Join emridho's empire

Kamis, 29 Desember 2011

KIMIA PANGAN (Zat pengawet)


Zat pengawet
            Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam atau garam.aktifitas zat pengawet tidaklah sama,misalnya ada yang efektif terhadap bakteri,khamir, ataupun kapang.zat organic banyak
            Seyawa beracun dalam bahan makanan dapat digolongkan menjadi 3 olongan :
1.      Senyawa beracun alamiah
2.      Senyawa beracun mikroba
3.      Senyawa beracun oleh residu dan pencemar

PENGGUNAAN bahan tambahan makanan banyak digunakan oleh para produsen untuk memberikan daya tarik tersendiri bagi produk pangan. Namun tak semua bahan tambahan (aditif) tersebut aman bagi tubuh.
Diperlukan kejelian dari konsumen untuk memperhatikan produk-produk makanan manakah yang benar-benar aman dikonsumsi. Bahkan ada beberapa bahan tambahan makanan yang dilarang untuk dimasukkan pada proses pengolahan pangan. Diantaranya adalah formalin, boraks, pewarna kuning (metanil), dan pewarna merah (rodamin B).
Berikut ini beberapa ciri-ciri bahan makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut:
Formalin
Pada umumnya formalin digunakan sebagai bahan tambahan untuk mengawetkan produk makanan. Di pasaran, produsen yang tak bertanggung jawab memberikan formalin pada ikan asin, ikan basah, tahu, mie basah, dan juga ayam.
Ciri produk makanan berformalin diantaranya adalah warnanya bersih atau cerah. Meskipun sudah lama disimpan, produk itu tidak akan cepat busuk (lebih awet).
Formalin pada ikan asin menyebabkan ikan asin tidak berbau khas ikan asin dan struktur tubuhnya tidak mudah hancur. Selain itu juga tidak dihingapi lalat meski diletakkan di tempat terbuka.
Sedangkan pada mie basah, tahu, dan ikan basah, formalin menimbulkan aroma menyengat karena pengaruh formalin pada bahan makanan tersebut.
Boraks
Borak merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium tetraborat. Bisa didapatkan dalam bentuk padat atau cair (natrium hidroksida atau asam borat). Bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan deterjen ini dilarang untuk tambahan bahan pangan.
Deteksi borak pada makanan hanya bisa dilakukan dengan tes laboratorium. Namun sebagai panduan umum, makanan yang mengandung borak memiliki ciri-ciri khusus. Pada mie basah, teksturnya akan kenyal, tidak lengket, dan warnanya mengkilat. Pada baso, teksturnya sangat kenyal dan warnanya cenderung keputihan (daging biasa warnanya akan kecoklatan). Begitu juga pada jajanan pasar lain, teksturnya kenyal dan rasanya tajam seperti terlampau gurih, membuat lidah bergetar, dan memberi rasa getir. Sedangkan pada kerupuk akan memberikan tekstur yang sangat renyat namun rasanya getir.
Metanil
Metanil biasanya digunakan sebagai pewarna sintetik untuk bahan tekstil. Pada produk makanan, ada juga yang memberikannya sebagai pewarna kuning. Deteksi kuning metanil sebenarnya hanya bisa dilakukan dengan uji laboratorium. Namun secara umum bisa diketahui dengan melihat tampilan warna kuningnya.
Makanan yang menggunakan pewarna kunng metanil akan berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar. Jika diperhatikan baik-baik, akan terlihat banyak titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk).
Rodamin B
Rodamin B adalah zat pewarna (merah) yang biasa digunakan untuk kertas atau tekstil. Namun masih ada saja produsen yang menggunakannya sebagai pewarna untuk obat, makanan, dan kosmetik meskipun sudah ada larangannya. Tak berbeda jauh dengan metanil, penggunaan rodamin juga memberi ciri khas warna mencolok (pink) namun berpendar. (ans/bbs)

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.