MENENTUKAN BERAT JENIS KAYU
( KY - 02 )
A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Selasa / 28 Desember 2010
Waktu : : 07.30 s/d Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Bangunan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Tujuan Umum
Dapat menentukan berat jenis bebagai jenis kayu dan dapat mengetahui kelas kekuatan kayu.
b. Tujuan Khusus
1. Dapat memahami prosedur pelaksanaan penentuan berat jenis kayu
2. Terampil mengunakan peralatan penentuan berat jenis kayu dengan baik dan benar
3. Dapat melakukan pencatatan dan analisa penentuan berat jenis kayu
4. Dapat menyimpulkan besarnya nilai berat jenis kayu yang diuji berdasarkan standar yang diacu
C. REFERENSI
- SNI 03-6847-2002
- Pedoman Pengujian Fisik dan Mekanik Kayu,Publikasi khusus LPHH Bogor,1974
- PPKI NI 5-1961
D. DASAR TEORI
Berat jenis kayu merupakan perbandingan masa kayu dengan volume kayu tertentu dengan volume air. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/dm. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan kayu tersebut. Makin besar kayu itu, umunya makin kuat kayunya dan sebaliknya makin ringan suatu jenis kayu maka makin ringan suatu jenis kayu maka akan makin berkurang pula kekuatannya.
Berat jenis kayu berdasarkan PPKI-NI 5-1961 kelas kuat dibagi atas 5 :
Kelas kuat kayu
|
Berat jenis kayu
|
I
|
>0.90
|
II
|
0,90 – 0,60
|
III
|
0,60 – 0,40
|
IV
|
0,40 – 0,30
|
V
|
>0,30
|
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi berat jenis kayu dalam hubungan dengan kekuatan kayu tersebut :
1. Susunan dari masing-masing sel kayu tersebut
2. Ketebalan dinding sel, semakin tebal dinding sel semakin besar berat jenis kayu
3. Komposisi kimia dari dinding sel atau ukuran dan jumlah pori
Menurut PPKI-NI 5-1961 kelas kuat dibedakan atas
Kelas kuat kayu
|
Berat jenis kayu
|
Sangat ringan
|
> 0.90
|
Berat
|
0,79 – 0,9
|
Berat,sedang
|
0,60 – 0,75
|
Ringan
|
< 0,6
|
Perbedaan berat selain disebabkan perbedaan dari jenis kayu juga bias berasal dari satu pohon tetapi diambil pada bagian yang berbeda dari kayu tersebut. Berat jenis terbesar biasanya semakin berkurang mulai darimisi batang atau sumsum kebagian luar pohon. Untuk kayu keras keadaan ini menjadi terbalik.
Contoh kayu untuk diuji dapat diambil dari kayu yang mewakili dari jumlah tertentu, demi suatu balok aau dapat juga dari sisa benda uji pada penentuan sifat mekanik kayu.
Benda uji dibuat dengan cara memotong kayu seteliti mungkin sehingga diperoleh benda uji yang memungkinkan mudahnya penentuan berat dan volume. Jika mungkin dibuat benda ji berbentuk teratur dan benda uji haerus bebas dari serat-serat yang lepas
Selain disebabkan perbedaan jenis kayu , berat jenis kayu ditentukan oleh bagian kayu yang berbeda, pada satu batang pohon.
Berat jenis asli =
Dimana Wo = Berat Awal (A gr)
V = Volume
Berat jenis kering oven =
Dimana W1 = Berat kering oven ( B gr)
V = Volume
M = KAdar Air
E. PERALATAN DAN BAHAN
a. Peralatan
· Timbangan Digital Kapasitas minimum 500 gr dengan ketelitian 0,01 gr
· jangka sorong/Vinier kaliper dengan keteilitian 0.1 mm
· Bejana, tabung atau gelas ukur kapasitas + 500 ml atau lebih
· Oven pengering yang dapat diatur suhu tetap 100 + 2° C
· Alat tulis, blanko isian pengamatan, dan alat hitung.
b. Bahan
Kayu ukuran 5 x 5 x 5 cm sebanyak 5 buah
| |||||||||
|
Tampak Depan
|
Tampak Samping
F. KESELAMATAN KERJA
- Gunakan peralatan sesuai petunjuk prosedur pratikum
- Gunakan jas lab dan sarung tangan saat pengujian
- Periksa peralatan sebelum digunakan
- Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai pratikum
G. LANGKAH KERJA
- Mempersiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan. Timbang benda Uji pada keadaan kedap air aslinya (A)
- Menentukan kadar asir dari contoh yang sama dengan membuat benda uji kadar air dari contoh yang sama dengan membuat benda uji kedap air dan lakukan penentuan seperti pengujian menentukan kadar air.
- Ukur dimensi benda uji (Panjang,Lebar,Tebal) dengan ketelitian 0,3 mm mengunaan pangukur caliper apabila benda uji teratur
- Tentukan kadar air kayu, dengan cara :
a. Oven benda uji selama 24 jam
b. Timbang berat kayu setelah dioven (B gr)
c. Tantukan kadar air kayu setelah dioven dengan mengunakan rumus kadar air.
5. Tentukan Bj kadar air asli rata-rata dan Bj kering oven rata-rata dengan rumus
H. ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
Benda uji 1
· Panjang : 5,2 cm
· Lebar : 5,1 cm
· Tinggi : 4,9 cm
· Berat awal (A) : 115,22 gr
· Berat akhir (B) : 82,99 gr
·
BJ pada kadar asli
= Berat = 115,22 = 0,886 gr/cm3
PxLxT 5,2x5,1x4,9
BJ pada kering oven
= Berat = 82,99 = 0,460 gr/cm3
(1+M/100)V (1+38,83/100)V
Lakukan cara yang sama untuk mencari Bj kadar air asli dan Bj kering oven pada semua benda uji
Maka didapat :
Sampel II = Bj kadar air asli = 0,896 gr/cm3
Bj kering oven = 0,469 gr/cm3
Sampel III = Bj kadar air asli = 0,812 gr/cm3
Bj Kering ovem = 0,418 gr/cm3
Sampel IV = Bj kadar air asli = 0,844 gr/cm3
Bj kering oven = 0,428 gr/cm3
Sampel V = Bj kadar air asli = 0,940 gr/cm3
Bj Kering ovem = 0,485 gr/cm3
Rata-rata BJ pada kadar air asli
= 0,886 + 0,896 + 0,812 + 0,844 + 0,940 = 0,886 gr/cm3
5
Rata-rata BJ pada kering oven
= 0,460 + 0,469 + 0,418 + 0,428 + 0,485 = 0,460 gr/cm3
5
I.KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapat :
ü Rata-rata berat jenis kadar air asli adalah 0,886 gr/cm3
ü Rata-rata untuk berat kering oven adalah 0,460 gr/cm3
Maka dapat disimpulkan bahwa kayu tersebut dikelompokan kedalam kelas kuat kayu II.Menurut standar PPKI 1961 kelas kuat kayu II adalah 0,6-0,9 gr/cm3,dari berat jenis pada kadar air asli kayu termasuk kelas berat,dan pada beratjenis keringoven,kayu termasuk pada kelas ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar