Join emridho's empire

Selasa, 23 Desember 2014

Perbedaan Mendasar Marketing dan Sales


Sebenarnya, apa perbedaan sales dan marketing? Bagaimana kedua divisi berbeda dan bagaimana kedua divisi dapat bekerja sama dengan baik? Kebanyakan orang salah memahami tugas dan pengertian dari marketing ataupun sales. Satu hal yang jelas adalah, kedua divisi tersebut bukanlah hal yang sama. Marketing sangat berbeda dengan sales. Marketing bukan sebagai mandor dan tugas sales bukanlah untuk menjual marketing. Jadi, untuk memperjelas hal tersebut, terdapat beberapa poin yang menjelaskan perbedaan marketing dan sales: *Marketing adalah…* * Marketing adalah dari satu ke banyak * Marketing menceritakan sebuah kisah mengenai perusahaan, produk, dan sebagainya ke banyak orang * Marketing memperlihatkan reputasi sebuah brand * Marketing harus membuat kisah yang ia ceritakan selalu tersirkulasi di tengah target pemasarannya * Marketing menganalisa data besar. Marketing membawakan hasil rata-rata, tidak spesifik. * Marketing mempelajari pengalaman apa yang diinginkan pelanggan ketika mereka membeli suatu produk, jasa, atau solusi. * Marketing tidak harus mempromosikan harga spesial dan diskon, melainkan mengganti hal ini dengan penawaran spesial yang memberikan nilai lebih. Setelah tahu apa itu marketing, kini saatnya kamu tahu tentang sales agar tidak salah persepsi. Penasaran? Lihat halaman berikutnya. *Sales adalah…* * Sales adalah dari satu ke satu * Sales adalah sosok yang membuat bisnis menjadi nyata untuk klien. Disinilah dimana suatu brand menjadi hidup. * Sales membangun sebuah hubungan. Hubungan antara klien dengan sales dan perusahaan. * Sales mencari target individu. * Sales membuat kesepakatan secara detail dengan tiap individu. Hasil dari hal ini tidak bisa dirata-ratakan. * Sales menganalisa sikap dan sifat klien dari pandangan dari individu terhadap individu. * Sales bergerak dengan mendiskusikan harga dan diskon. Sales melakukan persetujuan dengan pelanggan mengenai resiko apa yang didapat ketika memutuskan untuk melakukan pembelian dan memperlihatkan bahwa perusahaannya tidak akan memberikan resiko tersebut. (laruno.com)  fShare

Cara / Strategi Pemasaran Produk baru


Jika anda adalah seorang pengusaha pemula atau seorang salesman untuk produk baru, maka anda dituntut untuk mencapai target atau melampaui target penjualan yang ditetapkan, tmeraih keuntungan sebesar besarnya dengan biaya sekecil kecilnya agar anda & perusahaan anda mendapatkan uang untuk menghidupi perusahaan & menggaji karyawan. inilah siklus usaha, yakni menjual. tapi menjual produk baru bukan perkara mudah, apalagi ditengah persaingan & keterbatasan modal. Ingat, senjata utama seorang penjual adalah: 1. Kesiapan melayani 2. Kesiapan ilmu & informasi untuk meningkatkan kepercayaan publik sebagai pemberi solusi profesional 3. Kebersediaan mendengarkan, apakah itu keluhan yang berhubungan dengan produk kita atau bahkan keluh kesah yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yang kita jual. Banyak sekali produk yang dijual dengan simple, prosedur yang cepat, perputaran barang yang mudah. tapi tidak semua produk dapat dijual secepat itu. sebagian produk lain membutuhkan proses agar sampai ke tangan konsumen untuk segera dinikmati manfaatnya oleh konsumen itu. Sebelum menjual, terlebih dahulu membuat persiapan persiapan diawal sebagai berikut: - Kumpulkan & susun database pelanggan/calon pelanggan yang akan kita hubungi/tawari produk. caranya bisa dari referral (saran dari orang yang kita kenal), dari media publik, dari canvassing, dan lain sebagainya. kumpulkan informasi apapun tentang mereka, kehidupan pribadi & profesional mereka, hal ini sering juga disebut data intelejen, yang nantinya bisa kita manfaatkan untuk masuk ke sisi emosional mereka agar mereka bersedia membeli produk kita - Direct mail. kirim surat penawaran berikut brosur/flyer/katalog/kuisioner pada database yang kita miliki. untuk menyusun surat penawaran yang bagus & berdampak baik pada responnya akan kita bahas secara khusus - Telemarketing. telpon database yang telah kita kirimi direct mail untuk minta janjian pertemuan. ini juga membutuhkan trik trik khusus. jika setelah berbagai cara ditolak. tetaplah bersikap ramah, & minta referral/saran pada calon pelanggan kita itu, siapa yang harusnya kita tawari produk kita. dengan begitu, kita tidak akan kehabisan daftar prospek/database - Presentasi. jangan lupa bawa peralatan yang diperlukan untuk presentasi, misalnya laptop, produk sample,dll. detail tentang presentasi akan kita bahas pada postingan lain - Customize pesanan. ini adalah trik jitu untuk menjawab keberatan calon pelanggan. apapun yang dia nyatakan tentang keberatannya, tanyakan sudut pandangnya seperti apa, lalu kita tawarkan costumize produk/order sesuai sudut pandangnya. beri kemudahan pembayaran, jika memungkinkan, beri keringanan pembayaran dengan cicilan, atau diskon, bonus, dll. jika setelah berbagai trik tidak berhasil, tetaplah bersikap ramah & profesional.  minta referral/saran pada calon pelanggan kita itu, siapa yang harusnya kita tawari produk kita. dengan begitu, kita tidak akan kehabisan daftar prospek/database (seperti di point telemarketing) - Delivery/eksekusi: pengiriman barang, pelaksanaan service/layanan. titik beratkan pada kualitas & kecepatan. jangan lupa setelah delivery, telepon untuk membimbingnya dalam pemakaian produk, perawatan produk, kesiapan garansi dll yang akan membuatnya merasa nyaman - Maintenance: ini yang paling sering diabaikan seoramng salesman, yaitu memelihara hubungan baik dengan pembeli. ini akan membuat pembeli itu melakukan pembelian berikutnya, menceritakan pada kerabat & teman-temannya tentang keunggulan pelayanan kita & membuat lebih banyak pelanggan datang kepada kita. pertahankan hubungan baik, bisa melalui kunjungan langsung, via telepon, surat, BB, e-mail atau media lain, dengan ucapan selamat, ucapan terima kasih, info katalog produk, info promo diskon, atau apaun yang membuat dia merasa selalu dianggap, penting  & dihargai. survey kepuasannya terhadap produk & layanan kita. tanyakan apa kekurangan/keunggulan produk kita, lalu tawari lagi produk baru sesuai jawabannya. ingat, selalu siap menjawab "ya" untuk setiap kebutuhannya, & segera customize sesuai pesanannya. Banyak & sering sekali ahli ahli marketing mengkelompokkan tipe tipe pembeli kedalam begitu banyak sifat & karakter, lalu menjabarkan trik trik khusus yang berbeda untuk menghadapi berbagai karakter pembeli tersebut. tapi pada intinya sederhana, sama saja, yaitu, sesuaikan diri kita dengan iramanya, kecenderungan gerak gerik & gaya bicaranya, sesuaikan level bicara & bahasa tubuh kita, sesuaikan tema pembicaraan kita sesuai minatnya, tanyakan kendala yang dihadapinya, jawab keberatan & kebutuhannya dengan tawaran customize produk/jasa sesuai permintaanya. inilah inti, jiwa di setiap penjualan. (rockcloudmarketing.blogspot.com)  

Jumat, 14 November 2014

Packaging / Kemasan


packaging box,design kemasanPackaging (pengemasan) merupakan wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pacaging (pengemasan) berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.

Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

Dalam dunia design grafis packaging merupakan salah satu media yang banyak di gunakan oleh konsumen sebagai pelindung produk dan juga daya tarik produk. Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai konsumen tergantung pada kondisi bahan mentah, metoda pengolahan dan kondisi penyimpanan.

Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  • Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan.
  • Kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme.
  • Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan.
  • Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
Penggolongan Kemasan /Packaging

Packaging atau kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain:

1. Frekuensi Pemakaian
  • Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng dll.
  • Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
  • Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya.
2. Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak atau kedudukan :
  • Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe)
  • Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
  • Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
3. Sifat Kekakuan Bahan Kemas
  • Kemasan fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil.
  • Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan logam.
  • Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
4. Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
  • Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.
  • Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan yang difermentasi.
  • Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.
5. Tingkat Kesiapan pakai
  • Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
  • Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Packaging_and_labeling

Resume Jurnal : Analisa Statistical Quality Control dalam Penentuan Pengawasan Kualitas Produk

Resume Jurnal :
Analisa Statistical Quality Control dalam Penentuan Pengawasan Kualitas Produk
Penulis
Enlik Kresnaini
Pengawasan kualitas merupakan salah satu aktivitas produksi perusahaan yang dapat digunakan untuk identifikasi masalah-masalah dalam keandalan kualitas dan memberikan pemecahannya. Dengan adanya pelaksanaan pengawasan diharapkan menjamin tercapainya sasaran-sasaran jangka pendek maupun sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk memperhatikan produk yang dihasilkan, di antaranya dengan memberikan perhatian pada kualitas produk. Dimana perhatian tersebut dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan salah satu metode statistic yaitu Statistical Quality Control. Statistical Quality Control bertujuan untuk menyelidiki dengan cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan sebelum terlalu banyak produk cacat yang diproduksi.
Statistical Quality Control adalah suatu metode statistik yang sangat berguna untuk mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Penggunaan analisis statistical quality control sehubungan dengan standar kualitas produk yang telah ditentukan perusahaan perlu dilakukan, sehingga hasilnya diharapkan menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi perusahaan di dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang tepat, khususnya yang berhubungan dengan pengawasan kualitas produk guna menghadapi persaingan di era globalisasi.
Pada jurnal ini dibahas mengenai penerapan SQC pada perusahaan rokok PT Gandum Malang atas dasar pertimbangan bahwa perusahaan tersebut menggunakan tipe pemeriksaan terhadap variabel (control by variable) yang berkaitan dengan karakteristik produk yang bersifat kuantitatif. Populasi adalah tiga jenis produk rokok PT Gandum Malang yaitu Gandum Kuning, Gandum Jaya dan Pintu Gerbang, dengan perincian jumlah produksi per jam masing-masing jenis sebesar 1.042 pak, 1.108 pak, dan 1.055 pak. Jumlah keseluruhan populasi adalah sebesar 3.205 pak rokok per jam. Jumlah sampel yang diambil adalah 10% dari jumlah populasi, sehingga keseluruhan sampel yang diambil sebanyak 321 pak rokok per harinya. Dengan menggunakan teknik stratified random sampling maka besarnya sampel untuk masing-masing jenis rokok adalah Gandum Kuning sebanyak 104 pak per hari, Gandum Jaya sebanyak 111 pak per hari, dan Pintu Gerbang sebanyak 106 pak per hari. Periode pengumpuln sampel selama 25 hari kerja. Untuk mengetahui penyimpangan standar kualitas produk, maka diadakan pemeriksaan terhadap produk rokok yang didasarkan pada berat standar rokok yaitu 18,7 gram per paknya.
Dalam penelitian, pengawasan proses yaitu pengawasan yang dilakukan secara teratur pada saat proses sedang berlangsung untuk menentukan apakah elemen sistem mengalami kerusakan atau salah fungsi, sedangkan tipe pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan terhadap variabel, yang berkaitan dengan berat rokok. Bagan yang digunakan pada jurnal ini ialah (1) range chart atau R-Chart dan (2) average chart atau X(bar)-chart. Terdapat enam langkah yang dilakukan dalam analisa data, yaitu:
  1. menghitung rata-rata berat rokok per pak
  2. menghitung range dari berat rokok
  3. menghitung Standar Deviasi
  4. menghitung Rata-rata ketepatan ukuran rokok, yaitu Grand mean dan Rata-rata range
  5. menentukan batas pengendalian yakni batas control atas (UCL) dan batas control bawah (LCL) untuk tiap Chart yang ditetapkan pada simpangan baku 2
  6. menggambar kurva pengawasan kualitas produk dengan UCL dan LCL baik untuk berat rata-rata rokok maupun untuk range berat rata-rata rokok
Jika hampir semua titik sampel berada di antara kedua garis UCL dan LCL maka suatu proses dikatakan terkendali. Tetapi jika terdapat satu titik sampel berda di luar garis UCL dan LCL, diintreprestasikan bahwa proses berada di luar kendali yang nantinya diperlukan tindakan penyelidikan dan perbaikan untuk menghilangkan atau meminimalkan terjadinya penyimpangan tersebut. Berikut merupakan hasil dari keenam langkah analisa yang dilakukan:
Grand mean yakni X(double bar) dan rata-rata dari range yakni R(bar) merupakan garis control Chart, sedangkan standar deviasi merupakan batas-batas control.
Dari bagan X(bar)-Chart dan R-Chart dapat dianalisa bahwa variasi berat rokok untuk produk rokok Gandum Kuning, Gandum Jaya dan Pintu Gerbang telah terkontrol terlihat dari range sebesar 0,4 dan titik range 100% berada dalam garis batas normal. Sementara Grand mean yang didapat dengan metode SQC yaitu untuk rokok Gandum Kuning sebesar 18,6914; untuk rokok Gandum Jaya sebesar 18,6898 dan rokok Pintu Gerbang sebesar 18, 6918. Berdasarkan range dan grand mean tersebut maka dapat dikatakan bahwa perusahaan PT Gandum Malang untuk standar kuallitas produknya telah tercapai dengan baik (dilihat dari metode SQC) dan variasi berat rokok juga telah terkontrol, sehingga penyimpangan berat rokok pada umumnya dapat dikendalikan. Sehingga dengan berdasar pada kekuatan intern dan ekstern yang dimiliki PT Gandum Malang dan disesuaikan dengan prioritas persaingan dalam bidang operasi, maka strategi yang tepat adalah strategi biaya, di mana untuk bersaing dengan dasar biaya operasi yang rendah, manajer operasi harus memperhatikan tenaga kerja, material biaya overhead dan biaya yang lainnya untuk merencanakan sebuah sistem denga biaya produksi per unit yang lebih rendah.

Contoh Laporan Praktikum Manajemen Katering

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Katering
Catering management is the art of providing food and drink aesthetically and scientifically to a large number of people in a satisfactory and cost effective manner. Since every person eats away from home at sometime or the other and people have different paying capacity for the same food items, at different times, even a roadside food and beverage stall has the potential to flourish. Management can be defined as the art of bringing together available resources including the abilities people and organising them in a scientific and orderly manner, to achieve the desired goals of the organization, while promoting individual aspirations as well (Sethi and Surject, 2006).
Manajemen katering adalah seni menyediakan makanan dan minuman estetis dan ilmiah kepada sejumlah besar orang dengan cara yang efektif memuaskan dan biaya. Karena setiap orang makan jauh dari rumah pada suatu atau yang lain dan orang-orang memiliki kapasitas yang berbeda membayar untuk item makanan yang sama, pada waktu yang berbeda, bahkan makanan pinggir jalan dan warung minuman memiliki potensi untuk berkembang. Manajemen dapat didefinisikan sebagai seni menyatukan sumber daya yang tersedia termasuk orang kemampuan dan mengorganisir mereka dengan cara yang ilmiah dan teratur, untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi, sekaligus mempromosikan aspirasi individu juga (Sethi and Surject, 2006).
Catering operations can be found in a wide range of facillities and business formats. The services offered by catering operations are also reviewed. Each operational catering style is discussed relative to location, costumer profile, style concept, staffing, physical layout, cuisine and menu. Catering operations both stand alone facillites and those that are part of a larger hospitally business, exisc in a wide variety of formats or styles. Most common are those thet are readily idenfiable (Scanlon, 2007).
Operasi katering dapat ditemukan dalam berbagai facillities dan format bisnis. Layanan yang ditawarkan oleh operasi katering juga dikaji. Setiap gaya katering operasional dibahas relatif terhadap lokasi, profil pelanggan, konsep gaya, staf, tata letak fisik, masakan dan menu. Catering operasi keduanya berdiri sendiri facillites dan orang-orang yang merupakan bagian dari bisnis yang lebih besar hospitally, exisc dalam berbagai format atau gaya. Paling umum adalah thet yaitu mudah idenfiable (Scanlon, 2007)
2.2 Langkah-Langkah Pembuatan Menu
It is advisable to follow a sequence every time a menu is planned. The steps in menu planning, which have proven successful for many foodservice operations, are summarized on the following pages as examples (Arora, 2007):
Step 1. Select entries, or main courses, of meal selection for entire menu cycle.
Step 2. Select entree for second most important meal of the day.
Step 3. Select starchy foods.
Step 4. Select vegetables for lunch and dinner.
Step 5. Select salad.
Step 6. Select soups and appetizers.
Step 7. Select desserts.
Step 8. Select bread items.
Step 9. Select beverage.
Step 10. Select breakfast menu.
These steps outline the recommended procedure for menu planning. A final check is essential, taking into consideration all above-mentioned factors. Enough flexibility should be built into the menu to accomodate future changes and/or unexpected conditions.
Dianjurkan untuk mengikuti tahapan setiap kali menu direncanakan. Langkah-langkah dalam perencanaan menu, yang telah terbukti berhasil untuk operasi jasa makanan banyak, dirangkum pada halaman berikut sebagai contoh (Arora, 2007):
Langkah 1. Pilih entri, atau kursus utama, seleksi makanan untuk siklus seluruh menu.
Langkah 2. Pilih hidangan untuk makan yang paling penting kedua hari itu.
Langkah 3. Pilih makanan bertepung.
Langkah 4. Pilih sayuran untuk makan siang dan makan malam.
Langkah 5. Pilih salad.
Langkah 6. Pilih sup dan makanan pembuka.
Langkah 7. Pilih makanan penutup.
Langkah 8. Pilih item roti.
Langkah 9. Pilih minuman.
Langkah 10. Pilih menu sarapan.
Langkah-langkah ini menjelaskan prosedur yang direkomendasikan untuk perencanaan menu. Sebuah pemeriksaan terakhir sangat penting, mempertimbangkan semua faktor yang disebutkan di atas. Fleksibilitas yang cukup harus dimasukkan dalam menu untuk mengakomodasi perubahan masa depan dan / atau kondisi tak terduga.
2.3 Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku adalah salah satu proses pertama dari sebuah produksi. Walaupun terkesan mudah kita harus mempunyai perhitungan tepat saat akan melakukan pembelian bahan baku. Jangan sampai karena pembelian bahan baku yang tidak cermat, biaya produksi membenngkak sehingga tidak bias leluasa memainkan harga pemasaran untuk menarik konsumen. Perencanaan dalam pembelian bahan baku juga sebaliknya disesuaikan dengan kondisi dari bahan baku itu sendiri. Pembelian bahan baku yang sudah terencana akan mengurangi kondisi yang merugikan proses produksi yaitu kekurangan bahan baku (Kaswara, 2007).
2.4 Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar operasional meliputi standar yang dapat dilihat dengan jelas atau nyata pada prosedur atau manual prosedur. Misalnya saja untuk format penyajian prosedur, manual prosedur pasti memiliki banyak penyataan prosedur operasional standar yang berkaitan erat dengan hal-hal operasional dan adminstratif organisasi. Artinya, semua pernyataan SOP harus dinyatakan dalam format yang standar, misalnya saja mengenai susunan penjelasan, penggunaan bahasa, dan cara penjelasannya. SOP yang sudah standar itu dengan sendirinya telah memiliki standar pemahaman. Jika SOP yang sudah memiliki standar pemahaman ini masih juga belum bisa dipahami dengan benar dan sama bagi setiap anggota organisasi (Royan, 2009).
Standar secara luas didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau harapan mengenai input, proses, perilaku, dan outcome pada sistem kesehatan. Secara sederhana, standar menyatakan apa yang kita harapkan terjadi dalam perjalanan kita untuk mencapai layanan kesehatan yang bermutu tinggi. Standar penting karena mereka merupakan alat organisasi untuk menerjemahkan mutu ke dalam istilah operasional dan menjaga setiap orang dalam sistem. Standar juga membuat organisasi dapat mengukur tingkat mutunya (Al-Assaf, 2009).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Konsep Katering
            Pada awalnya Katering Timur Tengah ini merupakan usaha katering kecil-kecilan yang didirikan pada Kota Pasuruan. Usaha katering ini merupakan usaha katering keluarga Ibu Rias Kinanti. Namun, pada tahun 2000 Timur Tengah membuka cabang di Malang tepatnya di Jl. Sulfat Agung II No. 11 A, yang dipimpin oleh Ibu Rias Kinanti. Ibu Rias Kinanti merupakan salah satu dosen di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Malang, yaitu Universitas Negeri Malang.
Konsep katering Timur Tengah merupakan konsep katering yang menerapkan masakan Arab. Masakan khas Timur Tengah adalah menu khas yang selalu disajikan pada katering ini. Sesuai dengan perkembangan zaman, katering Timur Tengah menginovasikan menu makanannya. Tidak semua konsumen menyukai masakan arab sehingga katering Timur Tengah berani menginovasikan menunya menjadi berbagai macam menu. Sampai saat ini telah tercipta bebagai menu masakan yang ditawarkan katering Timur Tengah kepada konsumen.
Katering Timur Tengah menerima setiap pemesanan dari kantor – kantor, acara-acara kampus, seminar, dan pernikahan. Katering Timur Tengah ini berkerjasama dengan Wedding Organizer, perias pengantin dekorasi pelaminan, KUA, dan lain lain. Untuk pemesanan pada acara pernikahan, konsumen dapat memesan 1 bulan sebelum hari H. Sedangkan pada acara lainnya konsumen dapat memesan 1 minggu sebelum hari H.
Promosi yang dilakukan pada Katering Timur Tengah ini yaitu dengan mengirim sampel di kantor – kantor, konsumen dapat mencicipi makanan yang akan dipesan sebelum menentukan pilihan, kemudian ada diskon dihari tertentu (misalnya hari berdirinya katering), konsumen akan mendapatkan potongan harga jika pemesanan yang banyak, adanya bonus-bonus makanan yang diberikan oleh pihak katering jika pemesanan banyak, katering selalu menyediakan 10% lebih makanan dari pemesanan.
3.2 Perencanaan Menu
Menu dari katering Timur Tengah ini terdiri dari empat menu yaitu Crisant, Sedap Malam, Kenanga, dan Lily. Paket menu ini memiliki harga berbeda-beda sesuai jenisnya. Berikut ini adalah daftar menu makanan yang disajikan dalam masing-masing paket menu yaitu:
a. Menu Crisant
  • Sup kimlo
  • Ca ayam dengan aneka sayur
  • Kakap asam manis
  • Ayam kanton
  • Nasi goreng Hongkong
  • Nasi putih
  • Es buah
  • Air mineral.
Menu Crisant merupakan menu yang paling ekonomis diantara empat paket menu di Timur Tengah Katering. Paket menu ini dipatok dengan harga Rp 25.000,00.
b. Menu Sedap Malam
  • Sup Timur Tengah
  • Ca sosis aneka sayur
  • Kakap lemon saos
  • Chicken katsu
  • Bistik rainbow
  • Mie goreng spesial
  • Nasi putih
  • Es fantasi
  • Air mineral.
Menu Sedap Malam merupakan menu dengan harga medium di Timur Tengah Katering. Paket menu ini dipatok dengan harga Rp 30.000,00.
c. Menu Kenanga
  • Salad buah
  • Sup aneka bakso
  • Ca tofu brokoli
  • Kakap saos leci
  • Chicken BBQ
  • Beef roll
  • Nasi goreng timur tengah
  • Es manado
  • Air mineral.
Menu Kenanga merupakan menu yang dipatok dengan harga Rp 35.000,00.
d. Menu Lily
  • Salad bar
  • Sup tom yan
  • Ca jamur mente
  • Udang goreng tepung
  • Bola-bola seafood pedas
  • Beef black paper
  • Ayam nanking
  • Mini lumpia
  • Nasi goreng jepang
  • Puding fla
  • Es degan leci
  • Air mineral.
Menu Lily merupakan menu dengan harga tertinggi di antara empat menu di Timur Tengah Katering. Paket menu ini dipatok dengan harga Rp 40.000,00.
Selain keempat jenis menu tersebut di atas, katering Timur Tengah menyediakan menu pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak cocok dengan paket menu di atas. Menu-menu pilihan ini dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu:
a. Salad
  • Salad bar
  • Salad aneka buah tropis
  • Asinan Bogor
  • Asinan Jakarta
  • Rujak gobet
  • Rujak manis
  • Salad pengantin
  • Gado-gado
  • Huzarensla
b. Sup
  • Sup aneka bakso
  • Sup kimlo
  • Sup kepiting asparagus
  • Sup ayam asparagus
  • Sup tahu kepiting
  • Sup tom yam
  • Sup ayam kacang merah
  • Sup seafood
  • Chicken corn cream
  • Soup
  • Sup ayam jamur
  • Sup ala timur tengah
  • Sup ayam merah
  • Sup lidah merah
c. Sayuran
  • Cap cay
  • Sapo tofu
  • Ca baby kailan
  • Ca ayam jamur hioko
  • Ca cumi aneka sayur
  • Ca tofu brokoli
  • Ca ayam baby col
  • Ca aneka sayur hijau
d. Ayam
  • Chicken barbeque
  • Chicken teriyaki
  • Chicken katsu
  • Chicken curry
  • Ayam nanking
  • Ayam saus lemon
  • Ayam saus Inggris
  • Ayam asam manis
  • Ayam goreng tepung
  • Ayam masak paprika
  •  Ayam masak kecap
  • Ayam bumbu rujak
e. Daging
  • Beef black pepper sauce
  • Beef teriyaki
  • Beef barbeque
  • Beef steak lidah
  • Beef steak rainbow
  • Beef curry
  • Beef steak solo
  • Daging masak bali
  • Daging rendang
  • Daging balado
f. Mie dan Pasta
  • Bakmi goreng
  • Sohun goreng dan telur puyuh
  • Sohun jamur hioko
  • Kwetiau siram seafood
  • Kwetiau goreng spesial
  • Fu mie
  • Mie goreng jawa
  • Macaroni schol
  • Spaghetti bolognaise
g. Seafood
  • Kakap asam manis
  • Kakap saus tiram
  • Ikan masak cabe hijau
  • Ikan masak bumbu bali
  • Gurami goreng saos chili
  • Calamary mayonaise
  • Udang goreng tepung saos lemon
  • Udang goreng saos mentega
  • Bola-bola seafood asam pedas
h. Nasi
  • Nasi goreng Hongkong
  • Nasi goreng jepang
  • Nasi goreng seafood
  • Nasi gorengikan asing
  • Nasi goreng nanas
  • Nasi goreng ala timur tengah
  • Nasi goreng Singapore
i. Hidangan Penutup
  • Puding vla jahe
  • Puding vla coklat
  • Puding koktail
  • Fancy strawberry puding
  • Coffe pussing
  • Almond puding
  • Orange caramel puding
  • Kue tradisional
  • Mini snack
  • Bubur Madura
  • Aneka buah iris
  • Aneka buah tropis
j. Minuman
  • Es buah
  • Es fantasi
  • Es timur tengah
  • Es dawet
  • Es degan jawa
  • Es degan leci
  • Es puter
  • Wedang ronde
  • Wedang angsle
  • Es teler
k. Spesial Order
  • Coffe break
  • Nasi kotak
  • Kue kotak
  • Tumpeng
Kemudian katering Timur Tengah juga menyediakan paket beserta dekorasi yaitu Menu Gubuk dan Menu Tradisional. Untuk Menu Gubuk terdiri dari bakso komplit, batagor, dimsum, gado-gado, kambing guling, lontong balap, lontong kikil, lontong cap gomeh, martabak, mi kocok, nasi uduk, nasi timbel, nasi pecel, nasi rawon, nasi sambelan, nasi kerawu Gresik, nasi pawon, nasi langgi, nasi buk Madura, nasi liwet Solo. Kemudian terdapat pula pempek Palembang, rujak cingur, sate ayam, sate daging klopo, sate dan gule kambing, siomay Bandung, sop buntut soto ayam, soto daging, soto banjar, soto padang, coto Makassar, salad, bubur Madura dan jajanan pasar.
Menu tradisional dibagi menjadi 3 yaitu menu sedap, menu segar, dan menu sehat. Menu sedap yaitu sayur asem, pepes tongkol, bacem tahu tempe, botok, ayam goreng, peyek, dadar jagung, sambel lalap, krupuk dan es buah. Untuk menu segar terdiri dari sayur asem, pepes udang, ikan asin goreng, bacem tempe tahu, ayam bakar, empal daging, peyek, dadar jagung, sambel lalap, krupuk, es fantasi. Sedangkan menu sehat terdiri dari sayur asem, pepesan, baceman, botok, oseng daun pepaya, ayam goreng, sate daging kelapa, gurame bakar. Sate daging kelapa , peyek, dadar jagung, sambal lalap, krupuk, dan es timur tengah.
3.3 Pembuatan Standar Resep
Katering Timur Tengah memiliki standar minimal untuk pemesanan adalah sebanyak 150 pak dengan harga menyesuaikan menu yang dipesan. Kemudian, untuk pesanan sebanyak 500 sampai 900 porsi katering Timur Tengah memberikan bonus menu gubuk untuk 100 porsi yaitu tahu campur, sate ayam, siomay, lontong kikil, dan bakso.
Resep masakan yang digunakan katering Timur Tengah merupakan resep yang didapatkan secara turun-temurun dari keluarga. Selain itu, pemilik dari katering ini yaitu Rias Kinanti juga pernah mengikuti kursus perhotelan. Oleh sebab itu menu yang ditawarkan bervariasi dari menu masakan tradisional dan mancanegara.
3.4 Perencanaan Penerimaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Tanpa bahan baku suatu industri tidak dapat menghasilkan output produksinya. Masalah yang sering dihadapi produsen adalah ketersediaan bahan baku, baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Masalah lainnya adalah penanganan bahan baku yang berasal dari produk pertanian yang bersifat mudah rusak dalam penyimpanannya.
Pembelian merupakan proses pengambilan keputusan yang digunakan dalam menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa, mengidentifikasikan, menilai, dan memilih berbagai alternative merek dan pemasok. Persediaan merupakan hal penting bagi suatu perusahaan manufaktur, serta katering dalam menjaga keberlangsungan proses produksi. Karena persediaan dalam hal ini adalah bahan baku, maka persediaan memiliki persentase terbesar dari modal kerja.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumberdaya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Istilah persediaan (iventory) adalah istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya dalam pemenuhan permintaan.
Timur Tengah Katering memiliki system penerimaan bahan baku. Untuk bahan bake berupa bumbu-bumbu kering, Timur Tengah Katering membeli di pasaran. Sedangkan untuk bahan baku lainnya Timur Tengah Katering memiliki supplier sendiri yang menjadi rahasia dari sistem katering timur tengah. Pernecanaan bahan baku serta penerimaannya, Timur Tengah Katering memiliki sistem yang terprogram. Seperti pembelian sesuai pesanan, hal tersebut dilakukan untuk meghindari kerugian atau bahan baku terbuang karena berlebih. Selain itu juga menghindari hal seperti kekurangan bahan baku sehingga merusak reputasi atau nama dari Timur Tengah Katering. Pada katering pernikahan yang dilakukan Timur Tengah Katering habis maka aka nada koordinasi dengan partner dengan menambah masakan yang ada.
3.5 SOP
Pada Timur Tengah Catering ini belum menerapkan sistem SOP atau standard operational procedure, namun tidak menutup kemungkinan untuk menerapkannya. Belum terlaksananya SOP pada usaha catering ini disebabkan karena masih sederhanya sistem manajemen yang ada, sehingga untuk penerapan SOP belum dirasa perlu. Namun, pemilik menyadari mengenai pentingnya SOP, dan akan menerapkannya seiring perkembangan usaha kateringnya. Standard operational procedure sendiri berfungsi untuk menyelaraskan jalannya sistem dan komponen yang ada pada suatu kegiatan baik kegiatan bisnis maupun pemerintahan. Akan tetapi, biasanya SOP diterapkan pada perusahaan yang memiliki kompleksitas hubungan antar komponen yang tinggi, sehingga dibutuhkan suatu komitmen dari masing-masing komponen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Contoh Perancangan Produk

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perancangan Produk
Perancangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk, kemudian diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk. Keberadaan produk di dunia ditempuh melalui suatu tahap-tahap siklus kehidupan, yaitu (Kristanto dan Manopo, 2010):
1. Ditemukan kebutuhan produk
2. Perancangan dan pengembangan produk
3. Pembuatan dan pendistribusian produk
4. Pemanfaatan produk (pengoperasian dan perawatan produk)
5. Pemusnahan.

2.2 Tahapan Perancangan Produk
Ada tiga fase dalam merancang produk, yaitu (Prasetya dan Lukiastuti, 2009):
1. Functional design
Tujuan utama suatu desain fungsional adalah untuk mengembangkan suatu model fungsional yang aktif dari suatu produk, tanpa memendang apakah produk akan berakhir seperti apa.
2. Industrial design
Merancang untuk keindahan dan untuk pemakai akhir, biasanya dimasukkan dalam industrial design.
3. Design for manufacturability
Dalam memasukkan fungsional desain produk ke dalam produk yang manufacturable, perancang harus mempertimbannkan banyak aspek. Mereka dapat menggunakan berbagai metode dan alternatif bahan baku untuk membuat produk.

2.3 Bahan Baku
From ancient times, wood and stone have been important construction materials. Stone has diminished in importance, but wood is still our most versatile building material. It is reasonable to claim that wood and wood products are among our important construction materials, ranking along with structural steel and reinforced concrete for building construction. By weight, more wood is used in construction each year than cement or steel (Radkau, 2012).
Dari zaman kuno, kayu dan batu telah menjadi bahan konstruksi yang penting. Batu telah berkurang pentingnya, namun kayu masih menjadi bahan bangunan yang paling serbaguna bagi kita. Hal ini masuk akal untuk mengklaim bahwa kayu dan produk kayu adalah bahan konstruksi yang penting, peringkatnya sama dengan baja struktural dan beton bertulang untuk konstruksi bangunan. Juga, lebih banyak kayu yang digunakan dalam konstruksi setiap tahun daripada semen atau baja (Radkau, 2012).
2.3.1 Kayu
Wood is commonly used construction material in many parts of the world because of its reasonable cost, ease of working, attractive appereance and adequate life if protected from moisture and insect. However, forest are a valuable natural resource that must be conserved, practicularry in areas with marginal rainfall. As good a material as wood may be, there are regions where other material should be considered first, simply on a conservation basis (Mehta et al., 2012).
Kayu yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi di berbagai belahan dunia karena biayanya yang wajar, kemudahan bekerja, penampakan menarik dan kehidupan yang memadai jika dilindungi dari kelembaban dan serangan serangga. Namun, hutan adalah sumber daya alam yang berharga yang harus dilestarikan, biasa tumbuh di daerah dengan curah hujan marjinal. Bahan seperti kayu, ada pada wilayah-wilayah di mana materi lain harus dipertimbangkan terlebih dahulu, sederhananya hanya atas dasar konservasi (Mehta et al., 2012).
2.3.2 Sambungan dengan Pasak
Sambungan-sambungan pasak cincin: Pasak cincin termasuk golongan pasak yang ditanam.  Ia merupakan macam pasak, yang dipasang dalam alur budar, yang telah dibuat sebelumnya dengan mesin yang bermata khusus. Alur ini tidak boleh terlalu dalam. Pasakcincin ini harus sampai setengah dari lebarnya/tebalnya (b) masuk ke dalam kayu yang akan disambung. Jikalau tidak, maka perhitungan kekuatan menerima beban hanya dengan perkiraan. hendaknya digunakan pasak cincin dengan merek terkenal, seperti misalnya Kubler atau kugler dari jerman atau Locher atau Rigling dari Swiss. Seterusnya yang akan dibicarakan ialah golongan terakhir, karena merupakan pasak cincin besi cor (besi hitam) yang bercincin bundar belah luka. Belah-belah itu akan masih bisa menjamin kokohnya pasak cincin, meskipun timbulperubahan bentuk kayu. Pasak cincin itu dipasang dalam aluran yang sudah dibuah, sehingga belahnya terletak pada garis-garis sudut kedua kayu yang disambung (Frick dan Moediartianto, 2004).
2.3.3 Amplas
Look at sandpaper up close, and you`ll see that the sharp tips of the abrasive grains look like small, irregularly shaped sawteeth. The grains are supported by a cloth or paper backing and two adhesive bonds, much the way that sawteeth are supported by the sawblade. As sandpaper is pushed across wood, the abrasive grains dig into the surface and cut out minute shavings, which are called swarf in industry jargon. To the naked eye, these shavings look like fine dust. Magnified, they look like the shavings produced by saws or other cutting tools (Fazekas, 2004).
Lihatlah amplas dari dekat, dan Anda akan melihat bahwa ujung tajam dari butir kasar terlihat seperti kecil, bergerigi berbentuk tidak teratur. Butir didukung oleh kain atau backing kertas dan dua ikatan perekat, banyak cara sawteethdidukung oleh amplas sawblade. Saat amplas digesekkan pada kayu, biji-bijian abrasif menggali ke permukaan dan memotong serutan menit, yang disebut swarf dalam jargon industri. Dengan mata telanjang, ini terlihat seperti serutan debu halus. Diperbesar, mereka terlihat seperti serutan gergaji atau dihasilkan oleh alat pemotong lainnya (Fazekas, 2004).
2.3.4 Pelitur
Sesuai dengan namanya, cat ini tidak menutup permukaan kayu secara rapat. Akan tetapi, warna alami kayu tetap dipertahankan dan serat-serat maupun teksturnya tetap terlihat. Jika pagar memakai kayu yang serat dan teksturnya unik, cat jenis ini sangat cocok untuk menampilkan keunikan tersebut. Salah satu jenis cat transparan adalah pelitur. Pilihlah pelitur yang berkualitas baik dan tahan terhadap sinar matahari sehingga warna kayu tidak memudar (Chan dan Wibisono, 2008).

2.4 Bahan Pengemas
Bahan kemas yang digunakan sebagai pengemas atau wadah pada industri pengolahan pangan saat sekarang dituntut tidak hanya memenuhi persyaratan utama sebagai pengemas saja melainkan wadah atau kemasan tersebut harus memiliki ketahanan yang kuat terhadap proses – proses tambahan seperti proses sterilisasi dalam bejana yang bertekanan, pembekuan dan pencairan kembali dalam proses freezing, pemasakan atau pengovenan serta penyiapan makanan berupa pemanasan menjelang konsumsi (Susanto dan Nyoman, 2003).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Produk
Indonesia merupakan suatu  negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satu bukti dari pernyataan tersebut adalah luasnya hutan alami yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini tentu saja dapat menjadi suatu sumber komersial tersendiri bagi negara kita mengingat hasil hutan sangatlah bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pada era modern ini, hasil hutan berupa kayu mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Fungsinya pun dapat bervariasi mulai dari sebagai bahan bangunan, furnitur, atau interior untuk memperindah ruangan dengan modifikasi desainnya. Maka dari itu, mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang furnitur dapat dijadikan pilihan bisnis.
Perusahaan Liam Malik Furnitur ini merupakan perusahaan yang menawarkan produk-produk futnitur, diantaranya adalah lemari, tempat tidur, meja belajar,kursi, sofa, maupun meja komputer. Perusahaan kami memiliki berbagai macam variasi model pada tiap jenis produknya. Variasi-variasi tersebut kami kelompokkan berdasarkan fungsi dan desainnya.
Pada penjelasan ini, kami akan mendeskripsikan desain salah satu produk meja komputer kami yaitu tipe CutyPoly-27 . Meja komputer tipe ini diproduksi dari bahan baku kayu jati yang berkualitas tinggi. Alasan kami menggunakan kayu jati adalah karena kualitasnya dari segi kekokohan dan keawetannya yang memang telah diakui masyarakat luas.  Selain itu, bahan dan alat penunjang lain yang digunakan merupakan alat-alat yang telah didesain khusus untuk keperluan produksi furnitur. Bahan dan alat-alat tersebut adalah pasak atau paku untuk menyambung bagian-bagian meja yang belum dirakit, mesin pemotong, amplas atau mesin penghalus permukaan kayu, dan pelitur serta cat untuk memperindah tampilan furnitur.
Model yang akan dipilih adalah model meja komputer yang ergonomis dengan desain lucu dan feminin. Didesain ergonomis agar pengguna merasa nyaman saatmenggunakan produk meja komputer ini. Sedangkan didesain lucu dan feminin karena sasaran utama meja komputer tipe ini adalah remaja atau wanita dewasa yang feminin. Sedangkan pada harga, meja komputer ini dijual ekonomis yaitu Rp 790.000,00.
Spesifikasi produk meja komputer sendiri terdapat beberapa komponen. Komponen yang dimaksud adalah daun meja pertama untuk menempatkan komputer, daun meja dua untuk menempatkan keyboard, ambang samping kanan dan kiri, ambang bawah tengah untuk pijakan kaki, ambang bawah samping untuk menempatkan CPU, ambang belakang, dan pelisir. Untuk ukuran panjang, lebar, dan tinggi dari meja komputer akan dijelaskan secara grafis pada ukuran produk.
Merek dagang yang digunakan untuk meja komputer ini adalah “CutyPoly-27”. Nama ini berasal dari dua suku kata yang digabungkan. Pertama kata “Cuty” yang diambil dari kata “cute” yang berarti lucu. Sedangkan kata “poly” merupakan singkatan dari istilah polkadot yang didasarkan pada desain meja dengan motif gambar bulat-bulat. Kemudian penggunaan “27” pada merek dagang merupakan nomor seri dari warnanya yaitu merah muda dan putih.
Kelebihan dari produk meja komputer CutyPoly-27 ini adalah pada kualitas bahan dan desainnya. Didesain nyaman dan praktis digunakan. Selain itu produk kami ini dapat dijadikan pilihan nomor satu untuk remaja dan wanita yang menyukai desain unik yang sesuai karakter mereka. Nama merek dagangnya juga mudah diingat dan memberi kesan pada konsumen. Sedangkan kekurangannya adalah meja komputer tipe ini merupakan produk baru yang masih belum dikenal masyarakat luas.


3.4 Kemasan Produk
Fungsi utama kemasan adalah untuk melindungi produk pada saat dikirimkan dari pabrik menuju pusat distribusi dan pengecer. Kemasan sebagai sebuah wadah perlu memperhatikan beberapa kriteria yang tidak dapat diubah,  seperti jarak antara rak dan ukuran dari barang yang akan tampak dari sektor distribusi. Kemasan menginformasikan kepada kita akan fungsi dan fitur suatu produk.
3.4.1 Deskripsi Kemasan
Setiap produk membutuhkan kemasan yang spesifik sesuai karakteristiknya. Pemilihan jenis kemasan perlu mempertimbangkan kualitas kemasan untuk meningkatkan daya saing produk dan mengurangi biaya bahan kemasan dan distribusi. Masalah dalam pemilihan kemasan di antaranya adalah keterbatasan bahan dan teknologi pengemasan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, inefisiensi desain kemasan dan standardisasi, keterbatasan desain, kemasan kecil untuk sistem rantai dingin (cold chain), dan tingginya biaya distribusi (Qanytah dan Ambarsari, 2010).
Pada produk meja komputer CutyPoly-27 ini , perusahaan Liam Malik Furnitur menggunakan kemasan berupa karton atau kardus. Dipilihnya karton sebagai kemasan dikarenakan kemasan kardus lebih aman dalam meletakkan produk yang berbahan seperti kayu. Kemasan kardus ini dapat melindungi produk dari sengatan matahari secara langsung, menjauhkan dari benda tajam, dan menjaga kebersihan produk. Bentuk kemasan yang ringkas dan sederhana menjadi faktor terpenting dalam memakai kardus sebagai kemasan. Selain itu, harga dari kemasan karton relatif lebih murah dan cukup kuat dibandingkan kemasan lain.

Contoh Struktur Organisasi, Perencanaan Tenaga Kerja Langsung dan Tak Langsung

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Organisasi
Organizational structure is partly affected by the firm’s external environment. Research suggests that firms organized to deal with reliable and stable markets may not be as effective in a complex, rapidly changing environment. The more certain the environment, the more likely the firm’s organizational structure may have a centralized hierarchy, with formalized rules and procedures. Organizations that operate with a high degree of environmental uncertainty may decentralize decision-making, rely less on formal rules and policies, and flatten their hierarchies (Nahm et al., 2003).
Struktur organisasi sebagian dipengaruhi oleh lingkungan eksternal perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan diselenggarakan untuk menangani pasar handal dan stabil mungkin tidak efektif dalam lingkungan yang kompleks, cepat berubah. Semakin tertentu lingkungan, struktur perusahaan lebih mungkin organisasi mungkin memiliki hirarki terpusat, dengan aturan formal dan prosedur. Organisasi yang beroperasi dengan tingkat tinggi ketidakpastian lingkungan dapat mendesentralisasikan pengambilan keputusan, kurang mengandalkan aturan formal dan kebijakan, dan meratakan hirarki mereka  (Nahm et al., 2003).
2.2 Tipe Struktur Organisasi
a. Organisasi Garis (Line Organization)
Sangat umum ditemui dalam pekerjaan konstruksi yang tidak terlalu besar. Ciri-ciri organisasi ini antara lain; tujuannya sederhana, jumlah personel sedikit, hubungan pimpinan dan anggotanya secara langsung. Organisasi ini hanya dapat berjalan dengan baik apabila pimpinan mempunyai kemampuan manajerial yang baik, karena semua kemajuan dan kemunduran tergantung pimpinan (Sofyan, 2011).
b. Organisasi Fungsional (Staff Organization)
Organisasi yang memiliki susunan dari satuan-satuan yang menangani tugas-tugas spesifik sesuai deengan kebutuhan organisasi dan dilengkapi sub-ordinat. Untuk itu organisasi jenis ini sering juga dijumpai pada lembaga swasta ataupun kebanyakan organisasi lembaga birokrasi pemerintah. Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain; pembagian tugas jelas dan tegas, tidak banyak memerlukan koordinasi, unit-unit organisasi berdasarkan spesialis kegiatan, dan level dibawah pimpinan puncak  dapat langsung mempunya wewenang memberikan perintah langsung pada unit-unit bawahan masing-masing (Sofyan, 2011).
2.3 Tenaga Kerja
Menurut Payaman Simanjuntak tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurutnya ditentukan oleh umur atau usia. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau labor force terdiri dari (Agusmidah, 2010):
(1)   Golongan yang bekerja, dan
(2)   Golongan yang menganggur atau yang sedang mencari pekerjaan.
Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari (Agusmidah, 2010):
(1)   Golongan yang bersekolah
(2)   Golongan yang mengurus rumah tangga, dan
(3)   Golongan lain-lain atau penerima pendapatan.
We begin with the U.S civilian noninstitutionnal adult population, which consists of all civilians 16 years of age and older, except those in prison or in mental hospitals. The adjective civilian means the definition excludes those in the military. From here on, references to the adult population mean the civilian noninstitutional adult population. The labor force consists of the people in the adult population who are either working or looking for work. Those who want a job but cannot find one are employed. The Bureau of Labor Statistics interviews 60.000 households monthly and counts people as unemployed if they have no job but want one and have looked for work at least once during the preceding four weeks (McEachern, 2009).
Kita mulai dengan populasi orang dewasa AS sipil noninstitutionnal, yang terdiri dari semua warga sipil 16 tahun dan lebih tua, kecuali yang berada di penjara atau di rumah sakit jiwa. The sipil sifat berarti definisi mengecualikan mereka di militer. Dari sini, referensi populasi orang dewasa berarti populasi orang dewasa sipil non-institusional. Angkatan kerja terdiri dari orang-orang dalam populasi orang dewasa yang bekerja atau mencari pekerjaan. Mereka yang ingin pekerjaan tapi tidak bisa menemukan satu yang bekerja. Biro Statistik Tenaga Kerja wawancara 60.000 rumah tangga bulanan dan dianggap sebagai orang pengangguran jika mereka punya pekerjaan tapi ingin satu dan telah mencari pekerjaan setidaknya sekali selama empat minggu sebelumnya (McEachern, 2009).
2.4 Perencanaan Fasilitas
Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum perusahaan beroperasi, dan juga dilakukan setelah perusahaan beroperasi. Perencanaan fasilitas mempunyai subyek yang luas dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya untuk perencanaan suatu produkbaru, relokasi perkantoran, penambahan bagian pada suatu rumah sakit, atau perluasan ruang tunggu di suatu pelabuhan udara. Perencanaan fasilitas menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan digunakan secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Bagi suatu perusahaan manufaktur, perencanaan fasilitas termasuk menentukan bagaimana fasilitas pabrik digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang produksi. Demikian pula, dalam suatu rumah sakit, perencanaan fasilitas mencakup penentuan bagaimana fasilitas rumah sakit menunjang penyediaan pelayanan kesehatan bagi pasien (Herjanto, 2007).
Fasilities planning has taken on a whole new meaning in the past 10 years. In the past, facilities planning was primarily considered to bea science. In today`s competitive global marketplace, facilities planning is a strategy. Governments, educational institutions, and business no longer compete against one another individually. These entities now align themselves into cooperatives, organizations, assosiations, and ultimately synthesized supply chains, to remain competitive by bringing the customer into the process (Tompkins et al., 2010).
Perencanaan fasilitas telah diambil pada makna baru dalam 10 tahun terakhir. Di masa lalu, fasilitas perencanaan terutama dianggap bea ilmu. Pada hari ini pasar global yang semakin kompetitif, fasilitas perencanaan strategi. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan bisnis tidak lagi bersaing satu sama lain secara individual. Entitas ini sekarang menyesuaikan diri menjadi koperasi, organisasi, asosiasi, dan rantai pasokan pada akhirnya disintesis, untuk tetap kompetitif dengan membawa pelanggan ke dalam proses (Tompkins et al., 2010).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Struktur Organisasi
3.2 Job Description
PT. Liam Malik Furnitur memiliki struktur organisasi seperti yang tampak pada poin di atas. Sedangkan mengenai tugas dan wewenangnya yaitu sebagai berikut :
a. Presiden Direktur
Fungsi seorang presiden direktur adalah sebagai pemimpin perusahaan. Tugas-tugas seorang pemimpin antara lain yang pertama adalah merencanakan, mengawasi dan menilai hasil kerja direktur. Selanjutnya, presiden direktur berwenang menetapkan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan menandatangani kontrak kerja atau kerja sama dengan pihak luar. Selain itu, pimpinan perusahaan juga bertindak dalam hal mengurus dan mengendalikan kekayaan perusahaan.
b. Wakil Presiden Direktur
Wakil presiden direktur berwenang memimpin, mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh jajaran yang berada di bawah tanggung jawabnya. Lalu memastikan bahwa seluruh karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya menjalankan tugasnya dengan baik, efektif, dan efisien. Wakil presiden direktur juga bertindak sebagai presiden direktur jika presiden direktur berhalangan dan memberikan usulan kepada presiden direktur demi kemajuan perusahaan.
c. Direktur Personalia
Fungsi  pada bagian ini  adalah untuk mengurus  atau mengatur  tentang segala hal yang di kerjakan para karyawan dan mempunyai tugas antara lain melaksanakan pendapatan karyawaan. Lalu direktur personalia bertanggung jawab melaksanakan perhitungan atas hasil kerja karyawan dan memproyeksikan kebutuhan  perusahaan  terhadap  jumlah karyawan.
d. Direktur Pemasaran
Fungsi bagian pemasaran secara umum adalah untuk memasarkan hasil produk-produk meja komputer yang telah diproduksi untuk para konsumen dan mempunyai antara lain mengidentifikasi  dan  memahami  keinginan  pelanggan  dalam segmen pasar. Kemudian direktur pemasaran mengumpulkan keterangan mengenai kinerja produk dan membuat inovasi-inovasi baru. Selain itu, direktur bagian ini berwenang mengukur  citra  perusahaan  dan  kepuasaan  pelanggan  secara kontinyu. Secara khusus tugas dan wewenang direktur bagian pemasaran adalah:
  • Melakukan usaha – usaha untuk mencari konsumen baru baik dalam negeri maupun luar negeri serta memelihara dan meningkatkan hubungan kerja dengan para konsumen yang sudah ada.
  • Membuat surat penawaran dan mengirimkan sampel kepada calon konsumen atau konsumen yang ada.
  • Membuat dokumen pengapalan sesuai kepentingan konsumen untuk proses pengurusan bea cukai dari negara tujuan dan mengirimkan kepada konsumen luar negeri dalam waktu kira – kira 10 hari sejak tanggal keberangkatan kapal.
  • Menerima pesanan dan melaksanakan penjualan dalam negeri sesuai dengan harga yang telah ditetapkan, mutu dan jumlah yang dibutuhkan oleh konsumen pada waktu yang telah disepakati.
  • Melakukan koordinasi dengan bagian gudang agar pesanan yang diterima bisa dikirim tepat waktu.
  • Membuat surat penagihan dan mengirimkan kepada konsumen dalam negeri sesuai dengan kelengkapan dokumen yang diperlukan dalam penagihan.
  • Menerima pesanan dan melaksanakan proses pengapalan keluar negeri sesuai dengan harga barang yang telah ditetapkan, mutu dan jumlah yang dibutuhkan oleh konsumen pada waktu yang telah disepakati.
  • Mencari informasi tentang perkembangan produk puree yang menjadi trend, harga di pasar internasional dan perkembangan hasil akhir dari produk puree tersebut guna kepentingan diversifikasi produk.
e. Direktur Produksi
Fungsi bagian produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang jadi atau setengah jadi. Jadi seorang direktur produksi PT. Liam Malik Furnitur berwenang dalam tugas melaksanakan kegiatan produksi. Selain itu, direktur bagian ini bertanggungjawab mengawasi kualitas hasil produksi dan memeriksa persedian gudang secara berkala.
e. Direktur Keuangan
Fungsi pada direktur bagian keuangan adalah bertanggungjawab untuk memproses tentang penjualan barang  yang  telah  di  jual  dalam  melaksanakan  kebutuhan  yang  diperlukan suatu perusahaan serta mengontrol upah gaji bagi tiap karyawan. Tugasnya melaksanakan pembuatan laporan keuangan secara berkala.
f. Manajer Ketenagakerjaan
Fungsinya untuk bertanggungjawab dalam ketenagakerjaan PT. Liam Malik Furnitur. Selain itu manajer ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari perencanaan, perekrutan tenaga kerja, kompensasi, latihan dan pengembangan, keamanan, sarana dan prasarana, dan lain-lain.
g. Manajer Penjualan
Fungsi bagian penjualan untuk mengolah kegiatan penjualan dan menjual
hasil  produksi  perusahaan serta  mempunyai  tugas  untuk melaksanakan penjualan secara langsung dan melaporkan hasil  penjualan yang terjadi setiap hari. Dalam penjualan kegiatan promosi juga menjadi tanggung jawab manajer penjualan di bawah kepengawasan direktur pemasaran. Fungsinya  untuk memasyarakatkan  hasil  produksi  perusahaan  atau mempromosikan suatu inovasi produk terbaru kepada para pelanggan dan tugasnya membuat suatu laporan kegiatan promosi dan iklan.
h. Manajer Proses Produksi
Manajer proses produksi bertanggungjawab terhadap kelancaran produksi secara langsung. Tanggung jawab ini meliputi proses awal sampai akhir produksi meja komputer, mulai dari pemeriksaan tersedianya alat dan bahan untuk produksi, kesiapan tenaga kerja, ketepatan waktu produksi, sampai hasil akhir meja komputer.
i. Manajer QC dan R & D
Manajer ini memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang antara lain yaitu mengkoordinasikan, mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Kemudian bertanggung jawab terhadap kualitas bahan baku yang diterima dan memastikan bahwa seluruh produk yang dihasilkan oleh bagian produksi sesuai dengan spesifikasi produk yang ditetapkan. Selanjutnya manajer ini bertugas menganalisa masalah – masalah mutu produk yang timbul dan menentukan langkah-langkah perbaikan atau penyempurnaan yang perlu dilakukan oleh departemen produksi untuk menghasilkan mutu produk yang sesuai spesifikasi. Wewenangnya adalah berhak untuk menghentikan jalannnya produksi dan mengkonsultasikan langkah perbaikan yang diperlukan guna menekan produk reject serendah – rendahnya dan melakukan pengembangan terhadap produk-produk baru berdasarkan informasi atau permintaan dari bagian pemasaran, engontrol label dan mutu produk jadi yang akan dikirim kepada konsumen, serta membuat laporan hasil kegiatan setelah proses produksi selesai.
j. Manajer Pembukuan
Fungsinya untuk megetahui laporan keuangan perusahaan setiap harinya dan  tugasnya  membuat  buku  jurnal  atau  buku  penerimaan  dan pengeluaran perusahaan.
k. Staf Proses
Staf proses bertanggung jawab kepada manajer proses produksi untuk melakukan proses pembuatan pkomponen – komponen meja komputer dan melakukan proses perakitan produksi.
l. Staf Packaging
Staf packaging bertanggung jawab kepada manajer proses produksi untuk melakukan proses packaging sesuai dengan barang yang di produksi yaitu meja komputer.
m. Staf PPIC
Staf PPIC bertugas membuat, memperbaiki, menyempurnakan, memastikan penerapan prosedur kerja PPIC yang baik dan melakukan pengadaan bahan baku dan perencanaan kedatangan bahan baku. Selanjutnya, bersama dengan bagian gudang melakukan pengecekan data gudang dan pengadaan bahan pendukung sesuai kondisi stock barang pada gudang. Staf ini juga bertanggung jawab membuat laporan produksi berkenaan dengan penggunaan bahan baku dan bahan pendukung.
n. Staf Maintenance
Staf maintenance bertugas membuat, memperbaiki, menyempurnakan, memastikan penerapan prosedur kerjamaintenance yang baik. Kemudian mereka melakukan pemeriksaan rutin dan terjadwal terhadap mesin produksi danutility lainnya serta membuat rencana perbaikan spare part yang rusak, mendekati rusak atau yang diperkirakan segera rusak dan memastikan bahwa pekerjaan maintenance dilakukan secara efektif, efisien, benar dan secepatnya terutama gangguan mesin saat produksi. Selain itu juga memastikan bahwa seluruh peralatan kerja dan peralatan bantu lainnya berada dalam keadaan baik, terawat, bersih serta terkontrol dengan baik.
o. Staf Gudang
Staf pergudangan bertanggungjawab terhadap penerimaan dan pengontrolan bahan baku yang diterima. Kemudian mengontrol bahan baku selama penyimpanandan mengeluarkan bahan sesuai dengan permintaan bagian produksi. Staf ini juga berwenang pada penerimaan dan pengontrolan barang jadi yang diterima dari bagian packagingpengontrolan barang jadi selama disimpan, dan pengeluaran barang sesuai dengan permintaan dari bagian pemasaran.

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.