Join emridho's empire

Minggu, 29 Januari 2012

Laporan Praktikum Viskositas Bahan-Bahan Bitumen Dengan Alat Saybolt ( As – 07 )


VISKOSITAS BAHAN-BAHAN
BITUMEN DENGAN ALAT SAYBOLT
( AS – 07 )

A.     JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal    :  Kamis / 30 Desember 2010
Waktu                 :  07.30 WIB – Selesai.
   Tempat              :  Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
                               Politeknik Negeri Padang

B.      TUJUAN PERCOBAAN
1.      Tujuan Umum :
Dapat menentukan tingkat kekentalan (viscositas) aspal dengan menggunakan alat saybolt dan dapat mengetahui suhu pencampuran  dan suhu pemadatan untuk pengujian hot mix.

2.      Tujuan khusus
a.      Dapat memahami prosedur pelaksanaan viskositas dengan baik dan benar.
b.      Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian viscositas aspal dengan baik dan benar.
c.       Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian yang diperoleh
d.      Dapat menyimpulkan nilai data aspal yang diuji berdasarkan standar yang diacu
e.      Dapat menentukan suhu pencampuran dan pemadatan.


C.      REFERENSI
1.      SNI – 03-6721-2002, ( Metode pengujian kekentalan aspal cair dan emulsi dengan alat saybolt ).

D.     DASAR TEORI
Tingkat material bitumen dan suhu yang digunakan tergantung pada kekentalannya. Kekentalan aspal sangat bervariasi terhadap suhu dan tingkatakan padat, encer sampai cair. Hubungan antara kekuatan dan suhu adalah sangat penting dalam perencanaan dan penggunaan material bitumen kekuatan akan berkurang ( dalam hal ini aspal menjadi lebih encer). Ketika suhu meningkat.
Kekuatan absolute atau dinamik dinyatakan dalam satuam pada detik atau poise (1 poise = 0,1 Pa detik) viskositas kinematika dinyatakan dalam satuan cm2/detik dan stoket  atau centitokes ( 1 stokes = 100 centistokes. 1 cm2/detik) karena kekentalan kinematik sama dengan kekentalan absolute dibagi dengan berat  jenis ( kira-kira 1 cm2/detik untuk bitumen)
Kekentalan kinematik absolute dan kekentalan kionematik mempunyai harga yang relative sama apabila kedua-duanya dinyatakan masing-masing dalam stokes.
Pada pratikum kekentalan kedua-duanya dinyatakan oleh waktu menetes ( dalam detik /menit) dan pada suhu berapa dilakukan pengujian. Waktu yang didapat harus dirobah dalam bentuk c(cst)
C(cst) = Waktu yang dicatat x 2,18

            C(cst) berguna untuk pembuatan dan memasukan nilai pada grafik natinya pada pratikum pengujian viskositas diperlukan 60 ml sampel untuk melalui suatu lubang yang telah dikalibrasi. Diukur dibawah kondisi tertentu dan selanjutnya dilaporkan sebagai nilai viskositas dari sampel tersebut pada suhu tertentu, sedangkan viskositas kinematik dinyatakan dengan waktu Yang dibutuhkan  oleh bitumen cair dengan suhu 60o C untuk mengisi penuh wadah gelas (viskositas)
            Penentuan  kekentalan dengan menggunakan alat saybolt ini sebenarnya kurang praktis karena hasilnya didapat dari hasil percobaan tidak bisa digunakan langsung tetapi harus dihitung dulu dengan menggunakan factor koreksi.
            Tetapi dengan mengabaikan ketidak  praktisan diatas, sifat kekentalan material bitumen merupakan salah satu factor penting dalam pelaksanaan perencanaan campuran maupun dilapangan disini hubungan antara  kekentalan dan suhu mencapai peranan sifat campuran tertentu . Apabila vikositas yang terlalu tinggi, maka akan menyulitkan dalam pelaksanaanya campuran sebaiknya apabila suhu viskositas terlalu rendah maka bitumen tersebut menjadi kurang berperan sebagai bahan  perekat pada campuran dan ini akan mengurangi stabilitas campuran.

E.      PERALATAN DAN BAHAN
a.      Peralatan :
-  Alat Penguji Viskositas saybolt furol
-   Picnometer 60 ml
-   Tungku pemanas
-   Termometer
-   Stopwacth
-   Sarung tangan tahan panas

b.      Bahan :
-   Aspal cair ( Produksi Pertamina )


F.       KESELAMATAN KERJA
1.      Pergunakanlah jas lab pratikum
2.      Membaca referensi terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum
3.      Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan peetunjuk prosedur pengujian dan petunjuk pembimbing praktikum
4.      Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada tungku pemanas.
5.      Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum.
6.      Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah selesai digunakan
7.      Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan, terutama pada peralatan yang mudah pecah, seperti gelas ukur

G.     PROSEDUR PELAKSANAAN
a.      Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
b.      Siapkan alat penguji dengan memilih suhu awal 120o C dengan cara mengeset dialat agar suhu alat mencapai 120oC
c.       Sambil menunggu alat saybolt mencapai suhu 120o C, panaskan aspal (benda Uji) dengan kompor / tungku panaskan dengan merata kemudian masukan ketabung viskositas sampai pinggir atas tabung vikometer. Jika alat telah mencapai suhu yang ditentukan.
d.      Letakan tabung viknometer 60 ml dibawah alat penguji, tabung ini digunakan untuk menampung aspal yang mengalir kebawah.
e.      Cabut gabus penyumbat dan mulai hidupkan stopwatch disaat pertama menetes dipiknometer.
f.        Matikan stopwatch apabila aspal tepat pada batas 60 ml (sampai leher viknometer )
g.      Catat waktu alir dalam detik sampai 0,1 detik terdekat.
h.      Tutup lobang dengan alat penyumbat aliran aspal tadi.
i.        Lakukan prosedur yang sama untuk suhu 140o,160o, dan 180o

H.     DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNGAN
Dari hasil pengujian viskositas aspal cair didapat data sebagai berikut :
Pembacaan
Suhu
Pengamatan
Waktu
Detik
C(cst)
120
140o
160o
180o
16 menit 17 detik
14 menit 1 detik
6 menit 25 detik
1 menit 3 detik
970
845
375
63
2114,6
1842,1
817,5
137,37
Rata-rata



Penjelasan
-   Sebelumnya waktu yang didapatkan dalam menit dirobah kedalam detik, setelazh itu baru bisa dicari C(cst) dengan rumus
C(cst) = waktu yang diamati x 2,18
C(cst) berguna untuk pembuatan grafik viskositas nantinya.

Pemeriksaan Waktu   
-   Waktu(120oC) = 16 menit 17 detik =  970 detik
-   Waktu(140oC)= 14 menit 1 detik     = 845 detik
-   Waktu (160oC)= 6 menit 25 detik    = 375 detik
-   Waktu (180oC) = 1 menit  3 detik     = 63 detik
            Setelah waktu detik didapat dan dirobah menjadi  kedalam C(cst)
                                    C(cst)   = Waktu detik x 2,18
                        Suhu 120oC      = 970 x 2,18 = 2114,6
                        Suhu 140oC      = 845 x 2,18 = 1842,1
                        Suhu 160oC      = 375 x 2,18  = 817,5
                        Suhu 180oC      = 63 x 2,18     = 137,5

I.        Analisa Data
Dari pengujian kekentalan (viskositas ) aspal keras yang telah dilakukan, dapat kita simpulkan, dari data yang didapat bahwa pada suhu rendah (dingin) aspal akan beku, namun, jika suhu naik atau tinggi aspal akan mengental atau bahkan sampai, kekentalan dapat kita ketahui dengan semakin sedikitnya waktu yang dibutuhkan , untuk mengeluarkan aspal dari lubang. Pada Alat viskositas saybolt tersebut dengan kenaikan suhu yang ditentukan, berarti semakin tinggi suhu aspal tsb juga akan semakin cair.
            Hasil dari nilai C(cst) tersebut diinputkan kedalam grafik Viskositas saybolt furol, untuk mendapatkan suhu pencampuran dan pemadatan yang berguna untuk membuat campuran aspal dengan agregat ( mix ) pada pengujian marshall.


J.        KESIMPULAN
Dari hasil pengujian Viskositas Aspal keras dan pembuatan serat pembacaan grafik viskositas  Saybolt  Furol
Setelah dirobah dalam bentuk  C(cst) dan dinputkan kedalam Grafik Viskositas Saybolt furol didapat suhu pencampuran aspal sebesar 178oC dan suhu pemadatan sebesar 172oC.
Pengujian dilakukan menurut aturan SNI 03-6721-2002 (metode Pengujian kekentalan aspal cair dan aspal Emulsi Dengan alat saybolt )
K.      LAMPIRAN.
1.      Data kelompok.
2.      Skema prosedur pengujian.
3.      Diagram alir proses pelaksanaan.
4.      Gambar peralatan.

1 komentar:

r-sant mengatakan...

Maaf... saya mau tanya.
itu dapet angka 2,18 darimana ya?
ada referensi literatur?

Trims.

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.