Join emridho's empire

Sabtu, 17 September 2011

Laporan Farm-Unggas-peternakan-UNAND


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini dibutuhkan para sarjana yang tidak hanya mempunyai kemampuan intelektual, tetapi juga mempunyai keterampilan dalam mengembangkan profesinya. Untuk itu, mahasiswa perlu diberi bekal yang cukup tidak hanya berupa teori, tetapi juga pengalaman praktek kerja di lapangan  sebelum mahasiswa bersangkutan menyelesaikan studinya. Hal ini diperlukan dalam memperkuat disiplin ilmu  peternakan.
            Pada Fakultas Peternakan Universitas Andalas pengalaman praktek kerja lapangan atau disebut juga dengan Farm experience sejak awal merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa dan merupakan bagian dari kurikulum yang pada saat ini perlu dilakukan peningkatan, dalam rangka menunjang kemampuan profesi dalam  menghadapi tantangan dan persaingan dunia kerja yang semakin berat.
Farm Experience merupakan aplikasi teori karena itu pelaksanaannya pun terbagi menjadi 4 kelompok yang masing – masingnya mewakili unit-unit yang terdapat di fakultas peternakan. Adapun unit – unit tersebut adalah unit ternak bibit, unit ternak unggas, unit hijauan makanan ternak, unit ternak kereman.
B. Tujuan
  • Untuk lebih memahami cara pengelolaan suatu usaha peternakan yang lebih intensif.
  • Mendapatkan ilmu yang praktis dilapangan seperti mendapatkan cara pengobatan tradisional, menghilangkan anggapan bahwa teori tidak selalu singkron dengan praktek, serta melatih kemampuan dan ketrampilan sebagai bekal untuk masa depan.
  • Untuk menerapkan dan menambah ilmu pengetahuan yang didapat dibangku kuliah.
  • Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa tentang praktek kerja lapangan diberbagai bidang peternakan agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menunjang keahliannya.
  • Agar mahasiswa mempunyai pengalaman dan penguasaan praktis tentang pengelolaan usaha ternak unggas. 
C. Manfaat
            Mahasiswa akan memiliki pengalaman dan keterampilan dalam melakukan pengelolaan, pemeliharaan, dan penanganan ternak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  1. Deskripsi Umum Ayam Broiler
Broiler adalah ayam jantan atau betina muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika dijual dengan berat tertentu mempunyai pertumbuhan yang cepat, mempunyai dada yang lebar, timbunan lemak yang baik atau ayam muda berumur 8 miggu mempunyai pertumbuhan yang cepat ikwal daging baik dan empuk serta berat badan berkisar 1,5 – 2,5 kg.
1.      Tahap persiapan kandang
a. Pencucian kandang
            kandang di cuci dengan detergen dan di bilas dengan air sampai bersih dan kemudian kandang di semprot dengan formalin( 10 %). Kemudian lantai kandang dikapur atau proses pengapuran kandang. Gunakan 10 kg kapur hidup dan 20 kg amonium sulfat pada permukaan lantai seluas 100 meter 2. Tebarkan secara merata kelantai kandang lalu semprot dengan 100 liter air pada permukaannya. Setelah kandang bersih, tutup tirai kandang dengan semprot kandang dengan formalin 10 %. Masukkan liter yang sudah di desinfeksi (dosis 10 % formalin) dan sebar merata ke seluruh bagian kandang. Liter yang di gunakan adalah serutan kayu 3 -5 kg/m2 dan ketebalan 5 – 8 cm.
b. Pencucian peralatan kandang
            Cuci peralatan kandang dengan detren hingga bersih. Bilas dengan air desinfektan ( ucarsan, bromoquad atau lodosept) kemudian di keringkan dan di simpan di tempat yang bersih.
c.Pemasangan tirai
            Pasang tirai luar dan tengah dan semprot kembali dengan farmalin (merata kebagian atas sekam dan ruang kandang) dengan dosis 10 liter/ 90 liter air, kemudian pasang sekat dan masukkan peralatan yang telah bersih ( tempat minum dan feeder tray) serta pasang pemanas  (lampu). Tiga hari sebelum DOC masuk semprot kembali dengan formalin.


2.      Periode brooding
a.      Tujuan brooding
Untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi anak ayam, untuk pertumbuhan optimal.
b.      Manajemen penerimaan DOC
Harus ada komunikasi  yang baik antara hatchery, marceting DOC dan customer  untuk menentukan jadwal waktu pengiriman. Sebelu DOC masuk pakan dan air minum harus sudah tersedia. Pada kasus pengiriman jarak jauh, sebelum ayam tiba di farm tambahkan larutan elektrolit pada air yang didistribusikan pertama kali untuk mencegah dihidrasi dan larutan gula 1%. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat DOC datang :
-          Cek kondisi mobil pengangkut DOC meliputi: segel, kondisi kipas, surat jalan, dan cek sampel DOC 10% dengan ditunggu dan disaksikan oleh supir pengirim.
-          Cek sampel dengan memperhatikan: jumlah  DOC, DOC yang mati serta kondisi umum DOC (lincah, diam atau cacat)
-          Setelah DOC di cek, harus segera di sebarke brooder masing-masing yang telah di siapkan.
·         Kesehatan dan kualitas anak ayam
Perhatikan anak ayam secara intensif selama 24 jam pertama untuk memastikan bahwa anak ayam tersebut cukup nyaman berada di brooder. Perhatikan tingkah laku anak ayam dan pastikan kalau semua anak ayam dapat dengan mudah menjangkau pakan dan air minum. Catat parameter performen dan tetapkan target sehingga pelaksanaan manajemen yang tepat menjadi maksimal.
·         Penyebab utama kematian di minggu pertama adalah
-          Temperatur brooding terlalu tinggi atau rendah
-          Kurangnya distribusi air dan tempat minum akan membuat ayam mengalami kesulitan dalam mendapatkan air minum pada 24 jam pertama



·         Manajemen brooding
Terdapat dua sistem dasar yang di terapkan untuk brooder pda broiler:
-          Spot (induk butan setempat/  pemanasan setempat) di perlukan lingkaran atau sekat pelindung anak ayam dengan tinggi 45 -50 cm untuk melindungi anak ayam dari aliran udara dingin, serta anak ayam tetap dekat dengan pemanas, pakan dan minum. Tempat 60 ekor anak ayam permeter2 pada hari pertama dan lebarkan area secara bertahap. Untuk 500 ekor anak ayam gunakan brooder berbentuk lingkaran dengan diameter 3,25 m.
-          Wole house brooding (induk buatan menyeluruh atau pemanasan seluruh kandang). Kandang dapat di panaskan dengan sitin pamanas lansung dan tidak lansung. Sistim pemanas tidak lansung biasanya menggunakan gas atau minyak tanah dan menyemburkan udara panas kedalam kandang pada satu titik. Penambahan kipas pada sistim di dalam kandang dapat di gunakan untuk meningkatkan kwalitas udara dan pemerataan temperatur.
3.      Manajemen tirai
Pemasangan tirai harus sesuai kebutuhan. Buka dan tutup tirai tergantung temperatur di dlm kandang. Cara buka tirai dengan jalan dari ataskebawah hal ini untuk mencegah agar ayam tidak terkena angin lansung. Tirai sampin terbuka (bagian atas 0,2 – 0,3 m (dengan melihat kondisi lingkungan. Penambahan tirai bagian dalam dianjurkan terutama jika udara dingin. Jika anak ayam mulai panting di umur 2 -3 hari, maka buka tirai bagian tengah.
4.      Sistem pemberian pakan
1.      Tempat pakan (feeder space) untuk anak ayam
0 – 2   hari  1feeder tray diameter 35 cm per 50 ekor ayam.
3 – 5   hari  tambahan feeder tray dan pan feeder
6 – 14 hari  tambah 1pan fedeer setiap 50 ekor anak ayam.
-          tempat pakan mulai umur 3 hari dengan pan feeder dan setiap pelebaran di tambah (lihat kondisi ayam)
-          feedertray pada umur 6 hari mula di keluarkan pada umur 9 hari semua sudah menggunakan feeder tube.
-          Umur 12 hari feeder tube sudah mulai diggantungkan pada 14 hari feder tube  sudah di gantungkan semua lihat kondisi ayam.
2.      Ketingian feeder untuk broiler
Bibit feder pan atau feeder tube harus sedikit lebih rendah dari pada tembolok ayam jika ayam berdiri tegak.
5.      Sistem pemberian Air minum
1.      Ketinggian tempat air minum untuk Broiler
Tempat air minum harus di cek ketingiannya setiap hari dan disesuaikan agar tepi tempat air minum sejajar dengan punggung ayam sejak hari ke 18 dan seterusnya. Ketinggian niplle disesuaikan secara sentral menggunakan kerekan sehingga ayam dapat minum dengan mendongakkan kepalanya 45 erjat terhadap nipple.
2.      Level air minum
Ketinggian air minum sebaiknya o,6 cm dibawah tutup tempat minum sampai dengan 7-10 hari dan harus ada air di dasar tempat minum dengan ketinggian 0,6 cm sejak hari ke 10 dan selanjutnya. Pengeluaran air dari nipple minimal 80ml permenit dengan tekanan 30-40 cm water column.
3.      Kualitas air minum
Kualitas air sangat penting karena ayam minum 1,6-2 kali dari jumlah pakan yang di konsumsinya. Lakukan analisis terhadap air minum 2 kali setahun untuk memastikan bahwa air minum tersebut mengandung mineral atau bahan organic dalam jumlah yang dapat diterima.
6.      Konsumsi air minum
            Pada temperatur normal, konsumsi air minum ayam adalah 1,6 – 2,0 kali dari konsumsi pakan. Faktor ini sebaiknya digunakan sebagai pedoman sehingga penyimpangan konsumsi air yang  berkaitan dengan kualitas pakan,temperature atau kesehatan ayam dapat segera diketahui dan diperbaiki.
7.      Program pencahayaan
            Pencahayaan  berfungsi untuk memaksmalkan  berat badan harian, pencahayaan dalam kandang harus merata ke seluruh bagian kandang. Secara umum broiler tumbuh pada 23 jam penyinaran tiap hari. Penelitian telah membuktikan bahwa penyinaran kurang dari 23 jam dapat memberikan keuntungan. Untuk anak ayam diberikan  cahaya terang sebesar 20 lux. Setelah 1 mingu intensitas cahaya dikurangi secara bertahap menjadi 5 – 10 lux.


8.      Intensitas cahaya
            Pencahayaan secara trdisional hanya ada 1  sistem yaitu pencahayaan secara terus menerus,yang telah diterapkan oleh peternak broiler. Hal ini dilaksanakan untuk memaksimalkan pertambahan berat badan harian. Periode gelap yang singkat digunakan agar ayam erbiasa dengan kegelapan kandang pada saat litrik padam. Intensitas cahaya sebaiknya diturukan secara bertahap semenjak dari hari ke 7 dari 20 lux menjadi 10 lux. Oleh karena itu intensitas cahaya harus merata keseluruh kandang.
9.      Seleksi ayam
            Pelaksanaan seleksi ayam sebaiknya dilakukan semenjak peerimaan DOC dan dapat dilakukan saat vaksinasi. Ayam yang diseleksi meliputi:
-          Ayam yang dehidrasi
-          Pantat atau pusarnya basah
-          Ayam yang kerdil,lemah atau cacat
            Ayam hasil seleksi ini ditempatkan dalam brooder tertentu, berikan pemanas,vitamin,pakan dan minum yang cukup.
10.  Stres Panas
            Stress akibat panas dapat menurunkan performans ayam. Kisaran temperayur netral untuk ayam menurun dari > 30 derajat C (86derajat F) pada waktu menetas sampai sekitar 24 derajar C (75 derajat F) pada umur 4 minggu. Respon alami ayam dalam menghadapi sters panas adalah mengurangi konsumsi pakan sebagai upaya untuk menurunkan produksi panas tubuhnya. Peningkatan konsumsi pakan selama stress panas  yang akan dapat meningkatkan tingkat kematian,sehngga untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
-          Ayam dipuasakan
Interval puasa lebih dari 6 – 8 jam sebelum terjadinya awal stress panas, kemudian terjadi lagi stress panas selama 6 jam sehingga puasanya menjadi 12 jam masih dapat ditolelir.
-          Pemberian vitamin dan elektrolit sangat di anjurkan. Vitamin  diberikan 6 jam sebelum stress panas terjadi.

11.  Ventilasi
            Pergerakan udara dapat meningkatkan pengeluaran panas dalam kandang dengan caa konduksi da evaporasi. Evektivitas pergerakan udara dalam andang tergantung kepada umur ayam dan  sirkulasi yang ditempatkan untuk meningkatkankecepatan angin sesuai dengan level yang dibutuhkan oleh ayam.Cara menciptakan pergerakan udara dalam kandang dapat dibagi menjadi 2 tipe:
-          Kipas sirkulasi untuk kandang tipe terbuka
-          Ventilasi system tunnel untuk kandang tertutup
            Kipas dengan ukuran  36” dan berkapasitas 10.000 cfm dapat menimbulkan pergerakan udara dalam area seluas 5X15 m. ventilasi tunnel merupakan metode terbaik untuk menjaga agar ayam tetap dingin di musim panas,tetapi hal ini hanya efektif jika di desain dan diatur secara benar. Ventilsi tunnel bertujuan agar panas di dalam kandang dapat keluar dari kandang dengan menggunakan kecepatan angin dalam kandang sebesar 400-500 ft/menit. Pergantian udara terjadi satu kali tiap satu menit atau kurang.Efek wind-chill yang disebabkan oleh udara yang berkecepatan tinggi dapat menurunkan temperature efektif sebesar 10-120F.
12.  Biosekuriti
1.      Pencegahan penyebaran penyakit melalui manusia
Membatasi orang dan kendaraan yang masuk ke lokasi kandang. Masuk ke lokasi kandang harus di semprot dengan desinfentan. Siapkan celup kaki dan celup tangan di kandang (air an desinfektan). Lakukan juga penyemprotan terhadap kendaraan yang keluar masuk kandang.
2.      Pencegahan penyakit melalui ayam
Segera keluarkan ayam yang mati dari dalam kandang setiap hari. Jika ada ayam yang menunjukan gejala  sakit segera isolasi ke kandang isolasi.
3.      Pencegahan penyakit melalui peralatan
System all-in all-out akan membantu pencegahan penyebaran penyakit dari ayam tua ke ayam muda . peternak harus membiasakan pembersihan dan desinfeksi kandang serta peralatan kandang untuk mengurangi mikroorganisme pathogen hingga level minimum.
4.      Pencegahan penyakit melalui vector
Vector penyebab penyakit seperti rodensia,burung liar,serangga,parasit internal dan eksternal harus diberantas.
13.  Vaksinasi
            Perhatikan penyakit-penyakit yang paling banyak menimbulkan masalah pada musim-musim yang berbeda dalam satu tahun. Hitung secara periodic dan kuantitatif penyakit-penyakit yang menyerang ayam. Gunakan vaksin dengan frekuensi minimal pada pemeliharan broiler dan evaluasi programnya secara teratur.
a.       Reaksi vaksinasi
Vaksinasi
Reaksi setelah
Infectious bronchitis
Newcastle disease
IBD
3 – 5 hari
5 – 7 hari
1 – 4 hari


b.      Penyesuaian program vaksinasi
Vaksinasi yan tepatdan benar dapat mencegah penyakit. Untuk menghindari terjadinya reaksi post vaksinasi pada saluran pernapasan yang keras ataupun komplikasi yang kuat setelah pelaksanaan vaksinasi,maka kita harus mengetahui penyebab terjadinya reaksi pasca vaksinasi yang kuat tersebut,yakni antara lain:
-          Kesalahan teknik vaksinasi
-          Rendahnya antibody dari induk (maternal antibody)
-          Salah dalam memilih strain vaksin
-          Terlalu banyak dilakukan vaksinasi
Ransum
Ransum adalah makanan yang terdiri dari satu atau lebih bahan-bahan makanan yang diberikan kepada ayam untuk kebutuhan sehari semalam.  Sedangkan bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan hewan dalam bentuk yang dapat dicerna seluruhnya atau sebagian dari padanya dengan tidak mengganggu kesehatan hewan yang bersangkutan
Kandungan bahan pakan dapat dibagi menjadi enam golongan yaitu air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. DOC yang baru datang harus diberi air gula selama 2 jam gunanya mencegah stres dan meningkatkan daya tahan tubuh, setelah itu baru diberi pakan.
Penyakit
Selama pemeliharaan berlangsung mulai kondisi ayam petelur dalam keadaan baik dan sehat. Penyakit yang sering menyerang ayam adalah sebagai berikut:
1.      Penyakit dari protozoa
Ø  Coccidiosis
            Disebabkan oleh jasad renik bernama Coccidium, yang menyerang alat pencernaan, usus halus, dan usus buntu. Penularannya lewat makanan,carrier, alat makan dan minum. Gejalanya anak ayam lesu, bulu kasar dan sayap menggantung, mata sering dipejamkan, tak suka makan, ayam dewasa pucat, kurus, nafsu makan kurang, produksi merosot.
Pencegahan dengan sanitasi, serta memisahkan ayam-ayam yang sakit, serta memberikan obat anti coccidiosisi seperti Noxal, TM 10, Dodecal, dll. Pengobatan dengan pemberian Tetra chlorine capsule ke mulut, menyuntikkan Sulfa Strong.
2. Disebabkan oleh bakteri
Ø  Pullorum (berak kapur)
            Disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, melalui carrier, kontak langsung, alat kandang. Gejalanya ayam mencret, berlendir bercampur putih, lesu, haus, merasa kedinginan, mata tertutup, sayap terkulai.  Pencegahan dengan sanitasi yang baik, memisahkan ayam yang sakit.  Pengobatan dengan Noxal, Sul-Q-Nox,  Sulfa Strong Injeksi.
3. Disebabkan oleh virus                                       
Ø  ND (New Castle Disease)
            Penyakit ini disebut juga dengan tetelo, menyerang sistem pernafasan dimana jadi cepat dan sulut, badan lemah, suhu badan naik. Pada bentuk velogenik kematian bisa mencapai 100%, mesogenik 50%. Pengobatannya belum ada, satu-satunya jalan ialah pencegahan dengan melakukan vaksinasi yang ketat.





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Farm Experience Unit Unggas dilakukan di daerah Lapau Manggis, Belimbing. Farm ini dilakukan selama 15  hari. Mulai dari tanggal 28 Mei  2011 sampai 11 Juni 2011. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
a)      Pada pagi hari membersihkan tempat minum dan makan, kemudian diisi dengan air yang dicampur dengan gula merah, jahe, dan bawang putih.
b)      Memberi makan sesuai jadwal yang ditetapkan
c)      Mengontrol kondisi ternak dan mencatatnya dalam laporan harian (mencatat ayam yang mati)
d)     Menambah perluasan kandang dan menaburkan sekam karena ayam sudah semakin besar
e)      Pada hari ketujuh setelah ayam datang dilakukan vaksin, Selama  melaksanakan farm semua aktifitas berjalan dengan lancar begitu juga dengan kondisi ternak yang cukup aman. Ayam jangan sampai mengalami stress karena akan berpengaruh pada kuantitas produksinya.














BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Setelah menjalani farm selama 15  hari maka dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan ayam pedaging memerlukan penanganan yang khusus serta manajemen yang teratur dalam segala hal terutama pakan.

Saran
Untuk itu dapat disarankan bahwa perlunya penyamaan pemahaman pada mahasiswa terkait dengan pemeliharaan ayam pedaging itu sendiri sehingga walaupun orang yang memelihara berbeda namun perlakuan tetap sama sehingga tidak menimbulkan stress pada ayam. Dan diharapkan sanitasi kandang dapat berjalan dengan baik pada setiap kelompok karena juga dapat mempengaruhi kesehatan dan produksi dari ayam pedaging itu sendiri.




















Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.