Join emridho's empire

Jumat, 30 Desember 2011

makalah management agribisnis ( komoditi kopi )


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Sejarah Perkembangan Kopi
Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika utara.
Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.
Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.
Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.
1.2              Pentingnya Pengamatan mulai dari Produksi-Konsumsi.
Berikut beberapa point dan manfaat dari secangkir minuman yang bernama kopi, yang berhasil kami  rangkum dari berbagai sumber :
  • Kafein yang terkandung didalam kopi adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak dan sistem saraf. Kafein tergolong jenis alkaloid yang juga dikenal sebagai trimetilsantin. Selain pada kopi, kafein juga banyak ditemukan dalam minuman teh, cola, coklat, minuman berenergi (energy drink), cokelat, maupun obat-obatan.
  • Kafein membantu Anda untuk bisa berpikir lebih cepat. Cobalah mengkonsumsi kopi atau teh 15 menit atau 30 menit sebelum Anda melakukan wawancara pekerjaan atau memberikan presentasi pada atasan. Hasilnya mungkin akan cukup lumayan, karena kafein yang terdapat pada kopi atau teh terbukti mampu memberikan ’sinyal’ pada otak untuk lebih cepat merespon dan dengan tangkas mengolah memori pada otak.
  • Kafein mencegah gigi berlubang. Cobalah untuk meminum secangkir kopi hangat atau teh hangat sesaat setelah Anda mengkonsumsi cookies, cake coklat yang lezat, permen rasa buah atau sepotong roti manis. Joe Vinson, Ph.D., dari University of Scranton menjelaskan bahwa kafein yang terdapat dalam minuman ini ternyata sangat tangguh memberantas bakteri penyebab gigi berlubang.
  • Kafein mengurangi derita sakit kepala. Penelitian menemukan kafein yang terdapat dalam kopi atau teh (dalam jumlah tertentu) sanggup menolong mengobati sakit kepala. Menurut Seimur Diamond, M.D., dari Chicago’s Diamond Headache Clinic. Penderita migrain dalam kategori ringan dapat disembuhkan dengan secangkir kopi pekat atau secangkir black tea. Jadi, sebelum mengkonsumsi obat cobalah dulu sembuhkan sakit kepala Anda dengan minuman berkafein.
  • Kafein bisa melegakan napas penderita asma dengan cara melebarkan saluran bronkial yang menghubungkan kerongkongan dengan paru.
  • Kafein dapat membuat badan tidak cepat lelah, bisa melakukan aktifitas fisik lebih lama, di perkirakan karena kafein membuat “bahan bakar” yang dipakai otot lebih lama.
  • Kafein bisa meningkatkan rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik.
  • Perempuan yang minum dua cangkir kopi atau lebih per hari dapat mengurangi risiko terkena pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Kopi dapat meningkatkan penampilan mental dan memori karena kopi dapat merangsang banyak daerah dalam otak yang dapat mengatur tetap terjaga, rangsangan, mood dan konsentrasi. Penelitian di Universitas Arizona ditemukan bahwa orang dewasa yang minum kopi sebelum test memori menunjukkan perkembangan yang signifikan dibanding mereka yang minum kopi tanpa kafein.
  • Kafein dapat menangkal radikal bebas dan menghancurkan molekul yang dapat merusak sel DNA.
  • Kafein juga melindungi jantung dan kanker.
  • Untuk mengurangi risiko pengidapan diabetes mulailah meminum kopi. Seseorang yang minum kopi lebih dari enam cangkir sehari berisiko rendah terserang diabetes dibanding dengan orang yang tidak minum kopi sama sekali. Demikian simpulan sebuah riset skala besar yang dilakukan pada 80 ribu orang selama 18 tahun di AS.
  • Parkinson jarang ditemukan pada orang yang minum kopi secara teratur. Sebuah riset menyimpulkan penyakit ini justru ditemukan pada pria yang tidak minum kopi tiga kali lebih banyak daripada pria penikmat kopi.
  • Minum kopi membuat sperma “berenang” lebih cepat dan mampu meningkatkan kesuburan pria. Hal ini diumumkan para ilmuwan Brasil dalam pertemuan “American Society for Reproductive Medicine” di San Antonio, dimana pembicaraan utama berkisar pada efek obat-obatan terhadap kesuburankaum adam.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Permasalahan Komoditi dari Sisi Agribisnis
Dengan luas tanaman sekitar 1,2 juta ha dengan kemungkinan perluasan tanaman kopi rakyat yang masih bisa terjadi di tahun mendatang. Produk kopi dapat mencapai sekitar 450.000-500.000 ton serahun sampai akhir dasawarsa 1990-2000 ini. Ekspor kopi sekitar 400.000-425.000 ton serahun bisa diperhitungkan.
            Masalah yang di perkirakan akan di hadapi oleh perkopian Indonesia untuk tahun mendatang di antaranya  :
  • Produksi kopi biji rakyat yang belum terlepas dari praktik yang kurang pemeliharaan kebun, kebiasaan manipulasi mutu kopi biji yang merusak mutu kopi Indonesia.
  • Belum meningkatnya kemampuan untuk lebih besar menyediakan kopi arabika untuk ekspor maupun kepentingan untuk pabrik-pabrik kopi di dalam negri
  • Tidak jelasnya kebijaksanaan nasional di bidang perkopian, di bidang pengembangan industri, mengenai pengolahan hasil dan penerapan standar mutu di tingkat desa penghasil kopi biji
  • Ketrampilan profesional dan disiplin usaha yang masih belum dimiliki oleh pelaku-pelaku di sepanjang mata rantai tataniaga kopi, terutama menampung hasil kopi kebun rakyat.

Solusi Permasalahan Kopi

  • Melakukan peremajaan klonal tanaman kopi di banyak daerah terutama tanaman kopi rakyat untuk menghasilakan biji-biji kopi yang seragam ukuran dan tidak lagi terdiri lagi biji-biji yang berukuran kecil serta biji kopi yang mengandung aroma khas kopi yang bermutu baik. Cara budidaya dengan multi stem prunning perlu disaran kan pada masyarakat petani kopi guna meningkatkan hasil per ha.
  • Di utamakan petik merah selektif untuk memperoleh tambahan hasil yang terdiri dari biji-biji kopi yang bermutu baik serta dapat memperbaiki mutu seduh atau cita rasa minuman kopi nya.
  • Penjemuran biji kopi di laksanakan dengan cermat agar biji-biji kopi kering merata, mencapai kering sampai kandungan air tidak lebih dari 12% dalam waktu kurang 15 hari. Penjemuran di tanah akan menybabkan rasa bau tanah yang akan merusak mutu. Perlu di lakukan sortasi untuk membuang kotoran biji-biji cacat dan biji pecah perlu di masyarakatkan untuk produksi biji kopi yang bermutu baik.





2.2              Prospek Komoditi

  • Demand
Dari jenis kopi yang diproduksi, kopi Arabika merupakan bagian terbesar ( sekitar 70%) dari total produksi dan 30% sisanya adalah kopi Robusta. Trend produksi kopi dunia cenderung mengalami kenaikan. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 1991/92, yaitu lebih kurang 6 juta ton. Rata-rata produksi kopi dunia adalah 5,6 juta ton per tahun.
           
Negara produsen kopi terbesar adalah Brasil dengan produksi rata-rata 1,6 juta ton per tahun, Colombia dengan produksi rata-rata 800 ribu ton per tahun dan Indonesia pada urutan ketiga produsen kopi dunia, dengan produksi rata-rata 500 ribu ton per tahun.

  • Supplay
Suplai kopi dunia akan mengalami defisit 5,9 juta karung – satu karung ekuivalen 60 kg. Itulah hasil survei yang dilakukan Reuters terhadap analis kopi dunia yang dilaporkan baru-baru ini. Defisit itu dipicu oleh tingginya konsumsi kopi dunia sebesar 111,9 juta karung sedangkan produksi dunia rata-rata 106 juta karung pada 2003.
 
Di lain pihak, International Coffee Organization (ICO) bahkan memperkirakan suplai kopi dunia akan mengalami defisit pada 2004 sebesar 11 juta karung. Seorang analis dari CoffeeNetwork memprediksikan total produksi kopi dunia pada 2004 akan mengalami penurunan menjadi 105,6 juta karung, masing-masing 40,5 juta karung robusta dan 65 juta karung arabika.

  • Potensi Ekspor

Sejak tahun 1984 ekspor kopi Indonesia menduduki nomor tiga tertinggi setelah Brasilia dan Kolombia. Bahkan, untuk ekspor kopi robusta, Indonesia menduduki peringkat pertama dunia. Tahun 1997, posisi Indonesia bergeser menjadi peringkat empat, tergeser Vietnam. “Pergeseran ini terjadi karena persaingan ketat antar produsen kopi dan kelengahan Indonesia dalam mengamati posisinya di pasar kopi internasional”.

Ekspor kopi yang dilakukan oleh negara-negara anggota pengekspor ICO selama periode 1991/92 – 1996/97 hanya sedikit mengalami kenaikan, yaitu rata-rata 0,23% per tahun. Kenaikan inipun hanya terjadi pada masa 2 tahun terakhir setelah pulihnya panen diberbagai negara produsen yang sebelumnya mengalami kegagalan panen akibat kekeringan pada tahun 1994/95. Rata-rata ekspor selama periode tersebut adalah lebih kurang 4,5 juta ton. Ekspor tertinggi tercatat pada tahun 1996/97 sebesar 4,9 juta ton sedangkan terendah terjadi pada tahun 1994/95  yaitu sebesar 4 juta ton.
    
           
Peningkatan ekspor kopi olahan relatif lebih tinggi dari pada bentuk kopi lainnya. Pada tahun 1991/92 total volume ekspor kopi olahan baru mencapai 1,62 juta ton, dengan cepat meningkat menjadi 2,64 juta ton pada tahun1996/97, atau hampir dua kali lipat dalan kurun waktu 5 tahun. Pasar kopi olahan ini lebih banyak dikuasai Brasil dan Colombia masing-masing dengan pangsa pasar 58% dan 12%, sedangkan Indonesia baru 1,3%. Dalam hal ekspor kopi olahan, pangsa pasar Ecuador, India dan Ivory Coast masing-masing 8,6 %, 7,2 % dan 6,7 % jauh lebih besar dari pada pangsa Indonesia.                 




2.3              Subsistem Agribisnis

  • Farming System
1)   Penanaman
Penanamam bibit di lubang-lubang tanaman yang telah di siapkan perlu di lakukan dengan hati-hati agar perakaran bibit tanaman tidak rusakm untuk mencegah agar tidak terjadi genangan air di lubang tanaman, permukaan tanah tenpat penanaman kopi harus di bikin cenbung. Di anjurkan untuk memberikan tanaman serasah di sekitar tanaman dan untuk tanah yang keadaan nya miring di perlukan penanaman tunbuhan penutup tanah untuk mencegah erosi.


2)   Pemeliharaan
            Guna memperoleh hasil yang baik perlu di lakukan pemeliharaan tanaman secara intensif. Perakaran tanaman kopin relatif dangkal dan memerlukan struktur tanah yang terjaga baik dengan bahan-bahan organik, tata air maupun tata udara tanahnya.
  • Pemupukan
            Pemupukan tanaman perlu dilakukan agar persediaan hara dalan tanah tetap terjamin, untuk kepentingan pertumbuhan vegetatif tanaman kopi maupun untuk prmbentukan buah.
            Untuk pemupukan secara tepat dan menghindarkan pemborosan penggunaan pupuk di perlukan analisa tanah dan analisa daun dengan percobaan di lapangan. Pemupukan yang intensif akan berpengaruh pada ukuran biji kopi yang lebih besar
Dan mendasari hasil kebun yang baik. Dosis pupuk harus di sesuaikan dengan keadaan kebun, kesuburan tanah maupun umr tanaman. Di anjurkan pula menggunakan pupuk majemuk dan di lakukan secara cermat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Diawal musim hujan misalnya tanaman lebih memerlukan unsur N untuk pertunbuhan vegetatif dan unsur P untuk pembentukan akar. Pada akhir musim hujan tanaman memerlukan banyak unsur K untuk memasakkan buah kopi. Pemupukan dianjurkan setelah pohon kopi di pangkas dan di lakukkan pada lingkar piringan pohon kopi agar pupuk dapat di serap secara maksimal oleh akar serabut tanaman kopi.

  • Pemangkasan
            Pemangkasan tanaman di perlukan agar tanaman tidak tumbuh terlalu tinggi dan supaya merangsang prtumbuhan cabang-cabang yang di perlukan untuk pembentukan buah. Pemangkasan juga di tujukan untuk memperoleh cahaya matahari ke batang dan cabang tanaman guna merangsang pembentukan bunga serta memperlancar peredaran udara yang akan membantu penyerbukan bunga-bunga tanaman kopi. Pemangkasan tanaman untuk membuang cabang buah yang kurang produktif dan cabang yang terserang penyakit agar tidak terus menjadi sumber gangguan kebun. Pemangkasan ini dilakukkan setelah 2-3 kali berbuah. Pada tanaman berbatang ganda pemangkasan pohon ditujukan untuk pembentukan tanggul penyanggah yang kuat untuk menumbuhkan beberapa batang. Ini dapat dilakukan dengan bebarapa cara yaitu  :
  • Memelihara beberapa wiwilan pada pangkal batang pohon.
  • Mencondongkan batang pohon atau menanam batang pokok dengan arah miring
  • Merundukkan batang pokok atau dengan jalan menanggul batang



  • Panen
            Buah kopi arabika umumnya akan matang setelah 8 bulan dari saat pembuahaan dan kopi robusta matang stelah 10 bulan dari saat pembuahaan.Buah kopi yang matang dipohon berwarna merah pada kulit buahnya dan matang tidak dalam waktu yang serentak, walaupun berasal dari dongkolan buah ataupun dari cabang yang sama.
            Buah kopi yang dipetik matang akan menghasilkan biji kopi yang lezat dan beraroma khas minuman kopi.Biji-biji kopi dari buah yang terptik mudah dan belum matang akan menghasilkan biji-biji kopi yang kriput selagi dikeringkan dan menjadi biji-biji hitam. Biji-biji keriput dan biji-biji hitam trgolong biji-biji cacat dan sangat merusak cita rasa kopi seduhannya. Maka sangat diperlukan cara pmetikan secara racutan karena buah-buah yang blum matang dan masih berwarna hijau akan turut terpetik. 


  • Processing

Biji kopi yang sudah siap diperdagangkan adalah berupa biji kopi kering yang sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk dan kulit arinya, butiran biji kopi yang emikian ini disebut kopi beras (coffca beans) atau market koffie. Kopi beras berasal dari buah kopi basah yang telah mengalami beberapa tingkat proses pengolahan. Secara garis besar dan berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua cara pengolahan buah kopi basah men.iadi kopi beras, yaitu yang disebut pengolahan buah kopi cara basah dan cara kering. Pengolahan buah kopi sccara basah biasa disebut W.I..B. (West lndische Bereiding), sedangkan pengolahan cara kering biasa disebut O.I.B (Ost Indische Bereiding). Perbedaan pokok dari kedua cara tersebut diatas adalah pada cara kering pengupasan daging buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering (kopi gelondong), sedangkan cara basah pengupasan daging buah dilakukan sewaktu masih basah.

  • Marketing

Biasanya kopi diperdagangkan dalam bentuk kopi beras dengan kadar air 13 % sebagian kopi ini akan dipasarkan dalam negeri dan sebagian besar lainnya diekspor.Rantai pemasaan kopi dari petani atau perkebunan bisa melalui bermacam-macam jalur. Petani dapat nenasarkan kopi secara bebas dalam bentuk kopi beras atau bentuk  basah ke asosiasi petani kopi atau langsung ke pedagang pengumpul,selanjutnya pedagang pengumpul akan memasarkan kopi beras ke pedagang besar atau langsung ke eksportir dan perusahaan kopi bubuk,syaratnya kopi harus bermutu baik dan sudah disortasi sehingga memenuhi syarat mutu yang di tentukan.Tujuan dari kopi Indonesia sendiri adalah negara AS,Jerman,dan Jepang.
2.4              Sub system yang paling berperan dari permasalahan komoditi.
Dari subsystem agribisnis yang paling berperan yaitu marketing atau pemasarannya.Indonesia belum bisa memanfaatkan jenis produk dan negara pengimpor yang sedang tumbuh permintaannya.Selain itu, Indonesia juga kalah bersaing dengan negara pengekspor kopi lainnya.
BAB III
PENGEMBANGAN KOMODITI

3.1              Konsep Perencanaan Pasar Strategi
  • Analisis SWOT
Strengths

      Lima faktor yang menjadi KEKUATAN bagi pengembangan agribisnis Kopi adalah:
a.    Ketersediaan lahan yang didukung oleh keunggulan komparatif kondisi agroekologi
b.    Sifat unggul buah Kopi untuk pasar regional dan nasional
c.    Ketersediaan SDM dan masyarakat untuk mendukung hutan-rakyat Kopi yang unggul
d.    Sarana /prasarana dan kelembagaan penunjang yang komitmennya tinggi terhadap perhutanan Kopi dan industri pengolahannya
e.    Potensi pasar yang sangat besar.

Weaknesses

      Beberapa  KELEMAHAN yang menonjol adalah:
a.    Kesenjangan hasil-hasil penelitian dengan aplikasi secara komersial 
b.    Posisi “lembaga pemasaran” sangat dominan
c.    Belum terbentuknya keterkaitan-kemitraan yang adil antar pelaku (cluster) kebun-rakyat Kopi & sistem distribusi Kopi
d.    Produk yang dipasarkan masih terbatas pada buah segar.
e.    Tingginya komponen biaya transportasi dalam struktur biaya produksi

       Opportunities

      Beberapa  PELUANG yang dapat diidentifikasi adalah:
a.    Pasar domestik (lokal, regional dan nasional) sangat terbuka
b.    Diversifikasi produk-produk olahan Kopi sangat potensial
c.    Kebutuhan pengembangan keterkaitan antara cluster produksi dan cluster distribusi dalam kelembagaan KIMBUN Kopi terpadu
d.    Kebutuhan Pemberdayaan sistem kelembagaan produksi



       Threats

                Ancaman yang dianggap serius adalah:
a.  Hambatan-hambatan sistem distribusi /perdagangan buah Kopi
b.  Persaingan dengan produk impor buah Kopi
c.  Persaingan dengan komoditi lain dalam penggunaan lahan
d.  Hambatan-hambatan sistem industri pengolahan Kopi

  • Segmen Pasar
Segmen pasar yang dituju dari kopi Indonesia antara lain  Jepang, Malaysia, Kanada, Perancis, dan Inggris masih terbuka. Negara Jepang, Malaysia dan Rusia merupakan pasar yang potensial untuk meningkatkan volume ekspor kopi terlarut dari Indonesia.
  • Positionong
Postioning yag terjadi saat ini,Indonesia menempati penegexport kopi nomor 4 setelah Brazil, Kolumbia dan Vietnam. Indonesia memenuhi kebutuhan kopi baik untuk dalam negeri maupun internasional.
3.2              Bauran Pemasaran
  • Produk
Produk utama yang dihasilkan kopi yaitu kopi bubuk, dari kopi bubuk ini dapat dibuat macam-macam kopi olahan, seperti kopi instan yang telah banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
  • Price
Harga kopi diIndonesia sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kopi internasional dan nilai tukar rupiah terhadap AS.Saat Indonesia dilanda krisis ekonmi dimana melalui tukar rupiah melemah terhadap dolar AS., menyebabkan harga kopi domestik melambung tinggi walaupun harga kopi Internasional merosot tajam.
  • Place
Tempat yang menjadi tujuan ekspor kopi Indonesia adalah AS, Jerman dan Jepang.Daerah penghasil kopi terbear di Indonesia adalah Lampung, Sumatra Utara dan Bengkulu.
  • Promotion
Saat ini kopi produksi Indonesia menguasai 20% pasar Eropa, tetapi masyarakat di Eropa selama ini belum banyak yang mengetahui kopi yang dikonsumsi adalah produksi Indonesia karena kurangnya promosi. Mestinya pemerintah dan swasta lebih giat melakukan promosi, sehingga penetrasi pasar lebih mudah, seperti yang dilakukan pemerintah dan kalangan swasta produsen kopi dunia lainnya.

3.3              Atribut Kualitas
Atribut kualitas kopi adalah cita rasa dan aromanya. Para konsumen dapat menilai apakah produk dari kopi itu bagus atau tidak, dapat dirasakan dari aromanya, kopi yang kualitasnya baik, aromanya wangi, dan mempunyai cita rasa yang khas.

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.