dari masakan yang dibuat.
Dalam hal ini saya mencoba membuat penelitian terhadap manfaat ekstraksi itu sendiri pada bumbu masakan.Semoga dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tersendiri bagi masyarakat tentang manfaat ekstraksi.
C. Perumusan Masalah
Ø Apakah ekstraksi mempengaruhi kadar protein yang sama dengan yang tidak di ekstraksi.
Ø Bagaimana pengarauhnya terhadap perubahan rasa hasil ekstraksi itu sendiri
D. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pandangan,serta memberikan pengetahuan dan menemukan sesuatu yang baru dari teori-teori yang ada dan hasil-hasil yang telah diteliti sebelumnya.Serta untuk mengetahui manfaat ekstraksi pada bumbu masakan.
Manfaatnya diharapkan dapat memberikan informasi terhadap pembuatan ekstraksi dari daging sapi dan ayam itu sendiri.
E. Pemecahan Masalah
Hasil dari ekstraksi daging sapi dan ayam dapat di gunakan sebagai komposisi dalam pembuatan pelezat makanan yang memiliki nilai cita rasa yang sangat baik dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
1. Bahwa penyedap makan berasal dari binatang ternak yang kemudian di ekstrak.
2. Kandungan protein yang terdapat pada makanan hasil ekstraksi sama dengan Yang sebenarnya.
3. Ekstraksi dari sapi atau ayam bisa dijadikan penyedap makanan yang baik.
4. Mempunyai nilai ekonomis.
F. Hipotesis
Ho : ekstaraksi tidak bermanfaat terhadap penyusun bumbu masakan
Ha : ekstraksi bermanfaat terhadap penyusubab bmbu masakan
G. Tinjauan Pustaka
Produksi makanan yang terbuat dari tepung daging dengan berbagai rasa pada royco ( penyedap makanan ).
1. Komposisi Penyedap Makanan
komposisi penyedap makanan terdiri dari tepung bumbu sapi,ayam,dll.sedangkan komposisi lainya adalah :
- Penguant rasa MSG
- Lemak nabati
- Ekstrak sapi / ayam
- Penguat rasa
- Garam
- Gula
2. Manfaat Penyedap Makanan
- Dapat memberikan rasa enak pada makanan
- Ekstrak sapi atau ayam sebagai sumber protein
- Penguat rasa
Bumbu masakan yang memiliki rasa yang berfariasi seperti rasa sapi dan ayam merupakan hasil yang telah dikenal masyarakat.harganyapun sangat terjangkau untuk bumbu masakan rumah tangga.berkisar antara Rp 300- dan Rp 1000,-
Untuk memenuhi suplay bumbu didlam dan luar negri,industri bumbu masakan ini mesti ditingkatkan.
Adapun cara pembuatan ekstrak pada ayam dan sapi dengan cara dilarutkan dengan larutan pengekstrak.yaitu larutan NaCl dalam ukuran tertentu.dan asam asetat dalam ukuran sekian % juga.Lama pendiaman juga tergantung,berkisar antara 5-9 hari.
Metode yang digunakan :
1. Metode ekstraksi konfensional
2. Metode ekstaraksi menurut miller et al
Adapun metode ekstraksi ada 2 metode.yaitu metode ekstraksi konfensional (radiman,1979) yaitu kulit ayam broiler segar ditimbang,untuk mengetahui presentasi rendeman dan selanjutnya dicuci degnan air.kemudian kulit dicuring dengan asam asetat 1,5% selama 3 hari dan kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi bertingakat.tahap I,ekstraksi dilakukan pada temperatur 50-60oC dan pada tahap II pada temperatuir 60-65oC.yang masing-masing dilakukan pemanasan selama 1 jam.hasil ekstraklsi kemudian disaringdalam keadaan panas dengan mengguanakan kain kasa dan selanjutnya didinginkan pada temperatur 5% C dengan tujuan untuk pemadatan larutan.
Sedangangkan alat-alat yang perlu dipersiapkan diantaranya :
Ø Viskometer osward
Ø Gelas kimia
Ø Gelas piala
Ø Erlemeyer
Ø Desikator
Ø Thermometer
Ø Timbangan analitik
Ø Panci aluminium
Ø Ember plastik
Ø Oven
Ø Waterbath
Ø Gelas ukur
Ø Kompor
Ø Loyang
I. Bahan dan Metoda
- Materi
- peralatan yang dibutuhkan
Ø viskometer osward
Ø gelas kimia
Ø gelas piala
Ø oven
Ø water bath
Ø gelas ukur
Ø kompor
Ø loyang
- bahan pendukung
Ø kloroform
Ø metanol
Ø asam asetat
Ø aquades
Ø larutan buffer ( Ph 4-7 )
- prosedur Kerja
Daging ayam atau sapi telah disiapkan,biasanya bagian daging yang memiliki jaringan ikta yang banyak yang digunakan.Dan kemudian ditimbang beratnya dan kemudian dipisahkan menjadi 3 perlakuan ( 3 metode ekstraksi ),yaitu :
metode I : metode ekstraksi konvensional yaitu jumlah daging yang telah disiapkan kemudian ditimbang.untuk mengetahui presentase rendaman dan selanjutnya dicucidengan air.kemudian daging dicuring dengan asam asetat 1,5% selama 3 hari dan kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi bertingkat dalam waterbath .
Ø tahap 1 : ekstraksi dilakuakan pada temperatur 50-60oC
Ø tahap 2 : pada temperatur 60-65oC yang masing-masing dilakukan pemanasan selama 1 ja.hasil ekstraksi kemudian disaring dalam keadaan panas menggunakan kain kasa,dan selanjutnya didingankan pada temperatur 5oC dengan tujuan untuk pemadatan larutan ,langkah terakhir adalah pencetakan dan penyaringan yang kemudian dilanjutkan dengan uji kwalitas.
Metode II : metode ekstraksi menurut miller et al (1983) yaitu daging ayam segar yang suadah dicuci langsung di ekstraksi dengan menggunakan kloroform den metanol (50:50),selanjutnya dilakukan penyaringan dan residunya ditambahi asam asetat 0,5%.produk hasil produksi kemudian di uji kwalitasnya.
Metode III : merupakan metode modifikasi dari metode I dan II.daging ayam atau sapi yang segar yang dicuci,dicuring dengan asam asetat 1,5% selama 3 hari kemudian di ekstraksi dengan campuran kloroform dan metanol (50;50), selanjutnya dilakukan penyaringan.
J. Metoda Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penlitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan 3 metode ekstraksi (metode I,II dan III).masing-masing unit perlakuan diulang sebanyak 6 kali.Variabel yang di amati meliputi uji PH ekstraksi daging dengan metode OAOC (1984).uji rendeman dengan mengukur volume awal daging yang akan diekstraksi menjadi gelatin dan selanjutnya dibandingkan dengan volume gelatin yang diperoleh.Uji viskositas dilakukan dengan Oswald.Penentuan kadar air dilakukan dengan OAOC (1984) serta penentuan kadar lemak dengan titrasi asam basa.data di analisis sidik ragam dan bila terdapat perbedaan yang nyata analisis dilanjutkan dengan uji duncan.
Model matematis dari rancangan acak lengkap (RAL) adalah :
Yij : U + Pi Eij
K. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian sepenuhnya dilakukan didaalam Laboratorium Teknolohi Hasil Ternak,Fakultas Peternakan,Universitas Andalas.
L. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan d fakultas peternakan dan laboratorium teknologi hasil ternak,universitas andalas selama kurang lebih 3 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Asssociation of Official Analytical Chemists. 1985. Official Methode of Analysis. 12th Ed.
PO Box 540. Benyamin Franklin Station. Washington.
Anonim. 1985. Standard Industri Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Apriyantono, HA. 2003. Makalah Halal: Kaitan Antara Syar’i, Teknologi, dan Sertifikasi.
Brown, E.M., King, G., dan Chen, J.M. 1997, “Model of The Helical Portion of A Type I
Collagen Microfibril”, Jalca, 92:1-7.
Chen, J.M., Freairheller, S.H., dan Brown, E.M. 1991, “Three-Dimensional-Energy
Minimized Models for Calf Skin Type I Collagen Triple Halix and Microfibril : I.
The Triple Halical Models”, Jalca, 86:475-486.
Kurnianingsih, N. 2004. Kolagen Sang Pengisi Tubuh. Laporan Utama Cakrawala. Edisi
Kamis, 30 september 2004.
Miller, AJ., Karmas, and Lui, MF. 1983. Age Related Changes in Collagen of Bovine
Corium: Studies on Extractability Solubility and Molecular Size Distribution. J. Food
Sci. 48: 681-707.
Mustakim. 1999. Sifat-sifat Fisik dan Kimia Serta Evaluasi Mutu Kulit Kaki Ayam
Pedaging, Buras dan Ayam Petelur Afkir yang Disamak dengan Krom. Tesis.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Pearson, AM., and Dutson, TR. 1992. Inedible Meat by Product Advances in Meat.
Research. Vol. 8. London dan New York.
Purnomo E. 1992. Penyamakan Kulit Kaki Ayam. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Radiman. 1979. Penuntun Pembuatan Gelatin, Lem dan Kerupuk dari Kulit Hewan Secara
Industri Rumah/ Kerajinan. Balai Penelitian Kulit. Jogyakarta,
PROPOSAL PENELITIAN
MANFAAT EKSTRAKSI AYAM DAN SAPI
Disusun
O
L
E
H
REFI YANTO
07 163 016
LABORATORIUM TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar