Who Am I
Oleh : M.Ridha
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas Tahun 2009
NIM : 0910932097
e-mail and facebook : m.ridho89@gmail.com
follow in twitter : @mrgoodvirus
More Artikel in : mr-virus89.blogspot.com
Diambil dari berbagai sumber,, Silahkan diedit dan disebarkan asalkan tidak mengubah-ubah maksud dari penulisannya dengan niat yang salah,, barang siapa yang melanggar tunggulah pembalasan yang kuasa..... ha ha ha
Manusia adalah hamba Allah (’abdullah) dan khalifah di muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia berkewajiban untuk memakmurkan bumi, melakukan perbaikan (ishlah) diatasnya, dan tidak malah membuat kerusakan diatasnya. Manusia adalah salah satu dari dua tsaqalaani, yaitu dua makhluq yang dibebani dengan syariat dan harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya : jin dan manusia. Dua makhluq ini berbeda dengan segenap makhluq yang lain yang tidak harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jin dan manusia memiliki pilihan untuk taat atau ingkar, sedangkan makhluq Allah yang lain tidak memiliki pilihan karena pilihan mereka hanya satu : taat kepada Allah. Langit dan bumi seluruhnya tunduk dan patuh kepada Allah secara sukarela, dengan cara mereka sendiri-sendiri. Sedangkan jin dan manusia ada yang taat dan ada pula yang ingkar. Dahulu kala Allah telah menawarkan amanah kekhalifahan kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, dan semua menolaknya, akan tetapi manusia mau menerimanya. Oleh karena itu, manusia telah diberikan oleh Allah berbagai potensi untuk bisa mengemban tugas dan amanahnya tersebut. Jika seorang manusia sangat taat kepada Allah, derajatnya bisa lebih tinggi daripada malaikat, karena malaikat memang diciptakan untuk taat semata sementara manusia taat karena pilihannya. Akan tetapi jika seorang manusia ingkar kepada Allah, derajatnya bisa lebih rendah daripada binatang, karena binatang tidak memiliki akal pikiran sementara manusia memiliki akal pikiran.
Saya jadi ingat pernyataan dari filsuf besar masa lalu, Rene Descartes di abad ketujuh belas. "Cogitu Ergo Sum". Yang dalam bahasa Indonesia berarti "Saya berpikir maka saya ada". Saya berpikir, maka saya ada. Maksud yang saya tangkap adalah adalah "saya adalah apa yang saya pikirkan".
Belajar mengenali diri sendiri adalah bagian dari proses mengenali jati diri yang sesungguhnya. Selain itu, mengenali diri sendiri seharusnya bisa menjadi proses awal mendeteksi kelebihan dan kekurangan kita.
> 8 Definisi Manusia Menurut al- Toumy al- Syaibani
- Manusia sebagai makhluk Allah yang paling mulia di muka bumi.
- Manusia sebagai khalifah di muka bumi.
- insan makhluk sosial yang berbahasa.
- insan mempunyai tiga dimensi yaitu: badan, akal dan ruh
- insan dengan seluruh perwatakannya dan ciri pertumbuhannya adalah hasil pencapaian 2 faktor, yaitu faktor warisan dan lingkungan
- manusia mempunyai motivasi, kecenderungan dan kebutuhan awal baik yang diwarisi mauun yang diperoleh dalam proses sosialisasi.
- manusia mempunyai perbedaan sifat antara yang satu dengan yang lainnya.
- insan mempunyai sifat luwes, lentur, bisa dibentuk , bisa diubah.
> Hakikat manusia dalam islam Hakikat manusia menurut Allah adalah makhluk yang dimuliakan, dibebani tugas, bebas memilih dan bertanggung jawab.
- Makhluuq (yang diciptakan)
a. Berada dalam fitrah Fitrah dapat membawa manusia ke arah kebaikan misalnya hati nurani dapat membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. [QS Ar Ruum:30]
b. Lemah Sebagai makhluk, manusia juga lemah karena manusia juga diciptakan dengan keterbatasan akal dan fisik. [QS An Nisaa’:48]
c. Bodoh Beban amanat yang begitu besar dari Allah, diterima oleh manusia, disaat makhluk lainnya tidak menyanggupi amanat tersebut karena beratnya amanat tersebut. [QS Al Ahzab;72]
d. Memiliki kebutuhan Sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan. Maka sangat mungkin manusia memiliki kebutuhan atau kehendak kepada Allah. [QS Faathir:15]
- Mukarram (yang dimuliakan)
a. Ditiupkan ruh [QS As Sajdah:9]
b. Diberi keistimewaan [QS Al Isra:70]
c. Ditundukkan alam untuknya . Semua alam ini termasuk dengan isinya ini Allah peruntukkan untuk manusia. [QS Al Jaatsiyah:12-13]
- Mukallaf (yang mendapatkan beban)
a. Ibadah Manusia secara umum diciptakan oleh Allah untuk beribadah sebagai konsekuensi dari kesempurnaan yang diperolehnya. [QS Adz Dzaariyaat:56]
b. Khilafah Allah mengetahui siapa sebenarya manusia, sehingga Allah tetap menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi walaupun malaikat tidak setuju. [QS Al Baqarah:30]
- Mukhayyar (yang bebas mamilih)
Manusia diberi kebebasan memilih untuk beriman atau kafir pada Allah. [QS Al kahfi :29]
- Majziy (yang mendapat balasan)
a. Surga Manusia diminta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya, Allah menyediakan surga untuk mereka yang beriman dan beramal soleh yaitu mereka yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. [QS As Sajdah:19, Al Hajj:14]
b. Neraka Balasan di akhirat terhadap perbuatan manusia adalah bentuk keadilan yang Allah berikan di akhirat. Mereka yang tidak menjalankan perintah Allah mendapatkan hukuman yang setimpal yaitu dimasukkan ke dalam neraka. [QS As Sajdah:20]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar