Join emridho's empire

Minggu, 18 September 2011

KERANGKA ACUAN PROGRAM KOMPETITIF SUBPROGRAM ENERGI BARU DAN TERBARUKAN


KERANGKA ACUAN PROGRAM KOMPETITIF

SUBPROGRAM
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN




















LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2005

KERANGKA ACUAN
SUB PROGRAM ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
2005

Pendahuluan

Sektor energi merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah Indonesia pasca reformasi, disamping sektor pangan. Data yang diterbitkan oleh International Energy Annual tahun 2000 menunjukkan bahwa konsumsi listrik perkapita masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yaitu 347.8 kWh pertahun, atau 41 W perhari per kapita. Dibandingkan dengan India yang konsumsi listrik per kapitanya adalah 430 kWh pertahun atau Malaysia 2523 kWh, apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya, konsumsi listrik perkapita Indonesia sangat jauh ketinggalan. Sebagai contoh negara Inggris mempunyai konsumsi listrik perkapita 5758 kWh/tahun. Rendahnya konsumsi listrik di Indonesia disebabkan terbatasnya infrastruktur ketenagalistrikan. Suplai yang terbatas yang dibarengi semakin meningkatnya kebutuhan akan listrik, telah menimbulkan masalah blackout yang terjadi disebagian kota-kota di Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang tersendat ini kemungkinan disebabkan oleh biaya pembangkitan yang tinggi. Jika kita melihat biaya pembangkitan 1 kW listrik diperlukan sekitar US$ 950 untuk pembangkit batubara, US$ 1200 untuk pembangkit hidro, atau US$ 550 untuk pembangkit diesel, tergantung jenis energi primer yang digunakan. Jika masalah penguasaan teknologi ini tidak diatasi dengan cepat, maka rasio penyediaannya akan menurun terus terhadap permintaan.
Dengan telah diadakannya kebijakan nasional yang mendukung program pengembangan energi di Indonesia, yang dinyatakan dalam UU Ketenagalistrikan No. 20 Tahun 2002, maka kesempatan ini merupakan saat yang baik bagi LIPI untuk lebih mengembangkan kemampuan yang telah ada dan memfokuskan serta mengintegrasikan program-program untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat. Undang-undang No. 20 tersebut berkaitan dengan prosedur pengusahaan ketenagalistrikan yang bertujuan untuk menjamin tersedianya tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik serta harga yang wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Bab III pasal 4 UU No. 20 menyatakan prioritas penggunaan sumber energi primer setempat. Bab IV pasal 7 menyatakan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah untuk menyediakan dana pembangunan infrastruktur tenaga listrik untuk membantu masyarakat tidak mampu, daerah yang belum berkembang atau daerah terpencil.
LIPI sebagai salah satu lembaga pemerintah yang bergerak dalam pengembangan ilmu pengetahuan telah terlibat dalam pengembangan bidang energi semenjak awal tahun tujuh puluhan terutama ketika dunia mulai khawatir dengan kesinambungan suplai energi minyak. Bidang-bidang penelitian yang ada di LIPI merupakan bidang yang menggunakan energi alternatif pengganti minyak bumi atau disebut juga energi non-konvensional, yang terdiri dari energi  air, matahari, angin dan biomassa yang bersifat terbarukan (renewable), serta energi batubara dan gas bumi yang bersifat tidak terbarukan tetapi mempunyai cadangan yang cukup besar karena belum digunakan secara intensif. Penelitian energi di LIPI bersifat pengembangan baik dengan cara reverse engineering maupun perbaikan teknik atau metode. Bidang-bidang yang ditekuni ada yang berhubungan langsung dengan energi ataupun yang bersifat mendukung mulai dari komponen, alat dan studi aplikasi untuk sistem-sistem konversi yang menggunakan sumber energi non-konvensional di atas.
Bidang penelitian yang secara langsung berhubungan dengan masalah energi adalah seperti bidang material sebagai bahan atau komponen sistem konversi energi, misalnya penelitian komponen energi surya, fuel cell, bidang penelitian rancangan dan sistem seperti sistem tungku siklon-turbulen dan fluidized bed untuk pembakaran batubara dan biomassa, sistem pemanas dan pengering energi surya, serta sistem mikrohidro. Bidang-bidang yang tidak langsung berhubungan seperti penelitian mobil listrik, katalis, filter keramik, baterai, instrumentasi serta penelitian bahan baku atau mineral, tetapi menunjang program pengembangan sistem konversi energi juga dilaksanakan.
Sebagai kebutuhan hajat hidup orang banyak yang mempunyai dampak terhadap perkembangan perekonomian, bidang energi merupakan bidang strategis yang teknologinya harus dapat kita kuasai. Untuk itu penelitian energi di LIPI harus lebih diintesifkan dengan sasaran jangka pendek yang lebih realistis, disamping itu juga mendukung program-program yang mempunyai tujuan jangka panjang atau menengah yaitu program-program yang teknologinya masih baru atau belum terkuasai dengan baik. Suatu sistem pengelolaan riset energi juga diperlukan yang dapat mengakomodasi bidang-bidang penelitian yang selama ini telah digeluti oleh peneliti di LIPI supaya hasilnya dapat mencapai sasaran yang berarti secara kelembagaan dalam tingkat nasional. Untuk itu LIPI telah mempunyai program kompetitif sebagai salah satu cara untuk memacu perkembangan riset dan aplikasi termasuk didalamnya bidang energi baru dan terbarukan. Dengan demikian diharapkan program-program penelitian dapat terpetakan dengan jelas dan diintegrasikan pelaksanaannya.

 

Tujuan

Program kompetitif bidang energi di LIPI ditujukan untuk mengembangkan teknologi, material, komponen mekanik, komponen elektronik, rancang bangun sistem, serta diversifikasi sumberdaya energi. Pengembangan tersebut harus bersifat inovatif atau modifikasi sehingga mempunyai dampak strategis untuk perkembangan teknologi dan penerapan di masyarakat. Pengembangan tersebut juga harus diarahkan pada teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan sumber daya lokal.

Dalam Landmark Energi Nasional, misi pengembangan bidang energi adalah untuk memiliki Sistem Inovasi Nasional di bidang Iptek yang memacu kinerja industri dan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui pengembangan teknologi maju guna:
  • menjaga kesinambungan ketersediaan energi;
  • mengoptimalkan pengolahan sumber energi untuk mendapatkan nilai tambah yang tinggi;
  • menyediakan teknologi konversi energi yang handal dan terjangkau oleh masyarakat;
  • mendorong pembangunan sistem konversi energi berwawasan lingkungan.
Mengacu misi tersebut di atas, LIPI akan melakukan pengembangan dan penerapan ilmu dan teknologi yang dapat mendukung :
  • intensifikasi sumber daya energi non-konvensional;
  • penganekaragaman jenis sumber energi;
  • konservasi energi dari hulu sampai hilir;
  • penyediaan teknologi yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Sasaran
Secara fisik, sasaran akhir dari program nasional dalam kurun waktu 17 tahun ini dalam bidang penelitian dan pengembangan energi adalah pembangkit listrik yang berbasis sumber energi non-konvensional atau non-BBM. Pembangunan sistem ketenagalistrikan harus diikuti oleh kemampuan untuk mengembangkan material, komponen mekanik, komponen elektronik dan rancang bangun sistem supaya terjaga kesinambungannya, serta mempunyai pondasi yang kuat untuk dapat berlanjut. Sasaran spesifik program-program keenergian di LIPI adalah sebagai berikut :
  • teknologi konversi energi berbasis sumber energi non-konvensional yang sesuai dengan kondisi Indonesia;
  • kemampuan SDM dalam rancang-bangun sistem atau komponen konversi energi yang handal
  • jaringan kerja dengan lembaga terkait di Indonesia agar penelitian dan pengembangan lebih efektif dan efisien;
  • bank data dan informasi yang lengkap tentang teknologi konversi energi berbasis sumber energi non-konvensional;
  • diseminasi teknologi konversi energi yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah energi yang dihadapi oleh masyarakat;

Ruang Lingkup Program

Ruang lingkup program energi nasional yang menjadi Landmark Energi Nasional dipetakan dalam daftar berikut dimana kegiatan yang ada di LIPI termasuk kedalamnya.

1.      Kelistrikan

·         skala kecil: PLT Mikrohidro, PLT Bayu; PLT Biomassa; PLT Surya.

·         skala besar: PLT Batubara Bersih; PLT Nuklir

2.      Transportasi

·         biofuels: etanol; biodiesel

·         fuelcells;

3.      Skala kecil atau rumah tangga

·         sel surya

·         listrik tenaga angin untuk kegiatan pertanian

·         biogas dan gasifikasi untuk kegiatan pertanian dan peternakan

·         minyak batubara (hasil coal liquifaction) dan pyrolytic oil (minyak hasil pirolisis; untuk kompor rumah tangga).


LIPI menempatkan prioritas program kompetitif tahun 2005 pada sel-surya, teknologi batubara bersih dan biomassa, serta biofuels. Sedangkan program-program pengembangan teknologi energi lain akan dilaksanakan dalam program kompetitif tahun 2006 dan seterusnya. Target pengembangan dan aplikasi keseluruhan hasilnya disajikan pada Tabel 1. Sedangkan khusus teknologi energi surya, batubara dan biofuels permasalaahan detil dijabarkan dalam Tabel 2 dan 3. Roadmap penelitian dan pengembangan tersedia untuk kedua jenis teknologi pertama, sedangkan untuk biofuels roadmap tidak tersedia. Jenis teknologi lain seperti biogas tidak dibuatkan detilnya.



Tabel 1  Target Litbang dan Target Pencapaian Aplikasi Menurut Prioritas

No.
Judul/Bidang/
Kegiatan
Target Pencapaian Litbang dan Aplikasi
2005
2010
2020
1
Energi Surya
a.sel surya
b.modul sel surya
c.sistem kontrol
·   pengembangan sel surya kristal silikon,
·   ef. pada sel 15 %
·   ef. modular 13 %
·    local content 40%

·   sel kristal silikon,
·   ef. pada sel 17 %
·   ef. modular 15 %
·   local content pada sel surya 60%
·   local content pada modul 50%
·   sel kristal silikon
o ef. modular 15%
o local content 90%
·   pengembangan thin film cells
o ef. modular 13%
o local content 70 %


Modul 50 Wp
Modul 50 Wp,
Sistem 10 kW
Modul 50 Wp,
Sistem 100 kW


pendukung sistem telekomunikasi dan penerangan daerah terpencil
untuk sistem komunikasi dan penerangan daerah terpencil
untuk sistem komunikasi dan penerangan daerah terpencil
2
Clean coal technology
a. steam power plant
b. cyclone furnace
c. small steam turbine untuk uap tekanan rendah
·   boiler/tungku siklon turbulen;
·   kapasitas boiler 5 ton/jam uap jenuh
·   boiler thermal efficiency 95 %,
·   sistem turbin uap untuk pembangkit listrik 1 - 5 MW,
·   local contents 50%
·   boiler/tungku siklon turbulen;
·   produksi superheated steam
·   sistem turbin uap untuk pembangkit listrik 10 MW,
·   local contents 70%
·   boiler/tungku siklon turbulen;
·   superheated steam
·   sistem turbin uap untuk pembangkit listrik 10 MW
·   pengembangan turbin uap
·   local contents 80%



kawasan industri kecil
komplek pemukiman.
kawasan industri kecil
pelistrikan kota kecil terpencil
pelistrikan kota kecil
3
Biofuels
a. produksi etanol dengan yield tinggi
b. bahan baku non-konventional
·   rancang bangun unit produksi etanol skala pilot 300 L/bacth
·   uji kinerja motor berbahan bakar etanol
·   rancang bangun unit produksi skala komersial (proses kontinu)
·   tes pemakaian etanol  dan diseminasi secara nasional



4
Biogas
·   pengembangan teknologi tepat-guna  digester biogas berbahan baku limbah peternakan dan RPH
·   uji lapangan di berbagai tempat; pada peternak skala kecil
·   pengembangan teknologi tepat-guna  digester biogas berbahan baku sampah organik dari rumah tangga
·   uji lapangan pada beberapa TPS/TPA



Tabel 1  Target Litbang dan Target Pencapaian Aplikasi Menurut Prioritas
 (lanjutan)

No.
Judul/Bidang/
Kegiatan
Target Pencapaian Litbang
2005
2010
2020
5
Studi Kebijakan Energi Non-Konvensional
·   Standardisasi, regulasi pemakaian sistem-sistem energi
conceptual sdudy terhadap perkembangan teknologi konversi sumber energi non-konvensional


6
Updating pemetaan energi surya
·   Pembaruan peta energi radiasi energi surya seluruh Indonesia



7
Fuel-cell
·   stack Elektrolit     /elektroda
·   gas reformer
·   sistem kontrol

·   PEFC
o kapasitas modular 5 kW
o local cont 30–70%
·   SOFC
o kapasitas modular 5 kW
o local cont. 30 %
·   PEFC
o kapasitas modular 5 kW
o local cont. 90 %
·   SOFC
o kapasitas modular 5 kW
o local cont. 60%



Sistem  5 - 50 kW, stasioner
Sistem 1 MW, stasioner



Puskesmas atau kegiatan sejenis,
Rumah sakit,
komplek militer
8
Mini Hidro

Sistem PLTA skala 300 kVA (Governor dan komponen lain)

9
Teknologi gas bumi (Natural Gas Combustion Vehicles)

·         Aplikasi gas bumi untuk NCV.
·         Sistem pembakaran gas didalam mesin mobil (converter), instrumentasi









Jangka Waktu Kegiatan

Kegiatan yang diusulkan dapat berupa penelitian atau aplikasi. Jangka waktu kegiatan untuk setiap program minimal 2 tahun, sedangkan maksimal tergantung pada kemajuan kegiatan. Target setiap kegiatan dijabarkan dalam Tabel 1 dan Tabel 2 berikut, dimana pada tahun 2005 target sistem skala kecil diharapkan dihasilkan dari program teknologi energi surya dan teknologi batubara bersih menggunakan tungku siklon. Tahun 2006 dan seterusnya kegiatan kedua program ini akan difokuskan pada sistem skala menengah dan skala industri. Teknologi energi air akan lebih difokuskan pada minihidro dengan sasaran pencapaian adalah pada tahun 2010.

Pelaksanaan kegiatan dalam tahun berjalan adalah 10 bulan yaitu bulan Februari hingga November.  

Pendanaan

Pada dasarnya program kompetitif ini merupakan program yang dibiayai oleh LIPI untuk mempercepat pengembangan program-program penelitian yang telah ada di LIPI. Dana penelitian untuk setiap kegiatan yang diajukan dibatasi maksimum Rp. 300 juta dengan alokasi dana seimbang sesuai kegiatan untuk upah/gaji, pengadaan alat, pengadaan bahan penelitian, perjalanan dan lain-lain. Alokasi personil diseimbangkan dengan kegiatan, minimal tiga orang (termasuk peneliti dan teknisi) dalam setiap program. Ketentuan rinci dapat dilihat dalam Panduan Penyusunan Proposal.

Ajuan Proposal dan Kriteria Penilaian

Proposal yang diajukan harus terkait dengan topik-topik yang menjadi prioritas diatas dan mendukung kegiatan yang telah dicanangkan oleh LIPI yaitu yang telah mempunyai track record penelitian di LIPI. Pengaju proposal tidak boleh bertindak secara independen dan membuat proposal yang tidak mempunyai sangkut paut dengan program tersebut. Jika proposal yang diajukan tidak terkait dengan TOR dan prioritas program, maka proposal akan langsung gugur. Proposal yang diajukan akan dinilai berdasarkan kriteria berikut:

1.      Metodologi (30 %)
1.      Kejelasan perumusan masalah sesuai TOR
2.      Tingkat komprehensif abstrak dalam menjelaskan penelitian/kegiatan
3.      Tingkat rasionalitas metodologi penyelesaian masalah
4.      Keterkaitan metodologi dengan tujuan
5.      Tinjauan penelitian/kegiatana sebelumnya
2.      Kontribusi Terhadap Pengembangan IPTEK (40 %)
1.      Originalitas
2.      Unsur pembaruan (inovasi)
3.      Kelayakan sumberdaya dalam mendukung ketercapaian hasil yang diharapkan (multidisiplin, kompetensi)
4.      Aktualitas tema dan temuan terkini
3.      Kontribusi Terhadap Pembangunan (30 %)
1.      Tingkat keunggulan terhadap yang sudah ada
2.      Tingkat kemanfaatan hasil dalam menyelesaikan permasalahan
3.      Cakupan prospek ekonomi/ekologi hasil kegiatan
4.      Keterkaitan hasil penelitian dengan Pemda/Industri dan Stakeholders lainnya.

Kerangka Kelembagaan

Individu atau kelompok dari luar LIPI dapat mengajukan proposal sesuai bidang yang sudah diprioritaskan di atas dengan bekerjasama dengan peneliti LIPI, baik dengan dana dari LIPI sendiri maupun dana dari lembaga yang bekerjasama dengan LIPI. Ajuan dari lembaga lain tidak bersifat independen tetapi harus memperkaya penelitian yang ada di LIPI seperti yang telah dijabarkan diatas. Hak kekayaan intelektual dari lembaga-lembaga yang terlibat merupakan milik bersama sesuai dengan kontribusinya masing-masing.


TEKNOLOGI ENERGI SURYA

Status Kegiatan di LIPI

Dalam bidang energi surya, track-record penelitian di LIPI sudah cukup panjang, mulai dari pembuatan kristal, wafer hingga panel sel surya. LIPI dan PT LEN sudah bisa membuat panel sel surya dengan bahan sel impor yang harganya masih sangat mahal. Namun justru divais sel surya hasil penelitian LIPI masih belum bisa dipakai untuk pembuatan panel dan modul karena belum dapat diandalkan, walaupun secara skala laboratorium sudah dapat dihasilkan kristal dan sel surya yang mampu mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Sedangkan komposisi harga terbesar dalam teknologi energi surya adalah pada divais sel tersebut. Jadi target litbang-litbang teknologi energi surya ini adalah mencari material yang dapat menurunkan harga produksi hingga 50 %.
Pengembangan teknologi energi surya tidak hanya mencakup segi teknologi tetapi juga dari segi softwarenya yaitu data potensi energi surya diseluruh Indonesia yang disebut juga dengan peta energi surya. Data ini penting diketahui untuk menentukan jumlah daya yang dapat dihasilkan oleh suatu peralatan sel surya. Peta energi surya ini terakhir dibuat sekitar akhir tahun 70’an, tanpa pernah diperbarui. Data yang ada pada stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) hanya bersifat global, data radiasi langsung dan baur tidak lengkap. Sehubungan dengan kondisi iklim bumi yang telah berubah yang disebabkan oleh polusi, maka peta energi surya diperkirakan juga akan berubah karena tingkat kejernihan langit yang dipakai sebagai dasar perhitungan telah berubah. Dengan demikian program ini juga dilengkapi dengan kegiatan updating peta energi surya.
Kemampuan yang telah dimiliki para peneliti dari institusi/lembaga penelitian yang ada di Indonesia, yakni Puslit Fisika - LIPI dalam bidang pembuatan/ penumbuhan wafer kristal silikon, P3M-LIPI untuk pembuatan polikristal silikon bahan baku pembuatan wafer , P3ET-LIPI–LIPI dan, PT LEN untuk proses kapsulisasi dan karakterisasi panel surya, serta LSDE – BPPT dalam hal pengujian panel, merupakan kemampuan yang cukup potensial dan perlu diintegrasikan. Kemampuan tersebut dapat membentuk kekuatan dalam penguasaan teknologi pembuatan sel surya secara menyeluruh, yakni dari bahan dasar  yaitu kristal silikon hingga berbentuk panel. Diharapkan dengan sinergi tersebut, suatu urutan proses pembuatan sel surya secara lengkap dapat dikuasai dengan baik, dan diharapkan pula proses yang relatif murah akan dapat dikembangkan pula di dalam negeri.


Tabel 2  Road Map Teknologi Surya


2005
2010
2020
Ruang lingkup pengembangan
teknologi

·         Wafer monokristal, wafer polikristal
·         Proses sel surya

Permasalahan
·         Harga yang masih tinggi
·         Efisiensi rendah
Market Trend
(Perkembangan Pasar)
·         Daerah terpencil
·         Penggunaan khusus
·         Nelayan
Product & Production Process (Target Produk)
Modul 50 Wp
Modul 50 Wp
Sistem 10 kW
Modul 50 Wp
Sistem 100 kW
Proses produksi yang telah/sedang dikembangkan
·         Pembuatan wafer mono dan polikristal
·         Teknologi sel surya (screen printing, deposisi uap, buried contact)

·         Pembuatan wafer mono dan polikristal
·         Teknologi sel surya (deposisi SiNx)
·         Pembuatan wafer mono dan polikristal
·         Teknologi sel surya (deposisi SiNx)
System Design (Disain sistem)
Baterai, sistem kontrol, regulator
Technology Path
(Lintasan Teknologi)
·         Penumbuhan kristal (crystal growing)
·         Pembuatan sel surya
·         Pembuatan modul
·         Rancang bangun sistem

R & D Project (Science)
Kegiatan Litbang
·         Uji performa sel surya
·         Disain sistem
·         Disain alat



TEKNOLOGI BATUBARA BERSIH DAN BIOMASSA

Status Kegiatan di LIPI

Dalam bidang konversi energi biomassa dan batubara, grup energi di Puslit Fisika LIPI juga telah mengembangkan teknik-teknik pembakaran dengan menggunakan sistem tungku fluidized bed dan tungku siklon turbulen. Pengembangan sistem konversi energi biomassa dan batubara telah mencapai tahap demo plant dan sedang menginjak pada tahap pengembangan sistem untuk komersialisasi. Pembangunan tungku fluidized bed merupakan kerjasama grup energi di Puslit Fisika LIPI dengan ITB pada tahun 1990 hingga 1995 dengan dana dari ASEAN Australia. Tungku fluidized bed digunakan terutama untuk biomassa dan sampah, yang kemudian dikembangkan untuk pembakaran sludge industri. Grup energi batubara telah berhasil membuat suatu scale-up teknologi pembangkit uap dari 1 ton per jam menjadi 10 ton per jam dengan bekerjasama dengan perusahaan pembuat boiler. Prototipe tungku siklon-turbulen dimaksudkan untuk membakar batubara jenis lignit yang tidak terpakai secara komersial, tetapi mempunyai cadangan yang besar di Indonesia. Pengembangan tungku siklon-turbulen ini berawal dari dana riset Kementerian Riset dan Teknologi melalui program Riset Unggulan Terpadu II dan Riset Unggulan Kemitraan II pada tahun 1994 dan 1996. Dengan menggunakan dana DIP 2002 dan 2003, grup batubara mulai melakukan scale up tungku untuk keperluan proses komersial. Dalam implementasi teknologi pembakaran batubara, potensi polusi yang besar terutama debu yang dibuang keudara dieliminasi dengan aplikasi filter keramik. Sistem filtrasi menggunakan serat-serat keramik jauh lebih efektif dibandingkan dengan sistem scrubber biasa dan biaya operasionalnya lebih murah karena elemen-elemen filter lebih tahan terhadap panas dan zat-zat korosif.
Untuk saat ini ruang lingkup pengembangan diprioritaskan pada memperbaiki performa tungku siklon turbulen untuk pembakaran batubara kualitas rendah. Lokasi kegiatan saat ini adalah di Pusat Penelitian Fisika LIPI – PUSPIPTEK Serpong Tangerang (demo plant) dengan personil berada di Pusat Penelitian Fisika LIPI Bandung.


Tabel 3  Road Map Teknologi Konversi Batubara Bersih dan Biomassa


2001-2002
2003
2004 - 2010
Ruang Lingkup Pengembangan Teknologi
·         Tungku Siklon-Turbulen
·         Fluidized Bed Combustor

Permasaalahan
·         Disain tungku siklon turbulen untuk skala menengah/besar (komersial)
·         Disain sistem boiler untuk tungku siklon turbulen
Market Trend
(Perkembangan Pasar)
·         Distributed power plant dengan penggunaan sumber energi primer yang bisa marjinal
·         Kapasitas kecil
Product & Production Process (Target Produk)
Demo plant 1 ton/jam uap jenuh, tekanan 10 bar
Production plant 5 ton uap lewat jenuh, tekanan 25 bar, suhu 400 oC
Production plant pembangkit listrik 1 - 12 MW

·         Disain rancang bangun skala lab.
·         Disain & spec. peralatan
·         Disain uji sistem
·         Disain rancang bangun skala demo
·         Disain & spec. peralatan
·         Disain uji sistem
·         Disain rancang bangun skala aplikasi
·         Disain & spec. peralatan
·         Disain uji sistem
·         Disain turbin dan generator listrik
System Design (Disain sistem)
Combustion system, heat & mass transfer, cooling system, control, piping, housing, wiring, instrumentasi, regulator, water recovery system
Combustion system, heat & mass transfer, cooling system, control, piping, housing, wiring, instrumentasi, regulator, water recovery system
Combustion systems as in column 2 and 3, turbine, condensor, electricity generation system, related instrumentation
Technology Path
(Lintasan Teknologi)
·         Sistem boiler
·         Rancang bangun (geometri) tungku
·         Sistem instrumentasi dan kontrol (steam flowmeter, flue gas analyser)
·         Turbin uap
·         Sistem filtrasi untuk pembersihan gas buang, misalnya sistem filtrasi dengan filter keramik berkatalis
·         Sistem ketenagalistrikan
R & D Project (Science)
Kegiatan Litbang
·         Uji performa Sistem,
·         Disain sistem
·         Disain alat
·         Simulasi heat and mass transfer
·         Scale up menggunakan model matemati dan simulasi



TEKNOLOGI BIOFUELS

Status Kegiatan di LIPI

Penelitian biofuels di LIPI masih dalam tahap skala laboratorium, walaupun secara nasional teknologi biofuels sudah umum dan pengembangan skala pilot sudah dilaksanakan di ITB dan BPPT.

Untuk itu LIPI lebih memfokuskan kegiatan penelitian atau pengembangan :

1.    Pengembangan teknologi biofuels ethanol, pyrolitic oil, bahan-bahan bukan pangan (non-konvensional)
2.    Pengembangan teknologi yang dapat memberi yield tinggi

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.