Join emridho's empire

Sabtu, 03 November 2012

Contoh Proposal Penelitian SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL



IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI
WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL


1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini teknologi pengenalan wajah semakin banyak diaplikasikan, antara lain untuk sistem pengenalan biometrik (yang dapat juga dikombinasikan dengan fitur biometrik yang lain seperti sidik jari dan suara), sistem pencarian dan pengindeksan pada database citra digital dan database video digital, sistem keamanan kontrol akses area terbatas, konferensi video, dan interaksi manusia dengan komputer.
Dalam bidang penelitian pemrosesan wajah (face processing), pendeteksian wajah manusia (face detection) adalah salah satu tahap awal yang sangat penting di dalam proses pengenalan wajah (face recognition). Sistem pengenalan wajah digunakan untuk membandingkan satu citra wajah masukan dengan suatu database wajah dan menghasilkan wajah yang paling cocok dengan citra tersebut jika ada. Sedangkan autentikasi wajah (face authentication) digunakan untuk menguji keaslian/kesamaan suatu wajah dengan data wajah yang telah diinputkan sebelumnya. Bidang penelitian yang juga berkaitan dengan pemrosesan wajah adalah lokalisasi wajah (face localization) yaitu pendeteksian wajah namun dengan asumsi hanya ada satu wajah di dalam citra, penjejakan wajah (face tracking) untuk memperkirakan lokasi suatu wajah dalam video secara real time, dan pengenalan ekspresi wajah (facial expression recognition) untuk mengenali kondisi emosi manusia (Yang, 2002).
Pada kasus tertentu seperti pemotretan untuk pembuatan KTP, SIM, dan kartu kredit, citra yang didapatkan umumnya hanya berisi satu wajah dan memiliki latar belakang seragam dan kondisi pencahayaan yang telah diatur sebelumnya sehingga deteksi wajah dapat dilakukan dengan lebih mudah. Namun pada kasus lain sering didapatkan citra yang berisi lebih dari satu wajah, memiliki latar belakang yang bervariasi, kondisi pencahayaan yang tidak tentu, dan ukuran wajah yang bervariasi di dalam citra. Contohnya adalah citra yang diperoleh di bandara, terminal, pintu masuk gedung, dan pusat perbelanjaan. Selain itu juga pada citra yang didapatkan dari foto di media massa atau hasil rekaman video. Pada kasus tersebut pada umumnya wajah yang ada di dalam citra memiliki bentuk latar belakang yang sangat bervariasi.
Penelitian ini akan difokuskan pada masalah pendeteksian wajah. Dengan sistem pendeteksi wajah yang akurat, maka proses selanjutnya yaitu pengenalan wajah dapat dilakukan dengan lebih mudah.

2. PERUMUSAN MASALAH

Masalah deteksi wajah dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan masukan berupa sebuah citra digital sembarang, sistem akan mendeteksi apakah ada wajah manusia di dalam citra tersebut, dan jika ada maka sistem akan memberitahu berapa wajah yang ditemukan dan di mana saja lokasi wajah tersebut di dalam citra. Keluaran dari sistem adalah posisi dari subcitra yang berisi wajah yang berhasil dideteksi.

3. BATASAN MASALAH

Pada sistem deteksi wajah ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut:
·         Citra masukan yang digunakan adalah hitam putih dengan 256 tingkat keabuan (grayscale).
·         Wajah yang akan dideteksi adalah wajah yang menghadap ke depan (frontal), dalam posisi tegak, dan tidak terhalangi sebagian oleh objek lain.
·         Metode yang dipakai adalah jaringan syaraf tiruan multi-layer perceptron dengan algoritma pelatihan back-propagation.

4.  TUJUAN PENELITIAN

Penelitian bertujuan untuk membuat suatu desain dan implementasi sistem deteksi wajah dengan masukan berupa citra digital sembarang. Sistem ini akan menghasilkan subcitra yang berisi wajah-wajah yang berhasil dideteksi.

5. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sistem pemrosesan wajah yang menyeluruh, yang bisa diaplikasikan pada sistem pengenalan wajah atau verifikasi wajah. Program aplikasi yang dibuat juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan.
Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem deteksi objek secara umum yang tidak hanya terbatas pada wajah, misalnya deteksi kendaraan, pejalan kaki, bahan produksi, dan sebagainya.
Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap jaringan syaraf tiruan, dan pengaruh berbagai parameter yang digunakan terhadap unjuk kerja pengklasifikasi jaringan syaraf tiruan.

6. METODE PENELITIAN

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah berikut:
·         Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain meliputi: pengenalan pola, pengolahan citra digital, pendeteksian objek secara umum, pendeteksian wajah, dan jaringan syaraf tiruan.
·         Menyiapkan training data set yang akan digunakan untuk proses pembelajaran dari sistem. Data wajah yang digunakan akan melalui praproses berupa resizing menjadi 20x20 pixel, masking, dan histogram equalization.
·         Merancang sistem pendeteksi wajah dengan jaringan syaraf tiruan, kemudian membuat program aplikasinya.
·         Melakukan pelatihan pada sistem dengan training data set yang telah disiapkan sebelumnya.
·         Melakukan pengujian unjuk kerja sistem. Unjuk kerja pada sistem pendeteksi wajah diukur dengan menghitung detection rate dan false positif rate.

7.  JADWAL PENELITIAN


No.

Kegiatan

Bulan / tahun

Okt
03
Nop
03
Des
03
Jan
04
Feb
04
Mar
04
1
Studi Kepustakaan






2
Penulisan Proposal






3
Pengumpulan Data






4
Pembuatan Sistem/Program






5
Pengujian Sistem






6
Penulisan Laporan Akhir








8.  DAFTAR PUSTAKA
L. Fausett, 1994, Fundamentals of Neural Networks: Architectures, Algorithms, and Applications, Prentice-Hall Inc., USA.

R.C. Gonzalez, R.E. Woods, 1992, Digital Image Processing, Addison-Wesley Publishing Company, USA.

E. Hjelmas, B.K. Low, 2001, “Face Detection: A Survey”, Computer Vision and Image Understanding. 83, pp. 236-274.

H. Rowley, S. Baluja, T. Kanade, 1998, “Neural Network-Based Face Detection”, IEEE Trans. Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 20, no. 1.

M.H. Yang, D. Kriegman, N. Ahuja, 2002, “Detecting Faces in Images: A Survey”, IEEE Trans. Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 24, no. 1.

Kamis, 01 November 2012

Contoh laporan magang



BAB I
PENDAHULUAN

I.1.       LATAR BELAKANG
Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat paling tinggi dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.  Manusia memiliki naluri dan akal budi yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya.  Dengan akal budi dan naluri tersebut, membuat manusia ingin terus melakukan interaksi dengan orang lain, yang menghasilkan suatu proses komunikasi yang juga terus berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.

Interaksi antar manusia telah terjadi sejak zaman primitif dan telah mengalami perubahan model interkasi secara bertahap.  Mulai dari cara berkomunikasi menggunakan gerakan tubuh, gambar, bahasa primitif, hingga kini di mana komunikasi tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.  Itu semua terjadi karena adanya perubahan zaman dan semakin berkembangnya teknologi yang membuat manusia dapat lebih bebas berinteraksi dan berkomunikasi.

Perkembangan proses interkasi antar manusia membuat komunikasi menjadi pengetahuan yang diuji secara empiris dan berubah menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu komunikasi memberikan pengertian, bahwa komunikasi yang kita lakukan bukan hanya sekedar wacana biasa, tapi juga ada teori-teori yang bisa diuji kebenarannya. Pengertian Ilmu Komunikasi sendiri adalah ilmu yang mempelajari mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang melibatkan dua pihak yaitu sender dan receiver.

Pada bidang ilmu komunikasi, dijelaskan adanya jenis-jenis komunikasi, antara lain  komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.  Dalam bidang jurnalistik, komunikasi massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi kepada khalayak luas dan menggunakan media massa ( cetak dan elektronik) sebagai alatnya. 

Pengaruh media massa sangat besar terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat.  Yang pertama, munculnya teori agenda setting (Maxwell McCombs & Donald Shaw,1976), dimana media yang menentukan topik / agenda yang  penting sehingga khalayak diatur untuk ikut setuju bahwa topik tersebut memang penting, membuat khalayak tidak bersikap kritis.  Semakin lama akan muncul sikap yang dijelaskan dalam theory spiral of silence ( teori spiral kebisuan) (Elizabeth Neuman, 1974), yang berarti khalayak cenderung mengikuti opini mayoritas agar tidak terisolasi.  Selain itu, media massa yang hanya terkonsentrasi pada suatu kelompok masyarakat akan mengakibatkan munculnya kesenjangan informasi dalam kehidupan sosial (Phillip Tichenor,1970).

Proses pengumpulan, pengolahan, pembentukan, dan penyebaran informasi dari sebuah industri media merupakan hasil dari pekerjaan jurnalis. Maka secara tidak langsung, permasalahan komunikasi massa di atas juga disebabkan oleh hasil kreativitas seorang jurnalis.  Berangkat dari situ, kini pelatihan khusus hingga pendidikan di perguruan tinggi bidang jurnalistik semakin marak, melihat potensi bidang kerja yang juga semakin menjanjikan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih dan pesat.

Sejarah menuturkan bahwa jurnalisme ialah alat pemasok kebutuhan orang berkomunikasi.  Komunikasi sebagai alat penting bagi manusia, merupakan jalan bagi manusia untuk bertukar informasi.  Sejak masa prasejarah komunikasi dilakukan melalui berbagai cara, menurut Aleksander Rozhkov (2001, disertasi), dapat dilihat melalui lukisan batu, perkamen, atau bangunan.  Komunikasi mengalami banyak perubahan bentuk, dan manusia menggunakan berbagai medium untuk berkomunikasi.

Dalam laporan praktek kerja ini, penulis hanya akan membahas mengenai jurnalisme radio yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan tempat penulis melaksanakan praktek kerja lapangan, serta sesuai dengan bidang konsentrasi penjurusan yang diambil oleh penulis.

Radio yang sudah ada sejak enam puluh tahun yang lalu, kini seiring perkembangan teknologi, media radio mulai tergeser popularitasnya.  Mayoritas orang-orang mendengarkan radio pada saat menyetir kendaraan di dalam perjalanan.  Namun kini, dengan pesatnya kemajuan teknologi, orang sudah bisa memasang televisi di mobil, maka kegunaan radio semakin berkurang. 

Namun begitu, radio tetap merupakan bentuk jurnalisme yang membawa beberapa tugas penting jurnalistik.  Jurnalisme radio bertugas melaporkan fakta-fakta. Juga, membuat estimasi, analisis, intrepretasi terhadap berbagai peristiwa, dan fenomena.  Dan selanjutnya, tugas merepresentasikan fakta-fakta, kejadian-kejadian, dan fenomena.  Ringkasnya, jurnalisme radio membawahi fungsi-fungsi informasi, analitis, dan dokumentari artistik.  Secara historis perkembangan radio di Indonesia dapat dipaparkan sebagai berikut :
Periode
Misi siaran
Teknologi
1925-1940an
Alat perjuangan anti kolonialisme Belanda, Jepang, dan Sekutu
Amatir / AM
1950an-1960an
Alat mobilisasi ideologi rezim otoriter orde lama dan orde baru
Amatir / AM
1970an-1980an
Alat mobilisasi pembangunan, saran berbisnis dan hiburan
Profesional / FM, AM
*www.wikipedia.com
Di zaman yang semakin dewasa ini, media massa mulai beragam.  Setiap media massa, baik cetak maupun elektronik pasti memiliki target audience yang berbeda dengan media massa lainnya.  Terutama bagi media massa radio, yang harus memiliki segmen spesifik yang jelas agar mampu menarik audience (pendengar) yang tepat.  Segmentasi audience media radio beragam, mulai dari segmentasi perempuan dewasa, anak remaja, keluarga, bisnis, berita, dan macam-macam. 

Pada Radio Cakrawala target audiencenya sangatlah unik dan berbeda dengan radio lainnya.  Radio Cakrawala merupakan pelopor dan satu-satunya radio berbahasa mandarin di Indonesia.  Radio Cakrawala memiliki segmen pendengar yang sangat spesifik, yaitu orang-orang ’keturunan’ yang  tinggal di Indonesia.  Namun, seiring perkembangan zaman dan keterbukaan pikiran masyarakat Indonesia, kini masyarakat umum pun mulai mendengarkan radio Cakrawala, khususnya bagi mereka yang tertarik dengan tradisi Cina, serta mereka yang ingin mengenal Bahasa Mandarin lebih dalam.  Hampir 90% acaranya menggunakan bahasa Mandarin, dan 10 % nya masih menggunakan bahasa Indonesia.

Penulis memilih Radio Cakrawala sebagai tempat untuk melaksanakan praktek kerja lapangan karena radio ini sangat unik dalam hal target pendengarnya dan membuat penulis tertarik untuk mengetahui proses kerja di dalam perusahaan tersebut, terutama proses kerja dalam bidang pencarian, pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran berita.  Dengan melaksanakan praktek kerja lapangan di Radio Cakrawala, penulis bisa memperoleh pengetahuan dan  pengalaman yang lebih banyak secara praktek maupun teori.
Untuk menghadapi tantangan persoalan diatas, maka banyak lembaga pendidikan atau universitas, menuntut mahasiswa/i untuk bisa menguasai ilmu di dunia pendidikan sehingga dapat mengaplikasikannya di dunia bisnis atau kerja. Program praktek kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral dari kurikulum yang ada di Fakultas Ilmu Komunikasi khususnya pada bidang jurnalistik, yaitu bertujuan untuk menjembatani antar dunia kampus dengan dunia kerja yang sesungguhnya.

Melalui praktek kerja lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat mengakomodasikan antara konsep-konsep atau teori komunikasi dan teori jurnalistik yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan operasional di lapangan kerja yang sesungguhnya sehingga pengetahuan belajar akan menjadi lebih tinggi. Semua itu akan bermuara kepada peningkatan proses belajar dan sekaligus memberi bekal kepada mahasiswa/i untuk terjun ke lapangan kerja nantinya.           

Melalui kerja praktek di  Radio Cakrawala (98.30FM, Mandarin Station) khususnya dibidang jurnalistik ini diharapkan dapat menerapkan konsep dan teori yang diperoleh selama mengikuti kerja peraktek dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada dilapangan serta selanjutnya dipaparkan dalam Laporan Kerja Praktek ini. Diharapkan untuk kedepannya, supaya kegiatan kerja praktek kerja lapangan ini juga dapat membantu penulis memahami dunia jurnalistik.

I.2.       RUANG LINGKUP
Dalam peran serta untuk menciptakan sumber daya manusia terdidik yang siap pakai, Universitas Tarumanagara (Untar) sebagai lembaga pendidikan dapat melahirkan alumni-alumni yang mampu berkompetisi dengan memperaktekan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya ke dunia kerja nyata.

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka Untar khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi membuat suatu program yang dinamakan program praktek kerja lapangan yang merupakan langkah awal sebagai alat perkenalan mahasiswa pada dunia kerja nyata. Sehingga para mahasiswa/i tidak akan merasa canggung lagi jika bekerja nantinya, juga dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan, tanggung jawab dan profesionalisme dalam pekerjaan.

Ruang lingkup praktek kerja lapangan merupakan suatu bentuk batasan bidang bagi penulis dalam melakukan kegiatan penulisan laporan praktek kerja lapangan, agar penulis dapat memusatkan pikiran serta dapat menjelaskan bagian-bagian kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan praktek kerja lapangan itu sendiri. Dalam hal ini, ruang lingkupnya sebagai jurnalis untuk penerapan tugas dan fungsinya di  PT. RADIO CAKRAWALA GITASWARA.

Posisi kerja di Radio Cakrawala berbeda-beda, sesuai dengan sturktur organisasi yang dimikinya.  Mulai dari posisi di bidang keuangan, pemasaran dan penjualan, program, produksi, hingga personalia umum.  Tentunya, sesuai dengan bidang dan jurusan pada kuliah yang penulis ambil, yaitu jurnalistik, penulis mengambil posisi praktek kerja lapangan di bagian program.  Dibagian ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti reporter pembimbing ke lapangan untuk mencari, menulis, dan menyebarkan informasi melalui radio Cakrawala.  Selain itu, penulis juga ditugaskan untuk melatih suara atau melakukan training rekaman di studio.  Di studio, penulis diajarkan bagaimana menjadi sorang penyiar yang baik dan menarik.
           
I.3.       TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Adapun tujuan program praktek kerja lapangan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori atau konsep komunikasi dan peranan wartawan yang telah di dapat di bangku kuliah untuk diaplikasikan pada perusahaan atau organisasi.
2.      Memantapkan dan memperluas keterampilan dan ilmu pengetahuan yang membentuk kemampuan mahasiswa serta bekal untuk mengaplikasikan di lapangan kerja sesuai dengan program studi  jurnalistik yang dipilih.
3.      Menimbulkan sikap profesionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapang kerja dibidang jurnalistik.
4.      Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik secara teknik maupun hubungan kemanusiaan berkenaan dengan aktivitas nyata pada dunia kerja sehingga akan memberikan gambaran sesungguhnya tentang dunia jurnalistik sebenarnya.
5.      Dengan adanya praktek kerja lapangan juga akan terjalin suatu kerjasama antara Universitas Tarumanagara dengan PT RADIO CAKRAWALA GITASWARA.
Dengan melaksanakan praktek kerja lapangan di Radio Cakrawala, penulis bisa memperoleh pengetahuan dan  pengalaman yang lebih banyak secara praktek maupun teori.  Dan tentunya, sesuai dengan tujuan awal penulis, yaitu mengetahui proses kerja di dalam perusahaan tersebut, terutama proses kerja dalam bidang pencarian, pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran berita. 

I.4.       WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
            Waktu             :           Setiap hari Rabu dan Jumat
                                                07 Maret 2009 – 30 Mei 2009
                                                 Pk. 09.00 – Pk. 17.00
            Lama kerja      :           24 hari – 168 jam
            Lokasi                         :           PT.      RADIO CAKRAWALA GITASWARA
                                                 Plaza Hayam Wuruk III Lt. 12
                                                 Jl. Hayam Wuruk No. 108
            Telepon           :           6221- 6254321
Fax                  :           6221- 6258303
E-mail              :           cakrawala@cbn.net.id

I.5.       SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN MAGANG
Laporan kerja praktek ini ditulis dan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu bab 1 – Bab 5  . Adapun isi dari bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang pelaksanaan magang di bidang jurnalistik, ruang lingkup magang, tujuan dan manfaat magang, waktu dan lokasi pelaksanaan magang, serta  sistematika penulisan laporan magang.
Bab II. KERANGKA TEORI
Pada bagian ini akan  dijelaskan mengenai definisi jurnalistik radio, ciri dan fungsi jurnalistik radio, pekerjaan seorang jurnalis radio, serta teori-teori yang berubungan dengan komunikasi dan radio.
Bab III. SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI
Bab 3 membahas secara singkat mengenai  sejarah PT. Radio Cakrawala Gitaswara dan struktur organisasi yang digunakannya serta memaparkan bagaimana penerapan struktur organisasi yang ada.
Bab IV. HASIL KEGIATAN MAGANG
Merupakan uraian kegiatan dan pengamatan serta  pengetahuan yang diperoleh  saat pelaksanaan magang di PT. Radio Cakrawala Gitaswara.  Juga menguraikan kendala yang dihadapi serta cara penyelesaiannya.
BAB V.  KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan dan saran dari hasil pelaksanaan kerja praktek di PT. Radio Cakrawala Gitaswara.




BAB II
KERANGKA TEORI
II.1.     DEFINISI JURNALISTIK RADIO
Sebelum menjelaskan apa yang dimaksud dengan jurnalistik radio, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan pengertian jurnalistik.  Definisi jurnalistik sangat banyak, namun pada hakekatnya sama.  Para tokoh komunikasi atau tokoh jurnalistik mendefinisikannya secara berbeda-beda. Secara harafiah, jurnalistik (journalistic) artinya ke-wartawan-an atau hal-ihwal pemberitaan.  Kata dasarnya yaitu  “jurnal” (journal), artinya laporan, atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day), atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.

Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau suatu alat madia massa.  Jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), dapat menjadi sebuah berita kepada khalayak.

Jurnalistik radio merupakan cabang ilmu komunikasi yang mempelajari keterampilan untuk mencari, mengumpulkan, menyeleksi dan mengolah informasi atau peristiwa serta menyajikannya kepada khalayak melalui media radio.
Kegiatan jurnalistik radio dirumuskan melalui apa yang disebut dengan rumus PEPA, yaitu :
P = Prospekting (mencari dan mengumpulkan berita)
E = Editing (menyeleksi berita)
P = Producing (mengolah berita)
A =  Announcing (menyajikan informasi yang memiliki nilai berita)

Dalam jurnalistik radio, berita yang disampaikan harus berdasar pada sesuatu yang benar-benar terjadi, benar-benar ada, akurat, dan mengandung nilai kebenaran.  Nilai kebenaran yang dimaksud adalah yang mengandung kejujuran, kecermatan, dan keadilan (keseimbangan).

Berdasarkan pengertian jurnalisitik radio di atas, maka pelaksanaan media radio tentu saja sejalan dengan teori komunikasi massa, yang berarti komunikasi melalui media massa yang ditujukan pada sejumlah khalayak yang besar, yang menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat, hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak komunikasi massa terhadap individu.
II.2.     CIRI DAN FUNGSI JURNALISTIK RADIO
II.2.1.  CIRI JURNALISTIK RADIO
Ciri jurnalistik di radio tidak berbeda dengan ciri jurnalistik di bidang lainnya, yaitu :
a.       Segera dan cepat dalam melaporkan peristiwa atau opini.
Di radio harus segera mungkin disajikan kepada pendengar sebagai bagian dari keoptimalan sifat kesegeraan berita radio.
b.      Aktual dan Faktual
Berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat, sesuai dengan fakta yang sebelumnya tidak diketahui oleh pendengar.
c.        Penting bagi masyarakat luas.
Berita radio memiliki keterkaitan dengan nilai berita yang berlaku dalam kaidah jurnalistik secara umum, dalam melayani kebutuhan publik akan informasi.
d.      Relevan dan berdampak luas
Khalayak secara umum mendapat manfaat dari penyiaran berita radio sekaligus juga memancing respon dari khalayak.
Selain ciri umum diatas, radio memiliki karakter khusus yang berbeda dengan media cetak dan media elektronik lainnya.  Karena karakter khususnya ini, maka proses kerja dan strategi yang dijalankan pun berbeda dengan media massa lainnya.  Karakter jurnalistik radio antara lain :
- Menurut Prof. Atsumi Shiraishi, karakteristik media radio bersifat :
a.       Rapidity, kecepatan gelombang radio dalam menyampaikan informasi sangat tinggi
b.      Wide coverage, jangkauan pancaran gelombang radio sangat luas
c.       Simulteous(keserempakan), dalam waktu yang bersamaan dapat didengar secara serentak
d.      Illiteracy, siaran radio dapat dinikmati dan dimengerti oleh banyak orang, bahkan pada orang yang buta huruf sekalipun dapat memahami isi yang disampaikan melalui radio.

- Menurut Kenneth Roman :
a.       kemampuannya mengembangkan imajinasi dengan bantuan audio
Khalayak disuguhi tawaran yang sangat terbatas, maka pengelola radio harus bisa membuat keterbatasan tadi menjadi sesuatu hal yang dapat memuaskan khalayak. Karena pendengar akan berusaha memvisualisasikan apa yang didengarkannya dalam benak masing-masing.
b.      kemampuan selektifitas dalam memilih program maupun segmen khalayak
c.       fleksibilitas, sangat mudah untuk dibawa ke mana saja, dan dapat didengarkan kapan saja.
d.      Sifatnya amat peronal, sehingga menjadi medium yang amat efektif dalam memberi kontak pribadi yang diliputi kehangatan, keakraban, dan kejujuran.

Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik diantaranya adalah:
1.      Cukup murah, baik pemancar maupun penerimanya.
Dibandingkan dengan media cetak, TV, ataupun internet, media radio merupakan media yang paling murah untuk dinikmati.  Jika pada media cetak, harus membeli kertasnya,  media TV harus membeli TV dengan harga yang cukup mahal, dan media internet harus membeli komputer dan juga membayar biaya internet.  Sedangkan pada media radio, hanya diperlukan membeli alat radio yang harganya relatif murah tanpa perlu membayr iuran untuk mendengarkan siaran.
2.      Mudah digunakan.
Pengoperasian alat radio sangatlah mudah dibandingkan dengan pengoperasin di internet.  Siapapun bisa menggunakan alat radio, bahkan mereka yang berpendidikan rendah.
3.      Dapat menjangkau hampir seluruh warga negara dalam masyarakat, setiap waktu,   setiap tempat, dan melibatkan siapa saja (bahkan orang buta huruf) di mana saja.
4.      Pendengar radio tidak tetap di depan layar, seperti halnya menonton televisi.
Ini berarti mendengar radio dapat dilakukan sembari melakukan hal-hal lainnya, berpindah tempat, tetapi tetap dengan konsentrasi tinggi. Ini berarti lebih banyak waktu yang dapat dihabiskan untuk mendengarkan sementara pekerjaan-pekerjaan lain diselesaikan.

Pada teori Uses and Gratification (Elihu Katz,Blumler dan Gurevitch,1974), ada lima asumsi dasar dari teori tersebut, yaitu : :
a.       Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
b.      Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat
      pada anggota khalayak.
c.       Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
d.      Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan
motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti.
e.       Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak

Berdasarkan penjelasan teori Uses and Gratification tersebut, penulis mengasumsikan bahwa PT. Radio Cakrawala Gitaswara sejalan dengan teori tersebut. Dimana Radio Cakrawala merupakan media massa radio yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan khalayak akan media yang sesuai dengan tradisi si pendengar.  Atau pemenuhan kebutuhan bagi mereka yang ingin mengetahui bahasa Mandarin, juga bagi mereka yang ingin mendengarkan lagu-lagu mandarin.

Untuk lebih singkatnya, ciri jurnalisitk radio dapat dilihat pada tabel 1, mengenai karakteristik dan kelemahan media elektronik radio.

TABEL 1.
KEUNGGULAN  & KELEMAHAN MEDIA ELEKTRONIK RADIO
NO.
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
1.
Langsung & cepat
Selintas
2.
Target audience yang spesifik
Global
3.
Imajinatif
Memiliki batasan waktu
4.
Murah
Beralur linier
5.
Dapat dinikmati sambil mengerjakan perkerjaan lain
-
6.
Bersifat hangat dan dekat dengan pendengar
-
7.
Dapat dibawa ke mana saja (mobilitas)
Tergantung pada kondisi dan stabilitas udara di suatu lokasi. 
8.
Tidak memerlukan pendidikan yang tinggi karena orang buta huruf pun bisa mengerti.
-




II.2      FUNGSI JURNALISTIK RADIO
Telah disinggung di atas bahwa jurnalistik radio juga bergerak dalam bidang media massa yang menyangkut khalayak luas, maka fungsi media radio juga dapat dilihat berdasarkan teori media massa mengenai fungsi-fungsi sosial media (social functions of media the media) yang diuaikan oleh  Joseph R Dominick, seorang guru besar Universitas Georgia sebagai berikut :
1.      Fungsi-fungsi Media :
a.       Pengawasan (survaillance)
Dimana media massa menyajikan informasi yang diperoleh dari hasil pengawasannya yang tidak dapat dilakukan masyarakat. Lebih lanjut fungsi ini dibagi lagi menjadi pengawasan peringatan (warning surveillance) seperti pengawasan yang disampaikan media mengenai informasi yang berhubungan dengan ancaman tertentu, seperti bencana alam, krisis ekonomi, inflasi militer atau ancaman ledakan pengangguran, dan pengawasan instrumental (instrumental surveillance) yang berkaitan dengan informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, seperti informasi tentang harga bahan kebutuhan, produk-produk hingga publikasi pengetahuan.
b.      Interpretasi (Interpretation)
Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data tetapi juga interpretasi mengenai suatu berita tertentu.
c.       Hubungan (linkage)
Media mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat dalam masyarakat yang tidak dapat dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan. Misalnya iklan, menghubungkan kebutuhan dengan produk-produk penjual.
d.      Sosialisasi/transmisi nilai
Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission of values) yang mengacu pada cara-cara individu mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok.
e.       Hiburan
Media mampu menyajikan hal-hal yang menghibur bagi audiensnya.

2.      Fungsi-fungsi Media Interaktif :
a.       Membangun komunitas virtual
b.      Media bukan sekedar untuk kita, tapi oleh kita (Media by us not for us): media berfungsi    
sebagai sarana yg memungkinkan keterlibatan khalayak untuk memberikan informasi ke  dalam dunia maya.

Selain memiliki fungsi yang telah disebutkan di atas, radio juga merupakan alat penyebar dan kontrol politik dari penguasa maupun rakyat. Sebagai alat kontrol, radio memiliki fungsi untuk menyebarkan informasi yang bisa menggugat kesewenangan bahkan malah sebaliknya.

II.3.     PEKERJAAN SEORANG JURNALISTIK RADIO
Pekerjaan seorang jurnalis radio dapat dilihat dari etika jurnalistik radio secara umum, antara lain:
1.      Menggali berita dengan cara etis.
Cara etis harus ditempuh dalam memperoleh berita. Hal -hal seperti kesepakatan antara reporter dengan nara sumber, bagian mana yang layak dimuat dan bagian mana yang dihilangkan, sebaiknya diketahui oleh nara sumber.
2.      Tidak menerima sogokan. 
Wartawan bodrek atau wartawan amplop merupakan penyakit bagi independence yang seharusnya dijunjung tinggi oleh jurnalis. Obyektivitas berita dapat terjaga dengan tidak menerima sogokan atau pemberian dalam bentuk apapun.
3.      Konsisten pada prinsip keberimbangan dan obyektivitas. 
Dalam jurnalisme  pernyataan sepihak atau pernyataan secara sepotong dapat dikenai delik pidana.  Apalagi jika dimaksudkan untuk menguntungkan salah satu pihak
Selain itu, jurnalis atau wartawan tidak hanya bertugas untuk menyebarkan informasi yang didapat dari narasumber, tetapi juga menjadi penjaga gawang atau wasit antara narasumber dengan pendengar.  Sebagai penjaga gawang dalam pemberitaan, jurnalis berperan juga mencerdaskan pembacanya dan ikut memberikan tambahan pengetahuan mengenai kejadian sekecil apapun.



BAB III
SEJARAH & STUKTUR ORGANISASI
III.1.    SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Radio Cakrawala Gitaswara atau lebih dikenal dengan nama Radio Cakrawala sesuai dengan akte pendirian didirikan pada tanggal 11 Maret 1971, berlokasi di jalan Gaja Mada (Candranaya), serta mengudara pada gelombang AM1152 KHz dengan mengambil segmentasi secara umum.

Pada tahun 1993, Radio Cakrawala pindah lokasi ke Jl. Jembatan Batu No. 48 seklaigus pindah frekwensi ke jalur FM dengan gelombang 98.45 sampai dengan 31 Juli 2004.  Sejak 01 agustus 2004, frekwensi Radio Cakrawala berubah lagi menjadi FM 98.30 Mhz.  Sejak pindah ke alamat ini, Radio Cakrawala yang berlokasi di ’China Town’ mulai membidik segmen pendengar masyarakat ’keturunan’ yaitu dengan memutar lagu-lagu yang berirama mandarin (lagu mandarin yang liriknya sudah dirubah menjadi Bahasa Indonesia), karena pada saat itu memang tidak memungkinkan untuk memutar lagu mandarin asli karena situasi politik yang tidak memungkinkan (masa Orde Baru).

Radio Cakrawala mulai berani untuk memutar lagu-lagu mandarin asli setelah era reformasi dan pencabutan Inpres No. 14 tahun 1968 pada tahun 2000 oleh mantan presiden Abdurrahman Wahid. Sejak itu, radio Cakrawala mulai mengudara dengan penyiar yang menggunakan Bahasa Mandarin sekaligus memposisikan diri sebagai ’Mandarin Station’.

Sebelum eksis dengan mandarin station, Radio Cakrawala pernah berada dalam posisi memprihatinkan seiring dengan adanya krisis moneter pada tahun 1998.  Sehingga pemilik Cakrawala pada saat itu menawarkan sahamnya kepada investor lain.  Proses take over PT. Radio Cakrawala Gitaswara berjalan lebih kurang 2 tahun dan pada tahun 2000, 90% dari saham PT. Radio Cakrawala Gitaswara sudah berpindah kepada share holder yang baru, yaitu :
1.      60% atas nama Effendi Ilham
2.      30% atas nama Ny. Sonya Tantry Sedak
3.      10% masih atas nama shareholder sebelumnya yaitu Abraham Ari Supono.

Dengan adanya investor baru ini, otomatis struktur management serta karyawan PT. Radio Cakrawala Gitaswara juga ikut berubah.  Karaywan lama tetap dipertahankan namun dengan penataan posisi yang lebih rapih, agar menjadi tenaga profesional dan bertanggung jawab.  Selain itu, rekruitmen karyawan baru juga terus dilakukan khususnya mereka yang menguasai bahasa Mandarin, baik lisan mauun tulisan, untuk ditempatkan di berbagai posisi.  Seperti Program Manager, Marketing dan sebagian besar sebagai penyiar.

Dengan kombinasi tenaga lama dan tenaga baru, Radio Cakrawala secara perlahan mulai bangkit, terbukti dengan semakin dikenalnya Mandarin Station di masyarakat, khususnya masyarakat ’keturunan’.  Seiring dengan itu , pemasamg iklan pun mulai memperhitungkan Radio Cakrawala sebagai media yang potensial untuk mempromosikan produk mereka yang secara otomatis meningkatkan pendapatan PT. Radio Cakrawala Gitaswara, sehingga dapat semakin mensejahterahkan karyawannya.


III. 2.   STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang memperlihatkan sejumlah tugas dan wewenang masing-masing entitas untuk bersama-sama mencapai tujuan organaisasi. Pada dasarnya bertujuan untuk mengkoordinir suatu kelompok yang terdiri dari berbagai staf serta mendayagunakan kemampuan yang ada secara keseluruhan untuk diarahkan kepada tujuan tertentu. .
Adapun pentingnya pembagian tugas dalam suatu organisasi, yakni :
1.      Memperjelas antara tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab.
2.      Spesialisasi penempatan tenaga kerja menurut keahlian yang dimiliki tenaga kerja.
3.      Menjaga keharmonisan, memperlancar komunikasi dan koordinasi antara unit dan perusahaan.
Penulis menyajikan struktur organisasi PT. RADIO CAKRAWALA GITASWARA pada gambar berikut :         


Bagan III.2
PT RADIO CAKRAWALA GITASWARA


 




. KD. Reporter     Sh. 1-3
. KD. Penyiar        Sh. 1-3
. PENATA ACARA
. REPORTER
. PENYIAR
. ADMINISTRASI
 
MANAGER PRODUKSI
 
MANAGER PROGRAM
 
MANAGER PEMASARAN PENJUALAN
 
SECURITY
3 SHIFT
 
SECRETARY
 
SECRETARY
 
GENERAL
MANAGER
 
DIREKTUR
 
           


















MANAGER PERSONALIA UMUM
 





. PEMASARAN
. IKLAN
. PROMOSI
. KD. Penjualan
. PENJUALAN
. HUMAS
. SEKRETARIAT
. ADMINISTRASI
 




. PEREKAMAN
. SCRIPT WRITER
. NARASUMBER
. PENG. ACARA
. ADMINISTRASI
 




.PEMELIHARAAN
. KEBERSIHAN
. KARYAWAN
. FANS
. TRAFFIC
. TEKNIK
. RECRUITMEN
. TRAINING
. LEGAL
. KURIR
. TRANSLATOR
 



 











Pembagian tugas pada struktur organisasi tersebut dapat penulis kemukakan sebagai berikut :  (lihat bagan II.2)              
  1. Komisaris
Merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan hidup perusahaan. Komisaris memeriksa laporan keuangan 6 bulan sekali.  PT. Radio Cakrawala Gitaswara merupakan perusahaan yang dimiliki oleh tiga orang shareholder (pemilik saham), sehingga komisaris adalah pemilik shareholder tertinggi dan  menjalankan hak dan bertanggung jawab terhadap segala kegiatan di perusahaan.
  1. Direktur
Direktur bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas semua aktivitas perusahaan.
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a.       Mengatur staff administrasi, penyiaran, produksi, dan keuangan .
b.      Merencanakan, mengorganisasikan serta mengatur distribusi pekerjaan tiap-
tiap kepala unit/manager.
c.       Mengambil kebijaksanaan dan keputusan dalam mengendalikan jalannya   
            operasi perusahaan.
d.      Mewakili pemilik radio dalam mengembangkan kebijakan stasiun
e.       Memantau pelaksanaannya.

  1. Sekertaris
Seorang direktur akan memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat, sehingga sekertaris di sini berguna untuk membantu meringankan pekerjaan direktur.Direktur dan Sekertaris memiliki hubungan langsung.
  1. General Manager
Di posisi ini, general manager memiliki wewenang, tugas, serta tanggung jawab terhadap 6 divisi di bawahnya, di mana masing-masing divisi memiliki managernya sendiri.  Sehingga general manager hanya berhubungan langsung dengan manager dari tiap divisi, tidak berhunbungan langsung dengan anggota di dalam divisi tersebut.  Divisinya antara lain divisi keuangan, divisi pemasara-penjualan, divisi program, divisi produksi, divisi personalia umum, dan security.
  1. Security
Divisi ini memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan di perusahaan.  Radio Cakrawala merupakan perusahaan yang berkerja hampir 24 jam, maka divisi security memerlukan 3 shift untuk menjaga perusahaan selama 24 jam dengan 8 jam tiap shiftnya. Divisi ini dipimpin oleh general manager dan tidak memiliki managernya sendiri.
  1. Manager Keuangan
Bagian Keuangan secara langsung bekerja di bawah pengawasan general manager dan secara tidak langsung bekerja di bawah pengawasan direktur dan komisaris.
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab bagian ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyajikan laporan keuangan dan informasi keuangan perusahaan.
2.      Mengawasi pelaksanaan administrasi, pengelolaan kas dan pembukuan.
3.      Menyusun anggaran tahunan perusahaan.     
Bagian-bagian yang dibawahi oleh manager keuangan, yaitu :
    1. AR
    2. Administrasi Perkantoran
Pihak yang memonitor proses administrasi terkait pembuatan dokumen penjualan, seperti invoice, purchase order, laporan penjualan harian, mingguan atau bulanan (sesuai dengan kebutuhan kantor), melakukan follow up penjualan kepada pembeli.
    1. Inventory
Pihak yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, berapa besar jumlah persediaan yang harus ada, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat dan pada waktu yang tepat. Atau dengan kata lain, sistem persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui penjadwalan dari persediaan secara optimal.
    1. Pajak
Mengurusi administrasi perpajakan. Urusan dengan pemerintah dalam urusan pajak.

  1. Manager Pemasaran – Penjualan
Secara garis besar, divisi ini bertugas untuk meningkatkan relasi dan pendapatan dari iklan, kerja sama iklan, serta koordinasi promo on-air dan off-air. Posisi berikut menjabarkan tugas staff pemasaran-penjualan dengan lebih detail :
a.      Pemasaran
Mengatur pemasaran radio ke masyarakat, pendengar, maupun ke perusahaan pemasang iklan
b.      Iklan
Mengatur produksi iklan, harga, dan jadwal siar iklan selama acara berlangsung
c.       Promosi
Mengurus promosi kepada perusahaan pemasang iklan
d.      Kd.Penjualan
Membawahi langsung bagian penjualan. Dan bertanggung jawab kepada Manager Pemasaran dan Penjualan.
e.       Penjualan
Mengatur penjualan iklan di dalam radio
f.        Humas
Berhubungan langsung dengan pendengar dan anggota fans club radio cakrawala. Serta, dengan masyarakat lainnya ataupun sponsor.
g.      Sekretariat
Mengatur telepon keluar dan masuk, surat keluar dan masuk
h.      Administrasi
Mengatur administrasi (keuangan) dalam bagian keuangan

  1. Manager Program
a.      Kd.Reporter
Membawahi reporter langsung dari shift 1 - 3. Mengatur jadwal reporter liputan di lapangan. Memberi informasi kepada para wartawan bila ada berita yang belum diketahui wartawan. 
b.      Kd.Penyiar
Membawahi penyiar langsung. Mengatur jadwal siaran penyiar di tiap shift-nya.
c.       Penata acara
Menata keseluruhan acara di dalam radio. Baik program rutin maupun program lepas. Selain itu, penata acara juga mempunyai kewenangan dalam mengubah konsep atau ide dalam program siaran.
d.      Reporter
Orang yang meliput peristiwa, mengumpulkan bahan berita, dan melaporkannya kepada publik melalui radio secara langsung. Bertanggung jawab dalam mencari berita,  mewawancara narasumber, kemudian menulis berita yang telah diliput. 
e.       Penyiar
Tugasnya adalah membawakan atau memandu acara di radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu pilihan, talk show, dan sebagainya.
f.        Administrasi
Mengatur keuangan di dalam divisi Program.

  1. Manager Produksi
Jabatan ini merupakan salah satu posisi kunci dalam sistem organisasi, ia memiliki tugas antara lain  untuk mengembangkan dan melaksanakan format stasiun, membuat dan mengatur jadwal staff produksi dan penyiaran, memelihara perbendaharaan musik, dan mengikuti perkembangan radio. Jabatan-jabatan yang dibawahi olehnya, yaitu :
a.      Perekaman
b.      Script Writer
c.       Narasumber
d.      Pengisi Acara
e.       Administrasi
  1. Manager Personalia Umum.
a.      Pemeliharaan
b.      Kebersihan
c.       Karyawan
d.      Fans
e.       Traffic
f.        Teknik
Mengelola semua peralatan teknis operasional radio, memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan kuaitas teknologi
g.      Recruitment
h.      Training
i.        Legal
j.        Kurir
k.       Translator


III.2.I.
Karakteristik Struktur Organisasi
Dilihat dari bagan struktur organisasi tadi, dapat disimpulkan bahwa organisasi PT. Radio Cakrawala Gitaswara secara teori merupakan organisasi formal atau birokrasi Weberian, karakteristiknya antara lain:
1.      Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan, yaitu hubungan antara komisaris, direktur, general manager, dan manager.
2.      Tujuan atau rencana organisasi terbagi ke dalam tugas-tugas, tugas-tugas organisasi disalurkan di antara jabatan sebagai kewajiban resmi.  Setiap jabatan memiliki job description-nya masing-masing.  Misalnya bagian keuangan hanya akan mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan perputaran ekonomi di dalam perusahaan, dan penjualan dan pemasaran hanya akan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan promosi, iklan, dan sponsor.
3.      Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kdepada yang memegang jabatan.
4.      Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis.
5.      Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
6.      Prosedur organisasi bersifat formal dan impersonal.
7.      Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari organisasi.  Agar individu dapat bekerja dengan efisien, mereka harus memiliki keterampilan yang diperlukan dan menerapkan keterampilan tersebut secara rasional dan energik.
8.      Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
9.      Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis.
10.  Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.

Namun pada prakteknya, teori birokrasi Weberian tidak sepenuhnya sesuai dengan yang terjadi di perusahaan Radio Cakrawala Gitaswara.  Jika di teori Weberian mengatakan bahwa setiap jabatan memiliki job-desc nya masing-masing, di Cakrawala tidak seperti itu.  Karena organisasinya yang bisa dikatakan terdiri dari jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, dan dengan tugas masing-masing yang tidak terlalu berat, maka ada beberapa karyawan yang pekerjaan merangkap.  Jika ia bisa berbahasa Mandarin, atau sudah mampu melakukan siaran, maka suatu saat ia bisa juga ditugaskan untuk menjadi penyiar.  Misalnya salah satu pegawai bernama Nauli, jabatan dia sebenarnya sebagai humas, namun ia juga merangkap sebagai  penyiar.  Cakrawala menggunakan sistem rolling, yang berarti selama sebulan ia bisa ditugaskan sebagai penyiar merangkap pekerjaan pokoknya.  Misalnya reporter Pudji, pada bulan Mei, ia mendapatkan giliran sebagai penyiar pada program yang diadakan setiap Sabtu pagi.  Selama bulan Mei, ia bekerja sebagai reporter pada hari Senin hingga Jumat, dan pada hari Sabtu ia bekerja sebagai penyiar.

III.2.2. Aliran Informasi Dalam Organisasi.
Proses penyampain pesan yang dilakukan di Cakrawala menggunakan sistem penyebaran pesan secara berurutan yang dikemukan oleh Haney (1962). Penyebaran informasi berurutan meliputi perluasan bentuk komunikasi diadik, yaitu komunikasi antara dua orang.  Komunikasi penyampaian pesan berjalan secara berurutan, mulai dari atas ke bawah.  Misalnya, Direktur memerintahkan kepada menager program untuk merubah program acara, maka manager program akan terus melanjutkan perintah tersebut kepada penata acara.

III.2.3. Pola Aliran Komunikasi
Meskipun Perusahaan Radio Cakrawala mengandalkan proses berurutan untuk menghimpun dan menyebarkan informasi, ada pola khusus aliran informasi yang berkembang dari kontak antarpersona yang teratur dan cara-cara rutin pengiriman dan penerimaan pesan.  Seperti yang dikatakan oleh Katz dan Kahn (1966 ), bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa komunikasi di antara para anggota sistem tersebut dibatasi.  Dan pada akhirnya muncul dua pola yang berlawanan, yaitu pola roda dan pola lingkaran.

Perusahaan Cakrawala menggunakan pola aliran komunikasi yang berbentuk pola roda, yaitu pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral.  Orang yang berada di posisi sentral menerima kontak dan informasi yang disediakan oleh anggota organisasi lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya. 

III.2.4. Komunikasi Dan Gaya Kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemilik PT. Radio Cakrawala Gitaswara yaitu gaya kepemimpinan dengan teori Y, yang berpendapat bahwa manusia sebagai organisme biologis yang tumbuh, berkembang, dan melakukan pengendalian terhadap dirinya sendiri.  Asumsi teori Y, antara lain :
1.      Para pekerja menganggap bekerja adalah sesutu yang alamiah, pekerjaan adalah sesuatu yang menyenangkan.
2.       Pengendalian diri amat diperlukan agar pekerjaan dilakukan dengan baik.
3.      Mereka memiliki keinginan untuk diterima di lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa berprestasi .
4.      Mereka menginginkan suatu tanggung jawab bila memperoleh bimbingan, pengelolaan, dan kepemimpinan yang tepat.
5.      mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi.

Pemilik atau atasan beranggapan bahwa bawahan mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, sehingga atasan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk bisa memiliki kebebasan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.  Mereka dapat mengambil inisiatif sendiri, tanpa diatur-atur oleh atasan, sehingga bawahan bisa lebih kreatif dalam menyelesaikn tugasnya, dan merasa bahagia  karena memiliki kebebasan namun tetap bertanggung jawab.  Atasan bekerja bersama-sama dengan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.


III.2.5. Arah Aliran Informasi
  1. Komunikasi Horizontal
Komunikasi Horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja (divisi) yang sama. Divisi meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam perusahaan dan mempunyai atasan yang sama.

Kesimpulannya, di PT Radio cakrawala menurut gambar III.2.1, dapat ditarik pendapat bahwa, semua anggota masing – masing divisi (Keuangan, Program, Penjualan dan Pemasaran, Produksi, dan Personalia Umum) dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Serta Sekretaris Direktur dan General Manager dengan Direktur atau General Manager. Tujuannya komunikasi dilakukan adalah untuk :
1.      Koordinasi penugasan kerja
2.      Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan
3.      Untuk memecahkan masalah
4.      Memperoleh pemahaman bersama
5.      Mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan
6.      Menumbuhkan dukungan antarpersona

Komunikasi horizontal ini banyak terjadi ketika sedang mengadakan rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan di telepon, memo dan catatan, dan kegiatan sosial.

  1. Komunikasi Vertikal
            Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia). Semua pegawai dalam perusahaan, kecuali mereka yang menduduki posisi puncak, mungkin berkomunikasi ke atas dengan alasan yang berbeda-beda, seperti :
1.      Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan – pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana-rencana untuk waktu yang akan datang
2.      Menjelaskan persoalan-persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan
3.      Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan
4.      Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi.  

Dalam analisis hubungan komunikasi ke atas di PT Cakrawala Gitaswara, dilihat dari gambar III.2.1 dapat disimpulkan bahwa :
a.       Setiap semua anggota masing – masing divisi (Keuangan, Pemasaran dan Penjualan, Program, Produksi, dan Personalia Umum) wajib memberikan informasi kepada Manajer dari divisi masing-masing. Wewenang, tugas, dan tanggung jawab mereka berada di dalam wilayah Manajer Divisi masing-masing.
Untuk divisi Pemasaran dan Penjualan, Program, dan Produksi yang memiliki kepala divisi, maka anggotanya wajib memberikan informasi kepada kepala divisi masing-masing, dan kemudian di sampaikan kepada Manajer Divisi.
b.      Keseluruhan Manajer Divisi (Keuangan, Pemasaran dan Penjualan, Program, Produksi, dan Personalia Umum) berhak berkomunikasi dengan General Manager, karena General Manager merupakan orang yang bertanggung jawab dalam operasional perusahaan. Termasuk Security.
c.       General Manager kemudian berkomunikasi ke atas langsung dengan Direktur dan Komisaris.
d.      Direktur berwenang berkomunikasi ke atas langsung dengan komisaris.

PT Cakrawala Gitaswara menerapkan pola komunikasi ke atas ini, jika memang ada kebutuhan informasi yang dibutuhkan dari bawahan.

  1. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan yang berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai, namun, dalam organisasi, kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen.
PT. Radio Cakrawala Gitaswara merupakan bagian dari Cakrawala Group yang juga bergerak di bidang penyiaran radio.  Stasiun radio tersebar di berbagai kota kecil di Indonesia dan masing-masing berbahasa Indonesia serta disesuaikan juga dengan bahasa daerah yang bersangkutan.  Daftar Cakrawala Group antara lain :
No.
Nama Radio
Gelombang
KCTA
1.
Cakrawala
98.30
Jakarta
2.
Galaxy
101.00
Sukabumi
3.
Bimasakti
104.5
Sukabumi
4.
Mercury
107.2
Sukabumi
5.
Mandiri
103.6
Parung Kuda
6.
Mediatama
105.5
Brebes
7.
Multitama
101.8
Brebes
8.
Savana
93.7
Indramayu
9.
Omega
105.10
Lampung
10.
Kharisma
87.8
Semarang
11.
Bhima
94.9
Semarang
12.
Menata
89.2
Palembang
13.
Makmur
103.1
Pekalongan
14.
Mars
89.1
Garut
15.
Megaswara
91.9
Garut
16.
Jeremy
101.6
Garut
17.
Suara Serang
101.2
Serang
18.
Suara Cilegon
102.5
Cilegon
19.
Mitra

Cirebon
20.
Aloysia
91.6
Yogyakarta



BAB IV
        HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

IV.1.  Laporan Hasil Kegiatan Magang
Selama melaksanakan kerja praktek di Radio Cakrawala, penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat berguna.  Teori yang diberikan saat kuliah, ternyata tidak jauh berbeda dengan prakteknya di lapangan.  Teori-teori yang sudah penulis dapatkan di kelas, bisa penulis terapkan pada saat praktek kerja lapangan, dan tentunya setelah menerapkannya secara nyata akan lebih diingat oleh otak, daripada hanya teori atau hafalan yang didapat di ruang kelas.  Melaksanakan kerja praktek sangat bermanfaat, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk selamanya, karena pengalaman tidak akan pernah terlupakan dibandingkan dengan teori saja.

Uraian kegiatan serta manfaat yang  diperoleh selama kerja praktek, di lapangan dan di dalam kantor, dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.



TABEL 2
HASIL KEGIATAN MAGANG DI LAPANGAN
No.
Kegiatan
No.
Keterangan


1
 Mengikuti reporter ke lapangan, membuat penulis mengetahui



 bagaimana cara agar kita tidak ketinggalan mendapatkan nara-



 sumber dibandingkan dengan reporter lainnya.  Kita harus tetap



 siaga dan fokus terhadap terget narasumber yang kita incar.


2
  Mengetahui cara agar kita juga mendapatkan kesempatan



 bertanya kepada narasumber saat banyak wartawan yang sedang
 I
Mewawancarai

 rebutan melontarkan pertanyaan.  Saat bertanya, jangan

narasumber

 berputar-putar, langsung pada intinya, dan sebaiknya sudah



 dipersiapkan sebelum melakukan wawancara.


3
 Pertanyaan yang diberikan tidak harus sesuai dengan agenda



 kegiatan si narasumber (maksudnya, saat jadi pembicara pada



 suatu acara, wartawan tidak harus bertanya tentang acara yang



 dihadirinya),  pertanyaan bisa mengenai hal-hal yang sedang



 update, misalnya tentang pemilu.




II
Menulis naskah berita
1
 Menulis untuk radio tidak sama dengan menulis untuk media tv



  ataupun cetak.  Bahasa yang digunakan harus bahasa sehari-



 hari (bahasa tutur) yang mudah didengar dan dipahami telinga.



 Teori tata cara penulisan yang dipelajari saat kuliah,



 diterapkan saat penulis melakukan penulisan naskah berita.



  Tata caranya antara lain :



 a.  spoken words



    Berarti menggunakan kata tutur. Contohnya untuk penulisan



    waktu, menggunsakan jam 4 sore bukan pukul 16.00.  Di radio,



    kita harus memberikan pernyataan waktu yang jelas, jangan



    membiarkan pendengar untuk berpikir atau menghitung sendiri.



 b. Gelar atau jabatan seseorang ditaruh sebelum penyebutan



     nama



 c. Jangan menggunakan kalimat langsung saat mengutip



     perkataan narasumber.  Ini akan membuat pendengar bingung.



 d. Hindari singkatan



 e. Waktu sekarang.  Karena berita di radio sifatnya aktual dan





     informasi terkini, maka jangan menyampaikan berita yang

     sudah berlalu atau basi.



 f. Dash (tanda baca ”/ ”).  Tanda dash berguna pada saat



    membaca naskah, ini untuk membantu kapan waktunya kita



    mengambil napas, sehingga pembacaan berita enak di dengar



    dan tidak terkesan buru-bru, serta jelas.  Trik lainnya yaitu



    dengan menulis sambil membaca dan tulis apa yang ingin



    disampaikan.  Dengan begini berarti kita bisa mengetahui



   pendengar mengerti atau tidak dengan apa yang kita sampaikan.




III
Pembacaan Naskah
1
 Sebelum menyampaikan informasi kepada publik melalui radio,

( Melaporkan berita )

 wartawan radio harus memberikan cue ke studio.  Cue adalah



 info singkat yang dikirimkan ke studio mengenai laporan yang



 akan disampaikan oleh reporter.


2
 Saat pembcaan naskah berita, harus menggunakan suara perut



 dan dengan lafal yang jelas, seerta intonasi yang tepat.




IV
Sosialisasi
1
 Saat bertugas, penulis diperenalkan dengan wartawan lainnya,



  sehingga penulis mendapatkan banyak kenalan di bidang



  jurnalis dan itu bisa menjadi link (jaringan) penulis saat lulus



  kuliah.




V
Alternatif
1
 Jika pada hari itu sepertinya, tidak ada berita, seorang wartawan



 bisa membuat tema berita sendiri, tentu saja tetap berdasarkan



 fakta.  Misalnya, mewawancarai narasumber yang kredibel



  mengenai suatu masalah.  Contoh, pada hari pertama bertugas,



 penulis ke KONTRAS bersama pembimbing.  Saat itu info yang



 sedang update adalah mengenai kampanye menjelang pemilu



 legislatif, maka pertanyaan membahas seputar sikap KONTRAS



 menilai kampanye yang sedang berlangsung.

TABEL 3
HASIL KEGIATAN DI KANTOR (STUDIO)
No.
Kegiatan
No.
Keterangan


1
 Memilih informasi yang sesuai dengan jenis program acara



 dimana  informasi tersebut akan disampaikan.


2
 Umumnya, informasi yang dipilih adalah  yang bersifat ringan dan



 pengetahuan umum.


3
 Belajar mengubah bahasa tulisan menjadi bahasa tutur yang
I
Mengedit berita dari sumber

 mudah dimengerti dan sederhana.

media lain, seperti surat
4
 Kata-kata disusun dengan baik, sehingga kata-kata tersebut bisa

kabar dan majalah.

 membuat pendengar tertarikmendengarkan hingga selesai. 


5
 Pembukaan naskah diawali dengan mengajak pendengar untuk



 menyimak informasi yang akan disampaikan.  Misalnya dimulai



 dengan kata-kata " Pendengar Cakrawala pasti sudah tidak



 merasa asing lagi jika mendengar….".


1
 Saat belajar rekaman di studio, penulis diajarkan bagaimana



 berbicara menggunakan suara perut agar suara keluar lebih berat



 dan tidak cempreng, sehingga suara lebih enak di dengar.


2
 Mempersiapkan materi yang akan disampaikan saat siaran,



 sehingga bisa berbicara dengan lancar dan tidak mengeluarkan
II
 Training Perekaman suara

 suara “e...” (bingung ingin bicara apa).

atau latihan menjadi
3
 Napas diatur saat berbicara, agar perkataan dapat keluar

penyiar radio.

 dengan jelas dan jangan sampai terdengar saat kita sedang



 menelan ludah.


4
 Jangan terlalu sering menyebutkan nama penyiar atau diri



 sendiri saat siaran , tetapi lebih sering menyebutkan  nama

 


 station atau program acaranya.
5
Belajar untuk menggunakan kata-kata dan intonasi suara yang mampu membuat pendengar ikut larut dalam perbincangan.


Berdasarkan uraian kegiatan di atas, perlu ditambahkan bahwa pada saat melakukan pengeditan berita, penyiar di studio maupun reporter dilapangan, diharuskan untuk membuat nsakah berita terlebih dahulu, alasannya agar :
1.      Naskah tulis bisa menjadi jaring pengaman (safety net ) dari dampak yang timbul setelah berita disiarkan
2.      Dapat dikoreksi jika terjadi kekurangan informasi
3.      Naskah bisa dijadikan sebagai penata alur pikir yang logis dan menuntun alur tuturan
4.      Memberi pemahaman dan interpretasi yang baik terhadap naskah tulis akan melahirkan gaya tuturan yang menarik
5.      Naskah menjadi dokumentasi dan arsip untuk updating news.

Pengarsipan naskah berita berguna pada saat adanya momentum yang penting, ataupun kejadian masa lalu yang terulang kembali, sehingga dapat dijadikan data tambahan untuk melakukan penyegaran memori kembali kepada pendengar.  Selain itu, arsip juga bisa digunakan sebagai bukti dan data, agar tidak terjadi pengulangan pembacaan berita di lain waktu.

Data diarsip dalam bentuk cetak (hard copy ) dan juga dlam bentuk soft copy yang disimpan di dalam komputer.  Setiap data dilengkapi dengan tanggal dan jam saat berita tersebut diudarakan, dan memiliki batas waktu hingga tiga bulan untuk data tersebut dapat digunakan kembalai apabila informasi masih cukup hangat untuk diangkat kembali.  Data yang telah melewati tiga bulan, tidak dapat digunakan lagi, namun tetap akan disimpan.


Setelah menguraikan kegitan magang, kini akan dipaparkan proses pembuatan berita, mulai dari tahap mencari berita hingga pada tahap on-air (penyiaran berita ).  Berikut bagan proses pembuatan berita di lapangan dan di studio :
Radio Cakrawala memiliki 5 (lima) orang reporter yang disebar ke sejumlah kawasan yang berbeda di Jakarta. 
No.
Nama
Kawasan
1.
Ivan Iskandaryah
Departemen Sosial- Salemba
2.
M. Dwi Nursanti
RRI – Medan Merdeka
3
Noviana Sari
MPR/DPR – Gatot Subroto
4.
Pudjiono
Departemen Dalam Negeri – Medan Merdeka
5.
Eko Budi S
Lembaga Bantuan Hukum - Salemba

Para reporter tidak selalu berada di awasan tersebut, mereka bisa berpindah atau bertukar kawasan sesuai dengan keadaan dan sumber berita, antar reporter saling berkomunikasi dan berdiskusi untuk menetapkan siapa yang bertugas mengejar berita di suatu tempat.  Namun terkadang, mereka diatur oleh koordinator liputan dari studio.  Walaupun jenis berita mereka berbeda, namun prosesnya tetap sama, yaitu :
  1. Bagan proses pembuatan berita di lapangan




















 





  1. Bagan proses pembuatan berita di studio
Penyiar yang akan melakukan siaran, sebelumnya akan mempersiapkan topik acara dan informasi yang akan di sampaikan selama acara berlangsung. Penyiar Radio Cakrawala biasanya mengambil informasi melalui media cetak atau media online (internet).  Informasi yang diambil umumnya adalah informasi yang bersifat ringan.  Berikut proses pembuatan naskah berita siaran :

Berita di salin kembali ke lembar naskah
 
Langkah-langkah proses pembuatan naskah perlu diikuti satu-persatu agar tidak terjadi kesalahan naskah.  Selain memperhatikan dan membuat naskah berita sebelum siaran, penyiar pun harus membuat jadwal rundown acara yang akan berlangsung.  Rundown acara diperlukan agar tidak terjadi kesalahan urutan acara dan juga menghindari kleupaan membaca adlib ataupun informasi.  Di bawah ini, penulis memberikan contoh rundown acara :



TABEL 4
RUNDOWN SIARAN (Secara Umum)
                       
Waktu
Keterangan
00.00 – 00.01
Opening Acara
00.01 – 00.09
Selingan 2 lagu
00.09 – 00.12
Bahas materi
00.12 – 00.20
Selingan 2 lagu
00.20 – 00.22
Iklan / Report / Kuis
00.22 – 00.25
Selingan 1 lagu
00.25 – 00.29
Bahas materi
00.29 – 00.37
Selingan 2 lagu
00.37 – 00.39
Iklan / Report / Kuis
00.39 – 00.43
Selingan 1 lagu
00.43 – 00.46
Bahas materi
00.46 – 00.54
Selingan 2 lagu
00.54 – 00.55
Closing (pada jam terakhir acara)

Ketika acara sudah harus dimulai atau ditutup namun lagunya masih berlanjut, lagu dapat dihentikan  atau dijadikan backsound beberapa detik selama opening/closing.  Untuk Call sign atau promotion artis, tidak mutlak diputar sebagai tanda pemisah acara, karena akan mengulur waktu.






Sebuah Stasiun Radio mengandalkan pemasukan dari iklan agar bisnisnya bisa tetap berlangsung. Berikut daftar pemasang iklan di Radio Cakrawala :

TABEL 5
DAFTAR PENGIKLAN SEPTEMBER 2009
No.
Produk
Perusahaan
Bentuk iklan
1
Obat China
Bintang Surya
Spot
2
Mimbar Budhist
Vihara Padma Suci
Spot
3
Program Budhist
Yayasan Budha Subhasita
Spot, Talkshow
4
Program Kristen
Gereja PSDI
Spot
5
RS. Modern Guang Zhou
Rs. Modern Guang Zhou
Talkshow
6
Action Coaching
Action International PT
Talkshow
7
Klinik Sehat Alami
Sehat Alami Center PT

8
King Koil Spring Bed
Duta Abadi Primantara PT
Spot
9
Mall Golden Trully
Golden Retailindo PT
Spot
10
Soylicious
Zehat International PT
Spot
11
Accu Global
Global Battery Indonesia
Adlib, Spot
12
Buddha Amithaba
Yayasan Buddha Amithaba Indonesia
Spot
13
Mandarin Course
Mandarin Expert
Spot, Talkshow
14
Central Park Residences
DMN Advertising
Spot, Talkshow
15
Adam Khoo
Adam Khoo Learning Technology Group
Spot,Talshow
16
First Media
First Media design School
Spot
17
Indonesia Maritim Expo
Panorama Convex PT
Spot
18
Shangrila Palace Restaurant
Shangrila Palace Restaurant
Spot
19
In House Wedding Exhibition
Ricky L Studio Photo
Adlib, Spot
20
Mie Soa Cap Burung Layang Terbang
Burung Layang Terbang PT
Spot
21
Nan Xiang Restaurant
Nan Xiang Steambun Restaurant
Adlib, Spot
22
Wedding Exhibition
JJ Bride Salon
Adlib, Spot



Tabel 6
Daftar Latar Belakang Etnis, Pendidikan, Serta Jabatan
Karyawan Radio Cakrawala
No.
Nama
Asal
Pendidikan
Jabatan
 1.
Hariyono
Palembang
S1. Managemen
Manager HRD
 2.
Diah Astorini
Jawa Tengah
D3 Broadcasting
Koordinator Liputan
 3.
Ayu Kusumaningsih
Jawa
D3. Sastra Mandarin
Programmer
 4.
S. Effendy Bayu
Jawa
S1. Managemen
Manager Marketing
 5.
Vina Galih
Sunda
D3. Sastra Mandarin
Programmer
 6.
Sofa Amalia
Jakarta
D3. Sastra Mandarin
Staff Administrasi
 7.
Odelia
Medan
S1. Managemen
Staff Marketing
 8.
Yasinta Barbosa
Nusa Tenggara Timur
D3. Accounting
Accounting
 9.
Thomas Longa
Nusa Tenggara Timur
SMA
Staff Driver
10.
Nasimin
Jawa
SMA
Ekspedisi
11.
Prastyanto
Jawa
SMA
Staff Recording
12.
Ivan Iskandaryah
Jakarta
D3
Reporter
13.
M. Dwi Nursanti
Jawa
S1. Sastra Inggris
Reporter
14.
Noviana Sari
Jakarta
S1. Jurnalistik
Reporter
15.
Pudjiono
Jakarta
S1. Jurnalistik
Reporter
16.
Eko Budi S
Jawa
S1. Jurnalistik
Reporter
17.
Eri Susanti
Pontianak
D3. Sekretaris
Penyiar 1
18.
Fera Chai
Jakarta
S1. Accounting
Penyiar 2
19.
Jing Yun
Riau
D3
Penyiar 3
20.
Andy Qiu
Riau
S1. Informatika
Penyiar 4
21.
Xiao Yan
Riau
S1, Accounting
Penyiar 5
22.
Xiao Wei
Pontianak
S1. Managemen
Penyiar 6
23.
Freddy Su
Jakarta
D3. Sastra Mandarin
Penyiar 7
24.
Peter Ongki
Medan
D3
Penyiar 8
25.
Linda (XiaoLing)
Sukabumi
S1 Akuntansi
Penyiar 9
26.
Su She
Jakarta
S1 Informatika
Penyiar 10
27.
Nelly
Riau
S1 Manajemen
Penyiar 11
28.
Edo
Jakarta
S1 Manajemen
Penyiar 12
29.
Steven
Jakarta
S1 Manajemen
Penyiar 13
30.
Elva
Jakarta
S1 Manajemen
Penyiar 14
31.
Rani
Bagan Siapi-api
S1 Manajemen
Penyiar 15
32.
Phei-phei
Jakarta
D3 Sastra Mandarin
Penyiar 16
33.
Vonny
Pontianak
S1 Akuntansi
Penyiar 17
34.
Tony Huang
Jakarta
S1 Manajemen
Penyiar 18
35.
Cunne
Jakarta
D3 Sekretaris
Penyiar 19
36.
Yanti Carolina
Jakarta
S1 Akuntansi
Penyiar 20
37.
Henny
Jawa
D3 Broadcasting
Penyiar 21
38.
Andre
Jakarta
D3 Broadcasting
Penyiar 22
39.
Faisal
Jakarta
D3 Broadcasting
Penyiar 23


Perusahaan Radio Cakrawala memiliki karyawan perempuan lebih banyak daripada karyawan laki-laki .  Jumlah karyawan perempuan sebanyak 22 orang, sedangkan karyawan laki-laki sebanyak 17 orang, dan total karyawan sebanyak 39 orang.

Karyawan Radio Cakrawala berasal dari latar belakang pendidikan dan etnis yang bervariasi.  Walaupun  perusahaan ini bergerak di bidang media massa yang membutuhkan ilmu komunikasi sebagai latar pendidikan, namun pada kenyataannya tidak semua bahkan hanya sedikit karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang komunikasi.

Untuk lebih rincinya, bisa dilihat pada tabel 6 mengenai hubungan antara jabatan, pendidikan dan asal karyawan PT. Radio Cakrawala Gitaswara di halaman berikut.


Tabel 7
Hubungan antara Jabatan, Pendidikan, dan Asal Karyawan PT. Cakrawala Gitaswara
Pendidikan
Jabatan




Asal





Total


Jawa
Pontianak
Jakarta
Bagan
Riau
Sukabumi
NTT
Medan
Sunda
Palembang






Siap-api







S1 Jurnalisitk
reporter
1

2







3
D3 sekretaris
penyiar

1
1







2
S1 accounting
penyiar

1
2

1
1




5
D3
reporter


1







1

penyiar




1


1


2
S1 informatika
penyiar


1

1





2
S1 managemen
manager HRD









1
1

manager marketing
1









1

staff marketing







1


1

penyiar

1
4
1
1





7
D3 Sastra Mandarin
programmer
1







1

2

staff administrasi


1







1

penyiar


2







2
D3 Broadcasting
koordinator liputan
1









1

penyiar


3







3
D3 Accounting
accounting






1



1
SMA
staff driver






1



1

ekspedisi
1









1

staff recording
1









1
D3 sastra Inggris
reporter
1









1
Total











39


Pendidikan
Percent
S1 Jurnalisitk
7.5
D3 sekretaris
5
S1 accounting
12.5
D3
7.5
S1 informatika
5
S1 managemen
25
D3 Sastra Mandarin
12.5
D3 Broadcasting
10
D3 Accounting
2.5
SMA
7.5
D3 sastra Inggris
2.5
Total
100

Kesimpulan yang bisa ditarik dari diagram kue di atas menunjukkan bahwa , sebanyak 25% dari total karyawan Radio Cakrawala berlatar belakang pendidikan S1.Managemen, sedangkan yang berlatar belakang di bidang broadcasting hanya 10% dan di bidang jurnalistik hanya 7,5%. 


TABEL 8
Sumber Berita
No.
Jenis Media
Nama Media
Intensitas *
A.
Media Cetak :


1.
Koran / Surat Kabar
Kompas
5
Media Indonesia
4
Warta Kota
2
Jakarta Raya
2
Sindo
2
Indonesian Shang Bo
3
Gao Ji Ri Bao
2
2.
Tabloid
Genie
2
Nova
3
Wanita Indonesia
2
Asian Plus
3
3.
Majalah
Cosmopolitan
4
Cosmo Girl
3
B.
Televisi
Berita Malam
( Taiwan )
2
C.
Situs Berita ( Internet )
Detik .com
3
Google.com
2
Ceritakan.com
4


Kapanlagi.com
3
Kompas.com
5
Rileks.com
3
Reuters
2






Keterangan * :
1 = Tidak pernah                     3 = Sering                                            5 = Selalu
2 = Jarang                                4 = Sering Sekali

Melalui tabel di atas, terlihat jelas bahwa Radio Cakrawala memiliki kecenderungan untuk menggunakan media cetak dan juga media online Kompas sebagai sumber beritanya.  Ini dikarenakan tingkat kredibilitas tinggi yang dimiliki oleh media Kompas sehingga ia menjadi pilihan media lainnya sebagai sumber berita.  Selain Kompas, media lain yang juga cukup sering dipakai yaitu surat kabar Media Indonesia.  Untuk Informasi ringan, seperti fashion, lifestyle, dan sebagainya Radio Cakrawala cenderung menggunakan Majalah Cosmopolitan dan Situs Ceritakan.com sebagai sumber informasinya.


  IV.2. IMPLEMENTASI FUNGSI MEDIA PADA RADIO CAKRAWALA
Penjelasan mengenai fungsi media massa telah dijelaskan sebelumnya, yaitu pada bab 2.  Pada bab ini, penulis akan menjelaskan lebih detail mengenai fungsi media yang berbeda tergantung pada bidang konsentrasinya, dan juga akan membahas mengenai pelaksanaan teori fungsi media secara nyata oleh Radio Cakrawala.

Kebanyakan media massa itu digunakan untuk menyampaikan suatu informasi yang sifatnya untuk khalayak ramai atau umum. Selain itu media massa juga digunakan sebagai hiburan dan media penghubung dengan orang lain.  Secara umum media massa itu banyak kegunaanya di dalam suatu bidang tertentu, antara lain :
a. Fungsi Media massa dalam bidang budaya
- Media massa sebagai pengawasan budaya
- Media massa sebagai hiburan
- Media massa sebagai penguhubung antar kebudayaan
- Media massa sebagai pertransferan budaya

b. Fungsi Media massa dalam bidang ekonomi
- Media massa sebagai penghubung masyarakat dalam berdagang
- Media massa sebagai alat untuk berdagang
- Media massa sebagai pemberi informasi seputar lowongan pekerjaan

c. Fungsi Media massa dalam bidang politik
- Media massa sebagai alat untuk kempanye
- Media massa sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat.

Fungsi-fungsi media massa tersebut tentu saja dijalankan oleh berbagai media publik yang ada, termasuk media elektronik Rasio Cakrawala.  Melalui program-program acara yang dimiliki oleh Radio Cakrawala, teori fungsi-fungsi radio dipraktekkan secara konsisten.  Berikut jadwal acara dan fungsi media yang telah dipraktekkan :
1. JADWAL ACARA SENIN –  JUM’AT PER MARET 2009
Senin-Jumat
Acara
Keterangan
05.00-05.30
Musik Instrumen
Taichi
Menghadirkan musik Instrumental Mandarin sebagai teman pendengar Cakrawala mengawali pagi.
05.30-06.30
Oase Katolik
Siraman rohani Katolik
06.30-08.00
我爱早晨
(Wo Ai Zaochen)
±usia 20-50
(Saya suka Sarapan pagi)
Memutar lagu Mandarin lama & baru diselingi cerita lucu.



-     LIVE REPORT ACTUAL (Laporan Reporter dari lapangan).
08.00-09.00
Konsultasi
Senin s/d Kamis:
Dialog kesehatan dan tanya-jawab seputar dunia kesehatan, bekerjasama dengan RS Mitra Internasional.

Jumat: Konsultasi hukum bersama
Bpk. Abdul Fickar Hadjar SH & rekan.
09.00-11.00
Huo Li Jiu Ling Yi
Membahas Pro dan Kontra suatu topik. Pendengar yang memiliki komentar paling bagus akan dihubungi langsung oleh penyiar lalu diputarkan request-nya.
11.00-12.00
Bingkisan Ultah
Bingkisan / ucapan hari bahagia
12.00-13.00
Musik Instrumen
Menghadirkan musik Instrumental Mandarin sebagai teman istirahat siang pendengar Cakrawala.
13.00-16.00
Fling Hours
Senin: 劲爆娱乐大头条
(Jìng Bào Yú Lè Dà Tóu Tiáo)
<±usia 17-30>
Acara yg membahas gosip artis China, Taiwan, dan Hongkong.

Selasa:“Hot News Today<±usia 17-35>
Mengupas hal-hal yang menjadi berita hot minggu ini.

Rabu: “Super Host<±usia 22-60>
Pendengar diundang untuk berinteraktif dlm lomba tebak lagu yang dinyanyikan lgsg oleh artis & penyanyi Mandarin “Rani”

Kamis: 亚洲艺人的个人资料
(Yà Zhōu Yì Rén de Gè Rén Zī Liào)
<±usia 17-30>
Mengulik biografi artis China, Taiwan, Hong Kong, yang sukses di dunia hiburan.

Jumat: 亚洲流行曲
(Yà Zhōu Líu Xíng Qū)
<±usia 17-35>
Menyuguhkan Top 20 tangga lagu Mandarin teranyar yang sedang laris di belantika musik Mandarin.
16.00-18.00
Hao bang shijian
Senin: In The Ring  <±usia 17-50>
       Menampilkan suatu topik utk diperdebatkan, komentar pendengar diterima melalui tlp.
Selasa: 路况情报 (Lù Kùang Qíng Bào)
         Informasi lalu lintas dari pendengar.
Rabu: 我的心声 (Wŏ de xīn shēng)
        Suara hati anda menceritakan kejadian yg dialami hari ini. <±usia 15-40>
Kamis: Traffic Report Time
Jumat: Girls talk  (dlm bahasa Inggris)
           <±usia 15-30>
18.00-21.00
Hao bang shijian II
Senin: Info+tips menarik; putar lagu
Selasa: 动动脑筋学华语
           (Dòng Dòng Năo Jīn Xúe Huá Yŭ)
Rabu: 女人世界 (Nü Rén Shì Jìe)
       “Dunia Wanita” <±usia 15-40>
Kamis: 怀念时刻(Huài Nián Shí Kè)
            “Memories Song”
             Lagu nostalgia pilihan pendengar
Jumat:CK Movie Hit List <±usia 17-30>
            Menyampaikan resensi film sebagai rekomendasi tontonan Asia, Barat, Indonesia, yang akan segera rilis.
Selingan 20.00-20.30
Senin,Kamis,Jumat,Sabtu: Rohani Buddha (Sabtu hingga 21.00)
Selasa, Rabu: Acara tetap berlanjut
21.00-23.00
Relax Time
±usia 25-50
Rabu, 21.00-21.30:
Oase Rohani dari Gereja PSDI;
Memutar lagu-lagu Mandarin & Barat, diselingi info+tips ringan
23.00-24.00

Instrumen (tdk ada lagu) + info
00.00-05.00
Cakrawala
Dini Hari
±usia 20-40
Senin: -“Who Am I?”: ttg sifat & karakter
             -“Sahabat”: mengangkat permslhan dr pendengar & mncari solusi dr pendengar lain.
Selasa: -“Dunia Pria”: info utk para pria mngenai hobi, pekerjaan, cinta, relationship, dll.
          -“All About Man”: membahas topik sptr pria dgn tanggapan dr pndgr.
Rabu: -“Ternyata Ada”: Hal aneh tapi nyata
       -“My Diary”: curhat sgala hal via sms
Kamis:-“Canda&Tawa”: cerita ga lucu & jayuz dr penyiar.
       -“P.D.A”: Please Dong Ach, berisi sms lucu, cerita lucu, tebak-tebakan lucu, pantun lucu dr pendengar.
Jumat:-“Home & Living”: kiat2 menjadikan tempat tinggal Anda jd sebuah rumah idaman.
        -“Apartment Kita”: mengangkat topik seputar mslh dlm keluarga.
 



2. JADWAL ACARA HARI SABTU PER MARET 2009


Sabtu
Acara
Keterangan
05.00-05.30
Musik Instrumen
Taichi
Mnghadirkan musik Instrumental Mandarin sbg teman pendengar Cakrawala mengawali pagi.
05.30-06.30
Oase Katolik
Siraman rohani Katolik
06.30-10.00
Xing Qi Liu
Qingsong
(santai sabtu)
Obrolan santai di Sabtu pagi dengan jokes ringan, diselingi traffic report + info menarik.
8-10: 可爱榜 -- 可怜没人爱排行榜

11-12: 幸福浪漫歌词(Xìng Fú Làng Màn Gē Cí)
Setiap minggu: via tlp à ≥60 thn; sms à ≥35thn
Memutar lagu-lagu lawas romantis
10.00-11.00
Jakarta
Wo Ai Ni
(Jakarta, sya cinta kamu)
Mengupas seputar kehidupan Jakarta bersama nara sumber yang berkompeten seperti pejabat pemerintah, anggota dewan, budayawan, politikus, artis, dll.
11.00-12.00
Bingkisan Ultah
Bingkisan / ucapan hari bahagia
12.00-13.00
Lunch Time
Memutarkan lagu-lagu Mandarin sebagai teman istirahat siang pendengar Cakrawala.
13.00.15.00
Love Is In The Air
±usia 14-30
Membahas topik santai tentang cinta, disertai SMS dr pendengar mengenai  pengalaman msg2.
15.00-16.00
Masakan Favorit
Brbagi resep masakan praktis dgn mnghadirkan nara sumber yang ahli di bidangnya.
16.00-18.00
Qingsong gaoxiao shijian
Menerima cerita, lelucan, pengalaman lucu dari pendengar.
18.00-20.00
Membahas topik yang berbeda setiap minggunya.




20.00-21.00
Budha Subhatista
Program Siaran Live Buddhis
21.00-24.00
Jambore Cakrawala
“Jam-nya boleh rame-rame”, teka-teki humor & quiz berhadiah.
00.00-05.00
Cakrawala
Dini Hari
Membahas topik yang selalu berbeda, mengundang pendengar interaktif melalui sms dan telp.



3. JADWAL ACARA HARI MINGGU PER MARET 2009




Minggu
Acara
Keterangan
05.00-05.30
Musik Instrumen
Taichi
Menghadirkan musik Instrumental Mandarin sbg teman pendengar Cakrawala mengawali pagi.
05.30-06.30
Oase Katolik
Siraman rohani Katolik
06.30-09.00
Smiling Sunday
± usia 20-65
Cakrawala, 早安(Cakrawala Zăo Ān)
09.00-10.00
Bingkisan / ucapan hari bahagia
10.00-11.00
美味无穷食物
11.00-12.00
学成语
12.00-13.00
三十秒点歌留言
“Fast Request 30 detik” membacakan sms yg masuk berisi request lagu, hanya dlm 30 dtk.
13.00-16.00
Sunday Relax Time
Membahas topik berbeda setiap minggunya, diselingi info+lagu
16.00-16.30
Special Sunday
± usia 15-55
Putar lagu + info menarik
16.30-18.00
随我点歌
18.00-19.00
Putar lagu + info menarik
19.00-21.00
星期天娱乐轻松时刻
-      猜成语 (Cāi Chéng Yŭ)
21.00-24.00
Relax Time
±usia 17-50
Membahas topik berbeda setiap minggunya, diselingi info+lagu;
Selingan 21.00-21.30:
Oase Rohani dari Gereja PSDI


00.00-05.00
Cakrawala
Dini Hari
Membahas topik yang selalu berbeda, mengundang pendengar interaktif melalui sms dan telp.

Setiap program acara, penyiar menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia, dan lagu-lagu yang diputar menggunakan bahsa mandarin.  Radio Cakrawala tidak memiliki program khusus untuk berita, namun di setiap acara pasti disisipkan selingan berita secara langsung melalui laporan dari reporter di lapangan. 

Semua berita disampaikan dengan bahasa Indonesia, karena tidak semua pendengar Radio Cakrawala memahami Bahasa Mandarin, maka untuk mempermudah penyampaian berita straight news digunakan bahsa Indonesia.  Program yang diudarakan di atas Pk.21.00, menggunakan bahasa Indonesia, tidak lagi dicampur dengan bahasa Mandarin.

Untuk program acara talkshow dan mendatangkan bintang tamu, apabila bintang tamu didatangkan dari luar negeri, mayoritas didatangkan langsung dari Guang Zhou, China.  Bintang tamu yang tidak bisa berbahasa Indonesia, selalu ditemani dengan transleter yang dibawa sendiri oleh bintang tamu.

Radio cakrawala menggunakan bahasa Mandarin dengan logat asli Pu Tong Hua yang digunakan di Cina Utara dan Barat Daya.  Bahasa Mandarin berasal dari rumpun Sino –Tibet yang sama dengan bahasa daerah lain yang sering digunakan oleh para etnis tionghua di Indonesia, namun logat atau dialek yang digunakan berbeda.  Berikut penjelasannya :
Kategori
B. Mandarin
B. Hokkian
B. Hakka
B. Tiochiu
Logat / Dialek
Pu Tong Hua ( bahasa tionghua)
Min -Nan ( Min Selatan)
Khek
Dialek Hokkian yang dipengaruhi dialek Kantonis
Asal bahasa
Sebagian besar bagian utara dan barat daya Cina; dimengerti secara luas di bagian lainnya.
Provinsi Fujian selatan; daerah Chaozhou-Shantou di provinsi Guangdong; bagian paling selatan provinsi Zhejiang; hampir seluruh Taiwan; hampir seluruh Hainan (jika Qiong Wen ikut dihitung); Semenanjung Leizhou di provinsi Guangdong
Sebagian besar pegunungan di timur laut, timur dan selatan Provinsi Guangdong, barat daya dan selatan Fujian dan tenggara Guangxi di Tiongkok
Provinsi Fujian selatan; daerah Chaozhou-Shantou di provinsi Guangdong
Wilayah penggunaan
Republik Rakyat Cina, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan komunitas keturunan Cina lainnya di seluruh dunia 
Republik Rakyat Cina, Republik Cina, Singapura, Indonesia, Malaysia dan daerah lain di mana komunitas Hokkien menetap 
Republik Rakyat Cina, Taiwan, Singapura, Indonesia (Aceh, Bangka-Belitung, Jawa, dan Kalimantan Barat.), Malaysia, dan komunitas Tionghoa Hakka lainnya di seluruh dunia 
Republik Rakyat Cina, Republik Cina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand dan daerah lainnya di dunia di mana komunitas Tionghoa Tiochiu menetap 
Rumpun
Sino -tibet
Sino -tibet
Sino -tibet
Sino -tibet
Contoh kata
Sou yin ji (radio)

Siu Jim ki
Siu in kee
*www.wikipedia.com
Program acara Wo Ai Zaochen (dalam arti harafiahnya berarti saya suka sarapan pagi), merupakan program acara yang sudah ada dari awal berdirinya radio ini dan tetap dipertahankan hingga kini.  Wo Ai Zaochen adalah program yang paling diminati oleh para pendengar, selain acara kuis dan karaoke.  Populernya suatu program dilihat dari jumlah penelepon dan jumlah SMS yang masuk ke Radio Cakrawala.  Diminati karena para pendengar dapat merequest ( memesan ) lagu yang diinginkan, dari lagu lama hingga lagu baru, dan ditemani dengan penyiar yang menyampaikan cerita-cerita lucu.

Untuk mempermudah pekerjaan Penyiar pada saat melakukan siaran, berikut perangkat yang digunakannya :
No.
Software
Kegunaan
1
Editing Mix Master Studio 6
Untuk menyiapkan lagu dan memutar lagu serta menghinetikan lagu pada saat mengedit program dan juga pada saat siaran berlangsung
2
Mobile Office Suite
Semua SMS dari pendengar dan reporter di lapangan masuk ke Radio Cakrawala melalui alat ini, dan dibaca oleh koordinator liputan untuk disampaikan kepada penyiar.
3
Internet Chat
Alat yang digunakan untuk komunikasi antara penyiar di ruang studio dengan koordinator liputan di ruang lainnya.  Semua SMS dari Mobile Office Suite ditransfer ke ruang siaran melalui alat ini.
4
Microsoft Ofiice Excel
Digunakan untuk menyimpan semua nomor telepon rekan kerja dan juga untuk menyimpan nama dan nomor anggota pengdengar Radio Cakrawala.

Media Radio berada dalam bidang publik yang memiliki tingkat sosial yang berbeda-beda.  Maka dari itu, radio mengemban beberapa tingkatan sosial dalam kapasitasnya sebagai media publik atau dikenal dalam konsep radio for society. Pertama, radio sebagai  media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan.  Ketiga, radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.  Keempat, radio sebagai saran untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran.  Beberapa fungsi tersebut dapat diemban sekaligus, atau hanya salah satunya saja.  Yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada suatu peran.

Untuk lebih jelas mengenai peran sosial yang diemban radio, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Sosialisasi
1. Menyebarluaskan informasi dan hiburan

    yang membuat optimisme serta interaksi

    dialogis antar pendengar.

2. Menjalin komunikasi untuk saling berka-

    rya, mengubah berbagai persepsi dan

    kecurigaan yang tidak perlu,
Aktualisasi
1. Menyegarkan memori pendengar terhadap

    peristiwa aktual dan momentum penting

    bagi kehidupan mereka.

2. Mengagendakan masalah-masalah sosial

    agar menjadi isu dan keprihatinan bersama

    dibanding masalah personal.
Advokasi
1. Mendesak makin terbukanya kebijakan

    politik ekonomi bagi partisipasi seluruh

    lapisan pendengar.

2. Memediasi antar berbagai pihak yang

    sedang berkonflik, sehingga muncul solusi

    damai, dan saling menguntungkan

IV.3. SEGEMENTASI DAN CIRI RADIO CAKRAWALA
Radio Cakrawala memiliki jenis acara yang variatif dan menarik.  Berdasarkan mata acara yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa target pasar Radio Cakrawala adalah sebagai berikut :
No.
Kategori
Segmen
Target
1
Demografis
Gender
Pria dan Wanita


Umur
15 tahun s/d 60 tahun


Pendidikan
SLTP +


SES
B, C


Profesi
 Ibu rumah tangga, Pedagang, Pensiunan, Pelajar,



 Mahasiswa
2
Psikografis
Minat / opini
Kesehatan, Bisnis perdagangan, Pecinta musik mandarin.


Kebutuhan
Hiburan, Informasi sekitar, Masalah-masalah kehidupan



sehari - hari


Gaya hidup
Sederhana s/d menengah ke atas
3
Geografis
wilayah potensial
Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Tangerang


Daerah Jangkauan
Jabodetabek, Karawang, Bandung, Sukabumi.

Ciri karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan Radio Cakrawala :
Aspek
Radio Cakrawala
Bentuk lembaga
Komersial, swasta
Orientasi siaran
Komersial
Kepemilikan stasiun
Kelompok usaha
Teknologi
Digital
Dominasi program
Hiburan, info kesehatan, info jurnalistik.
Managemen stasiun
Jaringan
Wilayah geografis
Pusat interaksi pendengar
Karakter program
variatif, berperspektif, sosial kritis, memberdayakan
Motif pendirian
Alternatif pluralis
pembuatan keputusan siaran
top down (ditentukan oleh pengelola )



BAB V
        KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Dilihat dari stuktur organisasi yang dimiliki oleh Cakrawala, penulis menyimpulkan bahwa pola gaya kepemimpinan dan aliran komunikasi antar karyawan di organisasi tersebut menciptakan iklim komunikasi organisasi yang sangat baik. Iklim komunikasi organisasi adalah suasana atau keadaan cara berkomunikasi antar anggota organisasi tersebut.  Dengan sikap pemimpin yang ramah kepada bawahan, akan tercermin juga sikap bawahan yang ramah kepada orang lain.  Dengan aliran komunikasi yang lancar ini, maka akan mengurangi terjadinya kesalahpahaman antar anggota organisasi.

Untuk ke depannya diharapkan penulis dapat lebih aktif saat mengikuti kegiatan praktek, agar penulis dapat mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak, dan waktu yang telah penulis lewati tidak sia-sia. 

B. Saran
Untuk PT. Radio Cakrawala Gitaswara, saran penulis adalah tingkatkan kualitas penyiar, agar penggemar juga ikut meningkat.  Semoga bahasa Mandarin yang digunakan bisa semakin sempurna pelafalannya dan intonasi yang lebih stabil (tidak cempreng).  Penulis sempat mendengar dari beberapa orang dan sempat melihat di internet tentang komentar pendengar mengenai radio Cakrawala, ada beberapa dari mereka yang mengatakan bahwa bahasa Mandarin yang dibawakan terdengar agak aneh.  Namun banyak juga yang mengatakan bahwa lagu-lagu yang diputar di radio Cakrawala bagus-bagus.  Semoga saran penulis ini bisa membantu agar  radio Cakarwala semakin bagus dan semakin diminati oleh para pendengarnya.

Akhir kata, penulis ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.  Semoga apa yang penulis peroleh bisa berguna untuk ke depannya.





DAFTAR PUSTAKA
1.      Sasa Djuarsa S., 2003, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta.
2.      John Fiske, 1996, Introduction to Communication Studies, Sage Publications
3.      Stephen W. Littlejohn, 1996, Theories of Human Communiation, Wadsworth 
    Publication,   NewJersey.
4.      Masduki, 2001, Jurnalisme Radio, Yogyakarta, LkiS
    Mirza, Layla S (ed) Politik dan Radio, Friedrich Nauman Stiftung.
5.      Deddy Mulyana, 2006, Komunikasi Organisasi, remaja Rosdakarya,    
    Bandung.
6.      Septiawan Santana K., 2005,Jurnalisme kontemporer, Yayasan Obor
     Indonesia, Jakarta.
7.      Asep Syamsul M. Romli, 2004, Broadcast Journalism, Yayasan Nuansa
    Cendekia, Bandung.
8.      Masduki, Retno Suffatni, 2001, Jurnalistik radio: menata profesionalisme reporter dan penyiar, Yogyakarta,  LkiS..
9.      Masduki, 2004, Menjadi Broadcaster Profesional, Yogyakarta,  LkiS.




Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.