Join emridho's empire

Minggu, 29 Januari 2012

Laporan Praktikum Pengujian Titik Lembek Aspal Dan Ter ( As – 03 )


PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER
( AS – 03 )


  1. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal  :  Jum’at  / 31 desember 2010
Waktu                  :  07.30 WIB – selesai.
Tempat             :  Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
                              Politeknik Negeri Padang.

B.     TUJUAN PELAKSANAAN
a.      Tujuan Umum :
         Dapat  mengetahui suhu dimana aspal mualai lembek dengan menggunakan alat ring and ball dimana suhu ini akan menjadi acuan dilapangan atas kemampuan aspal menahan suhu yang terjadi untuk tidak lembek sehingga dapt mengurangi daya lekat.
b.      Tujuan khusus
1.      Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian titik lembek aspal dan ter.
2.      Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian titik lembek aspal dan ter dengan baik dan benar.
3.      Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian yang diperoleh.
4.      Dapat menyimpulan besarnya suatu titik lembek aspal dan ter yang diuji berdasarkan standar yang diacu.

  1. REFERENSI
1.      SNI 06 – 2434 – 1991 cara uji titik lembek ring and ball
2.      Bahan Ajar Bahan Bangunan II, Fauna adibroto, ST.MT

  1. DASAR TEORI
Aspal adalah material termoplastis yang secara bertahap mencair sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun perilaku material aspal tersebut terhadap suhu atau prinsipnya membentuk suatu spektrum / beragam. Tergantung dari komposisi unsur-unsur penyusunannya.

Percobaan ini di lakukan karena pelembekan bahan asapal dan ter, tidak terjado secara lansung dan tiba tiba pada suhu tertentu, tetapi bahan gradual seiring penambahan suhu.oleh sebab itu setiap prosedur yang di pergunakan diadopsi untuk menentukan titik lembek aspal dan ter, hendaknya mengikuti sifat dasar tersebut artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya berlansung secara gradual dalam jenjang yang halus.

Dalam percobaan ini titik lembek ditujukan dengan suhu pada bola baja edngan berat tertentu mendesak  turun suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin dengan ukuran tertentu sehingga plat tersebut menyentuh plat dasar yang terletak pada tinggi tertentu sebagai kecepatan pemanasan.

Titik lembek menjadi suatu batasan dalam penggolongan aspal dan ter. Titik lembek haruslah diperhatikan dalam membangun kontruksi jalan. Titik lembek hendaknya lebih tinggi dari suhu permukaaan jalan . titik lembek aspal dan ter adalah 30 ° C - 200° C  yang artinya masih ada nilai titik lembek yang hamper sama dengan suhu permukaan jalan. Pada umumnya cara ini diatasi dengan menguakkan filler terhadap campuran aspal.

Metoda ring and ball pada umumnya di terapkan pada aspal dan ter ini. Dapat mengukur titik lembek bahan semi solit sampain solit. Titik lembek  adalah  besar besar suhu dimana aspal mencapai derajat kelembekan (mulai leleh)

dibawah  kondisi spsic tes, berdasarkan tesau sparatus yang ada bahwa pengujian titik lembek di pengaruhi banyak factor.
Spesifikasi bina marga tentang titik lembek untuk aspal keras pen 40 (Ringg and ball) adalah 51°C (minimum) dan 63 °C (maksimum), sedangkan pen 60 adalah min 48°C  dan max 58°C

Titik lembek adalah besarnya suhu dimana aspal mencapai derajat kelembekan (mulai meleleh) dibawah kondisi spesifikasi dari es :
1.      Berat bola isi
2.      Jarak antara ring dan doser plat besi
3.      Besarnya suhu pemanas

Menurut SK SNI 06 – 2434 – 1991, titik lembek aspal dan ter berkisar antara 46º - 54ºc. Dalam pengujian titik lembek ini diharapkan titik lembek hendaknya lebioh tinggi dari suhu permikaan jalan sehingga tidak terjadi pelelehan aspal akibat temperatur permukaan jalan, untuk itu dilakukan usaha untuk mempertinggi titik lembek antara lain dengan menggunakan filler terhadap campuarn beraspal.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengujian titik lembek antara lain adalah :
1.      Kualitas dan jenis cairan penghantar.
2.      Berat bola besi.
3.      Jarak antara Ring dengan aspal plat besi.
4.      Besarnya suhu pemanasan.

Aplikasi dari nilai titik lembek antara lain dapat digunakan sebagai :
1.      Bersama – sama dengan nilai Penetrasi digunakan untuk menentukan PI (Penetration Index) yang merupakan tingkat kepekatan aspal terhadap temperatur.
2.      Menentukan modulus bahan aspal dengan menggunakan nomogram Van Der Poel.
3.      Menentukan sifat kelelahan dari lapisan aspal dan agregat.

  1. PERALATAN DAN BAHAN
a.       Peralatan :
§  Cincin kuningan
§  Bola baja diameter 9,53 mm berta 3,45 gr – 3,55 gr
§  Dudukan benda Uji. Lengkap dengan pengaruh bola baja dan plat dasar yang mempunyai  jarak tertentu.
§  Bejana besar tahan panas mendadak , diameter dalam 8,5 cm dengan tinggi 12 cm berkapasitas 800 ml
§  Termometer
§  Penjepit
§  Stopwacth
§  Alat pengaruh bola
§  Spatula.

b.      Bahan :
§  Aspal keras
§  Gliserin
§  Air bersih
§  Esbatu

  1. KESELAMATAN KERJA
    1. Gunakan pakaian praktikum dan sarung tangan selama praktikum
    2. Membaca referensi dahulu sebelum praktikum
    3. Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan petunjuk pembimbing praktikum
    4. Gunakan sarung tangan masker dan alat tahan panas lainnya.
    5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum

  1. PROSEDUR PELAKSANAAN
    1. Penyiapan benda uji
1.      Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan.
2.      Panaskan contoh benda uji aspal secara perlahan sambil di aduk secara terus menerus hingga cairan merata.
3.      Pemanasan pengadukan dilakukan secara perlahan lahan agar gelembung udaranya cepat keluar.
4.      Panaskan juga 2 cincin sampai mencapi suhu ruang contoh dan letakkan kedua cicncin palt kuningan yang telah diberi gliserin
5.      Setelah air merata tuangkan aspal kedalam 2 buah cincin yang mana suhu pemanasan aspal tidak melebihi 56°C diatas ttitik lembeknya 100°C.
6.      Setelah aspal dingin , ratakan permukaan contoh dlam cincin dengan spatula atau pisau yang telah di panaskan.

Hal – hal yang perllu diprhatikan dalam penyiapan sampel :
§  Suhu pemanasan max adalah titik lembek perkiraan  + 50°C (kira-kira 100°C)
§  Lama pemanasan diatas api tidak boleh lebih dari 30 menit dan didalam oven tidak lebih dari 2 jam
§  Larutan gliserin digunakan pada permukaan plat besi bukan pada reng benda uji
§  Contoh aspal yang telah di panaskan dihitung dalam cetakan bend uji dan diamkan selama 30 menit

    1. Pengujan titik lembek
1.      Pasang  dan aturlah  kedua benda uji diatas kedudukan dan letakkan pengarah bola di atasnya, kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam bejana gelas lalu isi dengan air dan masukkan seluruh tersebbut kedalam bejana gelas lalu isi dengan air dan masukkan batu es untuk menjadikan suhu bejana 5 ± 1 °C,
2.      Letakkan termometer yang sesuai dengan praktikum di antara kedua benda uji.
3.      Periksa dan aturlah jarak antara permukaan plat dasar benda uji hingga menjadi 25,4 mm.
4.      Letakkan bola baja tersebut ditengah -  tengah posisi benda uji  dengan menggunkan penjepit.
5.      Letakkan  bejana gelas di atas pemanas setelah suhu bejana gelas tersebut emncapai  ± 1°C
6.      Panas bejana gelas  dan catat penambahan/ kenaikan suhu.per 5°C beserta waktu pada suhu tersebut dengan stopwatch terhitung awal pemanasan.
7.      Perhatikan dengan teliti dari penambahan / kenaikan suhu . pada suhu waktu beberapa aspal bemda uji yang di timpa bola baha meleleh dan  menyentuh plat dasar  kedudukan.

8.      Catat hasil pengujian dalam formulir pengamatan

  1. DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNGAN
Berdasarkan pengujian titik lembek dan ter yang dilakukan oleh kelompok I diperoleh data sebaga berikut:
Suhu yang diamati (°C)
Waktu
Titik Lembek
1
2


5
00’00’
00’00’


10
2’35’
2’35’


15
8’59’
8’59’


20
17’06’
17’06’


25
21’48’
21’48’


30
25’18’
25’18’


35
28’50’
28’50’


40
35’23’
35
43o
42o











Dari table di atas , aspal mulai melembek pada suhu 43°C untuk banda uji I dan pada suhu 42°C pada benda uji II.

        I.            ANALISA DATA
                      Pengujian titik Lembek ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui kapan aspal  mulai melembek dan digunakan dalam mengelompokan aspal yang nantinya akan digunakan dalam medesign perkerasan jalan/ aspal suhu berapa yang cocok digunakan dalam campuran dan dengan suhu lingkungan semakin besar titik lembek, semakin besar nilai penetrasinya maka semakin tinggi nilai daktalitas / atau titik lembek.
                     
K.     KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian yang telah di lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Aspal pad benda uji I meleleh pada suhu 43°C pada menit ke 35’23’’ dan pada suhu 42°C dan menit ke 35 untuk benda uji II.
2.      Menurut Bina Marga Titik lembek untuk campuran aspal pen 60 yang di isyaratkan adalah 48°C - 58°C  aspal PEN  40  adalah  min 51oC dan Max 63oC. hasil pengujian didapat aspal mulai mel;embek pada suhu 43oC dan 42o pada 2 buah benda Uji
3.      Berarti aspal yang di uji tidak sesuai dengan standard an tidak dapat digunakan sebagai bahan pekerjaan jalan, karena nantinya akan mudah melelh sebelum mencapi suhu extrimnya.

  1. LAMPIRAN.
1.      Data Kelompok.
2.      Skema Prosedur Pengujian.
3.      Gambar Prosedur Pengujian
4.      Gambar Peralatan Pengujian

1 komentar:

IRE mengatakan...

Lampirannya mana yach mas?

* Ngarep buat referensi data -,-

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.