PENGUJIAN KEKERASAN KAYU
( KY – 04 )
A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Rabu / 2 November 2011
Waktu : 08.00 WIB - Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Tujuan umum
Dapat menentukan menentukan kekerasan berbagai jenis kayu
2. Tujuan khusus
1. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian kekerasan kayu
2. Terampil mengunakan peralatan pengujian kekerasan kayu dengan baik dan benar
3. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian kekerasan kayukayu
4. Dapat menyimpulkan besarnya nilai kekerasan kayu yang diuji berdasarkan standar yang diacu.
C. REFERENSI
1. SNI 03-6842-2002
2. Pedoman Pengujian Fisik dan Mekanik Kayu,Publikasi khusus LPHH Bogor,1974
3. PPKI NI 5-1961
4. Modul Pengujian bahan II
D. DASAR TEORI
Kekerasan kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan beban yang akan membuat titik atau lekukan pada kayu.
Pada umumnya tedapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dengan berat kayu, kayu-kayu yang keras juga termasuk kayu keras juga sebaliknya kayu-kayu yang ringan adalah kayu yang lunak. Kayu yang memiliki sedikiy pori-pori dan memilik lapisan serat yang cukup rapat dan tidak berongga kayu yang demikian itu memiliki kekuatan lebih baik dibandinn\gkan dengan kayu yang banyak pori.
Kekerasan kay perlu diketahui supaya dapat mengetahui kemampuan kayu tersebut terhadap gesekan/tekanan yang berkerja pada struktur tersebut. Karekteristik dan deformasi kayu akibat kekerasan diperhitungkan saat pekerjaan kayu pada suatu konstruksi walaupun hal tersebut sangatlah mudah dengan melakukan pengujian dilaboratorium.
Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu dapat dibedakan menjadi
- Kayu sangat keras : giam dan batau
- Kayu keras : ulim dan pilang
- Kayu sedang : mahoni dan meranti
- Kayu lunak : pinus dan dalsa
Untuk menguji kekerasan kayu, kayu tersebut dapat diuji pada arah berikut, seperti gambar :
.
Catatan :
1. Arah Tangensial
Menurut arah garis singgung lingkaran batangnya. potongan kayu sejajar terhadap sumbu batang.
P = Beban
Mata kayu
2. Arah Radial
Arah menuju pusat hati ,potongan kayu yang melalui sumbu batang kayu.
P = Beban
Mata kayu
3. Arah Longitudinal/ Axial
Arah sejajar serat batang, potongan tegak lurus melalui sumbu akar.
Serat
Beban
E. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
§ Mesin Penekan (kapasitas 20 ton)
§ Alat pengukur panjang,mistar/Jangka sorong
§ Timbangan Digital dgn ketelitian 0.001 gr
§ Oven pengering yang dapat diatur suhu tetap 100 + 2° C
§ Peluru ø 1.13 cm serta perlenkapan untuk memegangnya dan modifikasi dari peluru baja
§ Alat tulis, blanko isian pengamatan, dan alat hitung
2. Bahan
§ Kayu ukuran 15 x 5 x 5 cm sebanyak 6 buah
5 cm
5 cm 15 cm
F. KESELAMATAN KERJA
1. Memakai pakaian praktek selama praktikum.
2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai praktikum.
3. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya berdasar petunjuk prosedur dan petunjuk Pembimbing praktikum.
4. Guinakan sarung tangan pada saat melakukan pengujian.
5. Periksalah keadaan peralatan pengujian sebelum digunakan.
6. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum.
G. .PROSEDUR PELAKSANAAN
ü Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian.
ü Timbang masing-masing benda uji sehingga diperoleh berta awal (A gram).
ü Oven semua benda uji selama 24 jam.
ü Setelah 24 jam lalu keluarkan benda uji,kemudian timbang sehingga diperoleh berat kering oven (B gram).
ü Letakkan benda uji pada tempat penekan dengan syarat benda uji harus berada di tengah-tengah temapt penekan.
ü Stel dial yang ada pada mesin penekan lalu hidupkan mesin penekan.Penekanan pada masing-masing arah dilakukan 2 buah titik.
ü Setelah peluru baja masuk ½ bagian pada permukaan kayu atau sampai pada pembatas penekan,maka mesin penekan dimatikan.Selama waktu penekanan berlangsung maka dial pada mesin dihitung atau dibaca.
ü Keluarkan benda uji dari tempat penekanan,kemudian lakukan penghitungan kekerasan kayu pada masing-masing sumbu dan kadar air kayu.
ü Oven benda uji,kemudian ditimbang dan didapat berat akhir (B gram).
H. PENGOLAHAN DATA
Benda uji 1
· Axial
Bacaan dial : 448 = 5,4653 Kn (dari table)
: 447 = 5,4534 Kn (dari table)
Rata-rata : 5,4653 + 5,4534 = 5,45935 Kn
2
: 5,45935 x 101,971 = 556,695 Kg
· Radial
Bacaan dial : 490 = 5,9676 Kn
: 478 = 5,8241 Kn
Rata-rata : 5,9676 + 5,8241 = 5,8958 Kn
2
: 5,9676 x 101,971 = 601,205 Kg
· Tangensial
Bacaan dial : 448 = 5,4653 Kn
: 508 = 6,1829 Kn
Rata-rata : 5,4653 + 6,1829 = 5,8241 Kn
2
: 5,8241 x 101,971 = 593,889 Kg
Kadar air benda uji 1
Berat kayu sebelum dioven : 337,71 gr
Berat kayu setelah dioven : 251,84 gr
Kadar air = 337,71 – 251,84 x 100% = 34,097%
251,84
I.KESIMPULAN
Dari pengujian dan pengolahan data yang dilakukan diperoleh :
ü Beban axial rata-rata adalah 556,695 kg/cm2.
ü Beban radial rata-rata adalah 601,205 kg/cm2.
ü Beban tangensial rata-rata adalah 593,889 kg/cm2.
Dengan demikian hasil yang diperoleh,arah axial kecil dari arah radial,dan arah radial lebih besar dari tangensial.Dan dapat disimpulkan bahwa kayu yang diuji pada percobaan ini tergolong kedalam kelas kuat I dengan kuat tekan absolute adalah < 650 kg/cm2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar