I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengusahakan tanaman makanan ternak atau memberikan hijauan makanan ternak/melepaskan hewan ternak ke lapangan harus dikaetahui terlebih dahulu jenis-jenis hijauan makanan ternak yang ada. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman makanan ternak petunjuk yang dapat digunakan adalah morfologis, botanis dan agronominya. Masing-masing jenis memiliki persamaan dan perbedaan yang perlu diketahui sebab hal ini sangat berhubungan dengan produksi ternak yang dihasilkannya, tatalaksana dan tindakan serta pengawasan yang dilakukan dan lain-lainnya. Misalnya rumput-rumputan yang berumpun biasanya baik untuk potongan dan rumput yang merambat dan menjalar memilki banyak stolon adalah baik untuk grazing.
Hijauan makanan ternak adalah tumbuhan yang dapat dimakan dan diberikan kepada ternak, tidak beracun (merugikan) untuk tujuan hidup, produksi reproduksi ternak. Hijauan makanan ternak terdiri dari : tanaman makanan ternak pada umumnya terdapat dalam dua famili yaitu graminae (rumpu-rumputan) dan Leguminosa (kacang-kacangan), limbah pertanian,, pohon-pohonan dan dedaunan dari perdu-perduan (browse).
Untuk mendapatkan hijauan yang produktivitasnya tinggi maka perlulah tanaman makanan ternak diusahakan secara maksimal mulai dari pemilihan lokasi, pemetaan wilayah, pengelolaan tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen dan usaha-usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu (pasca panen) sampai dengan penanganan hijauan sebelum dikonsumsi ternak.
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman dan penguasaan praktis tentang pengelolaan HMT.
2. Agar mahasiswa mampu membedakan antara legume dan rumput makanan ternak.
3. Agar mahasiswa dapat membedakan jenis rumput dan jenis legume makanan ternak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumput
1. Klasifikasi
Penerapan sistem klasifikasi pada rumput yaitu :
Regnum (Dunia) : Plantae
Phyllum (Divisi) : Spermatophyta
Sub-phyllum (Sub-divisi) : Angiospermae
Classis (Kelas) : Monocotyledoneae
Ordo (Bangsa) : Glumiflora
Familia (Suku) : Graminae
Sub-familia (Sub-suku) : Panicodeae
2. Morfologi
Struktur tumbuhan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif.
Bagian vegetatif
Bagian vegetatif dari rumput-rumputan yaitu akar, batang,dan daun.
1. Akar
Akar rumput-rumputan terdiri dari akar primer dan sekunder. Akar primer berkembang pada saat biji rumput berkecambah dan selama pertumbuhan berkecambah. Akar primer hanya tumbuh dalam waktu yang singkat. Kemudian akar primer akan digantikan oleh akar sekunder, yang berkembang dari bagian bawah buku dari batang muda. Akar sekunder adalah akar serabut yang membentuk pasangan di dalam tanah dan tumbuh mengelilingi batang dari bagian bawah.
2. Batang
Batang (stem) pada rumput sering disebut batang sejati (culm). Culm (batang buluh) tersusun dari buku-buku (nodes) dan ruas-ruas (internodes). Batang sejati adalah batang utama keluarnya bunga dan daun.
Terdapat beberapa modifikasi dari batang yaitu :
1. Stolon
Stolon adalah modifikasi dari batang yang menjalar di atas permukaan tanah.
2. Rhizom
Rhizom merupakan modifikasi batang yang menjalar di bawah permukaan tanah.
Buku merupakan jaringan yang padat yang terdapat diantara dua buah ruas. Umumnya buku dilindungi oleh pelepah daun (leaf sheath).
Fungsi dari buku adalah :
1. Untuk perpanjangan batang karena adanya jaringan meristematik
2. Untuk tempat perletakan daun-daun
3.Tempat tumbuhnya tunas baru dan akar
Ruas merupakan bagian batang yang kosong terletak di antara dua buku. Fungsi dari ruas adalah :
1. Tempat saluran makanan
2. Penyangga mekanik untuk tegaknya batang
3. Daun
Daun pada rumput terdiri dari tiga bagian :
1. Pelepah daun
Pelepah daun adalah bagian daun yang berada di bagian bawah, berfungsi menjaga tunas muda.
2. Helai daun
Helai daun adalah bagian daun yang berada di atas pelepah daun dan berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis.
3. Ligula
Ligula adalah selaput tipis berwarna keputihan yang terletak di perbatasan antara pelepah daun dengan helai daun, kadang-kadang terdiri dari dari susunan bulu-bulu halus.
Bagian Generatif
Bagian generatif pada rumput terdiri dari bunga dan biji.
1. Bunga
Bunga rumput merupakan bunga majemuk yaitu terdiri dari lebih satu bunga yang tersusun dalam satu rangkaian disebut rangkum bunga. Bunga rumput tidak berkelopak dan tidak bermahkota.
Bunga rumput dapat dibedakan menjadi beberapa tipe :
1. Bulir
Bulir adalah beberapa bunga yang tidak bertangkai disusun pada satu poros atau langsung melekat pada sumbu utama.
2. Tandan
Tandan adalah beberapa bunga yang bertangkai disusun pada satu poros atau bunga bertangkai yang kemudian melekat pada sumbu utama.
3. Malai
Malai adalah buliran yang tersusun pada bagian sumbu utama yang bercabang. Malai dibagi lagi menjadi beberapa tipe yaitu :
a. Malai terbuka
b. Malai menjari dan sub malai menjari
c. Malai tandan atau mali bendera
d. Malai berdaun
Satu bunga rumput terdiri dari :
1. bakal buah (ovary)
2. alat reproduksi betina (pistil)
3. alat reproduksi jantan (stamen)
4. sisik luar (lemma)
5. sisik dalam (palea)
6. janggut (awn)
2. Buah atau Biji
Buah telanjang atau pada butir rumput-rumput disebut karyopsis. Buah rumput berbiji tunggal, dimana daging buah (perikrap) bersatu dengan kulit biji (testa) dan terdiri dari embrio bersama dengan endosperm yang penuh dengan zat pati untuk memberi makan kecambah yang tumbuh.
3. Jenis-Jenis Rumput
Ciri-ciri rumput potong :
1. Produksi per satuan luas cukup tinggi
2. Responsif terhadap pemupukan
3. Banyak anakan
4. Tumbuh tinggi secara vertikal membentuk rumpun
5. Mempunyai kandungan gizi cukup tinggi
6. Disukai oleh ternak
7. Mempunyai toleransi/adaptasi terhadap lingkungan
Ciri- ciri rumput gembala :
1. Tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon
2. Tahan renggutan dan injak (perakaran kuat dan dalam)
3. Tahan kekeringan
Jenis- jenis rumput antara lain :
· Rumput Setaria
· Rumput Bede
· Rumput Starr grass
· Rumput Bahia
· Rumput Andropogon
· Rumput King Grass (Raja)
· Rumput Mexico
· Rumput Benggala
· Rumput Gajah
· Rumput Gajah cv Hawaii
· Rumput Gajah cv Taiwan
· Rumput Gajah cv Afrika
· Rumput Gajah Mini
· Rumput Bintang
B. Leguminosa
1. Sistematika dari tanaman legume :
Divisio/Phylum : Spermatophyta
Sub divisio/Subphylum : Angiospermae
Classis : Dicptyledoneae
Ordo : Rosales
Sub ordo : Rosinae
Familia : Leguminoseae
2. Morfologi
Dalam membahas morfologi leguminosa adalah meliputi bagian vegetatif dan bagian generatif tanaman.
Bagian Vegetatif
Terdiri dari akar, batang dan daun.
1. Akar
Sistem perakaran pada tanaman leguminosa terdiri dari akar primer dan akar sekunder. Akar dari beberapa leguminosa ada yang dapat menembus tanah sampai kedalaman 6 – 8 m. Akar sekunder kadang berkembang dari buku pada stolon atau rhizoma yang ada di permukaan tanah. Akardari leguminosa terinfeksi oleh bakteri Rhizobium yang akan berkembang dan kemudian membentuk bintil akar (nodul) yang berfungsi untuk memfiksasi nitrogen dari udara.
2. Batang
Batang dari tanaman leguminosa bervariasi dalam ukuran tinggi maupunluas penampangnya, demikian pula sistem pertangkaiannya dan kadar kayu pada batang.
Ciri-ciri pertumbuhan batang :
1. Erectus ( tumbuh tegak )
2. Repens ( menjalar )
3. Scandens ( memanjat/membelit )
4. Semi erectus
3. Daun
Umumnya tipe daun pada leguminosa adalah daun majemuk, satu tangkai terdiri dari lebih dari satu daun.
Tipe daun pada leguminosa yaitu :
1. Tipe tunggal (simple), yaitu satu tangkai terdiri satu daun.
2. Tipe majemuk yaitu satu tangkai terdiri dari lebih dari satu daun.
Tipe daun majemuk dibagi menjadi :
a. Majemuk sederhana yaitu bila daun langsung berpasangan dari batang utama.
b. Majemuk ganda yaitu bila daun berpasangan tersusun dari cabang/ranting.
c. Trifoliolate yaitu satu tangkai daun terdiri dari tiga helai daun.
Bagian Generatif
Bagian generatif dari leguminosa adalah bungan dan polong.
1. Bunga
Bunga dari tanaman legume adalah berbentuk kupu-kupu. Bunga dari leguminosa terdiri dari bulir (spike), tandan (racemes) dan bulir seperti tandan ( spike likes racemes ). Setiap bunga tersusun disangga dengan tangkai bunga yang disebut pedicel.
Alat reproduksi terdiri dari :
1. Benang sari (Stamen)
Merupakan alat reproduksi jantan terdiri dari tangkai sari (filament) dan kepala sari (anther).
2. Putik (Pistillum)
Merupakan alat reproduksi betina terdiri dari putik (stigma), tangkai putik (style) dan kantung sel telur (ovary).
2. Polong dan Biji
Setelah penyerbukan ovary akan berkembang menjadi buah yang disebut polong (Seedpod), polong terdiri dari satu biji atau lebih. Pada polong yang terdiri dari lebih satu biji, antara bijinya dibatasi oleh sekat yang disebut lumentum. Polong yang sudah tua dan kering pecah menjadi dua sisi yang melintir kemudian akan melontarkan biji disebut dehiscent pod, sedangkan polong yang bersambungan disebut articulate pod.
3. Jenis-Jenis Leguminosa
Antara lain :
· Turi
· Lamtoro
· Jayanti
· Centosema
· Putri Malu
· Calopogonium
· Gamal
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Kandungan Gizi Tanaman Makanan Ternak
Pertumbuhan dan produksi dari tanaman makanan ternak merupakan kegiatan dari beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian sebagai berikut :
Faktor – faktor iklim yang terdiri dari :
1. Radiasi / penyinaran matahari
2. Panjang hari (daylength)
3. Suhu (temperatur)
4. Curah hujan dan penyebarannya
Faktor – faktor tanah berupa :
1. Sifat – sifat fisik tanah
2. Ketersediaan air tanah
3. Ketersediaan unsur – unsur hara
Jenis Tanaman yang berhubungan dengan ;
1. Adaptasi terhadap lingkungan
2. Potensial genetik untuk berproduksi tinggi
D. Budidaya Tanaman Makanan Ternak
1. Pengolahan Tanah
· Lahan dibersihkan (land clearing)
· Dilaksanakan pembalikan/pembajakan dengan posisi kemiringan tanah 45 kemudian dilanjutkan penggaruan
· Lahan dibagi atas petak-petak dan petakan tersebut dijadikan bedengan, tanah yang terdapat antara plot diangkat kedalam plot sehingga bedengan menjadi tinggi
· Setelah bedengan datar, dilakukan pemupukan dasar dengan kapur, pupuk kandang, pupuk SP-36, dan KCL
· Lahan didiamkan selama 15 haridan baru dilaksanakan penanaman rumput
2 Bibit Rumput
Untuk penanaman rumput dapat digunakan stek batang, pols (sobekan rumput) ataupu biji.
3. Penanaman
- Rumput ditanam dengan jarak 80 x 80 cm. Bila ditanam dengan stek, maka stek posisinya miring 30 - 45, minimal 1 buku harus berada di atas/bawah permukaan tanah, sedanglan pols ditanam lurus.
- Legume ditanam 30 hari setelah rumput ditanam dengan cara menanmkan legume yang dalam polybag bersama tanahnya (sebelum ditanam polybag dilepaskan). Penanaman dilakukan antara baris pada tiap jalur penanaman.
4. Pemupukan
Pemupukan dapat diberikan setelah penanaman, seperti pemberian N, P, dan K bersamaan setelah tanam, sedangkan untuk pupuk N seperti pupuk urea dapat diberikan 15 – 20 hari setelah tanam.
5. Pemeliharaan
- Penyiraman dilakukan tiap hari bila hari tidak hujan
- Penimbunan dilakukan setelah pemberian pupuk dengan cara menaikkan tanah yang berada antara jalur penanaman
6. Panen
- Rumput dipanen umur 40 - 60 hari setelah tanam
- Panen dilakukan dengan cara memotong hijauan setinggi 5 – 10 cm dari permukaan tanah
BAB III
KEGIATAN FARM
A. Tempat Kegiatan
Kegiatan pemanenan atau penyabitan rumput dilakukan di lahan UPT atas Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Pemanenan rumput dilakukan setiap pagi hari yang dilakukan oleh mahasiswa farm dan dibantu oleh teknisi dari UPT. Pemupukan dilakukan pada siang harinya atau setelah pemanenan selesai.
B. Bahan – bahan
Rumput yang dipanen terdiri dari rumput potong dan rumput gembala.
Rumput potong yang ditemukan pada lahan UPT adalah :
1. Rumput Gajah cv Hawaii
2. Rumput Raja
3. Rumput Gajah cv Taiwan
Rumput gembala yang ditemukan pada lahan UPT adalah :
1. Rumput Teki
2. Star Grass
Selain rumput potong dan rumput gembala, ada juga beberapa jenis leguminosa yang juga ikut dipanen.
Jenis leguminosa yang ditemukan pada lahan UPT antara lain :
1. Putri malu
2. Lamtoro
3. Centrocema Pubescens
4. Gamal
5. Calopogonium
Perbedaan antar rumput dan leguminosa adalah :
A. Rumput terdiri atas rumput potong dan rumput gembala.
Ciri-ciri rumput potong :
1. Produksi per satuan luas cukup tinggi
2. Responsif terhadap pemupukan
3. Banyak anakan
4. Tumbuh tinggi secara vertikal membentuk rumpun
5. Mempunyai kandungan gizi cukup tinggi
6. Disukai oleh ternak
7. Mempunyai toleransi/adaptasi terhadap lingkungan
Ciri- ciri rumput gembala :
1. Tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon
2. Tahan renggutan dan injak (perakaran kuat dan dalam)
3. Tahan kekeringan
B. Leguminosa
Ciri-ciri Leguminosa :
1. Berbuah polong
2.Memiliki bintil akar karena adanya kerja sama dengan bachteri Rhyzobium
3.Daun legum biasanya membentuk majemuk yang terdiri dari satu tangkai
Untuk pemupukan, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang telah tersedia di dalam tempat penampungan di dalam kandang sapi.
C. Alat – alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan saat pemanenan dilakukan antara lain :
1. Sabit
2. Sarung tangan
3. Pakaian lapangan
4. Topi / caping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar