Poka Yoke
Poka Yoke dalam bahasa Jepang[1] dari Yokeru berarti untuk menghindari, dan Poka berarti kesalahan karena ketidak hati-hatian, Maka, Poka Yoke kurang lebih berarti alat untuk menghindari kesalahan. Dalam literatur barat Poka Yoke dikenal sebagai mistake proofing.
Poka Yoke pertama kali diperkenalkan oleh Shigeo Shingo, ketika memperkenalkan zero quality control di Toyota Motor, sebagai Baka Yoke yang kurang lebih berarti alat untuk mencegah proses yang tidak benar. Dalam literatur barat Baka Yoke disebut sebagai idiot proofing atau fool proofing.
Contoh Poka Yoke di Toyota[2]. Welder akan turun. Bila nut tidak ada maka Welder akan menekan tombol yang secara otomatis akan mematikan Welder sehingga proses Welding tidak berjalan. Pada saat yang bersasamaan lampu akan menyala dan alarm atau buzzer akan berbunyi untuk menandai bahwa nut tidak ada dan masalah timbul. Jadi, alat dengan disain yang berfungsi untuk menghindarkan terjadinya proses yang tidak benar dinamakan Poka Yoke. | |||
Poka Yoke di body panel[1. Toyota Motor Corp., ibid. with the courtesy], yang ditandai lingkaran kuning, untuk menjaga agar stamping tidak rusak pada saat benda kerja tidak ada atau terpasang tidak tepat. Jadi proses stamping akan berhenti bila benda kerja tidak ada atau tidak tepat terpasang. Poka Yoke ini diguakan untuk menghindarkan kerusakan mesin stamping press yang berkapasitas 22 ton itu. |
`
Poka Yoke yang mulai dikenalkan di Toyota Motor Corp., oleh Shigeo Shingo dalam rangka mewujudkan zero defect adalah bagian tak terpisahkan dari Toyota Production System. Dengan kata lain, quality built in process berarti manusia berinteraksi dengan teknologi untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan benar dan resiko kerusakan, proses berhenti, atau kecelakaan selama proses sebisa mungkin dihindari. Paduan manusia dengan tenknologi adalah kata kuncinya.
Poka Yoke dan Eliminasi Muda
Konsep dasar Poka Yoke tidak terpisah dari eliminasi Muda, yaitu untuk mengeliminasi kemunculan berbagai Muda karena proses yang tidak benar. Dalam dua contoh Muda di Toyota Motor Corp., diatas, tampak jelas bahwa tujuan memasang Poka Yoke d Welder dan di mesin Stamping adalah untuk menghindari kerusakan, baik kerusakan mesin atau peralatan maupun kerusakan produk. Kerusakan mesin atau peralatan jelas akan menilmbulkan biaya perbaikan, proses berhenti-muda of waiting, produk cacad-muda of producing reject. Itu belum opportunity cost karena proses berhenti sebagai akibat dari Pull System dimana proses yang berhenti di suatu unit kerja akan mempengaruhi unit kerja upstream maupun downstream.
Jadi, konsep revolusioner Pull System memang menghendaki kesempurnaan di semua proses dimana zero defect quality bukan sekedar pemuasan kebutuhan konsumen namun merupakan bagian integral dari usaha untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang dilakukan dengan mengeliminasi Muda. Poka Yoke adalah salah satu penunjangnya. Dalam hal ini jelas sekali bagaimana paduan manusia, teknologi, dan wisdom ada di Toyota Production System. Atau dengan kata lain, Toyota Production System bukan hanya sekedar sebuah manufacturing system tetapi sebuah techno social system.
Secara sederhana Poka Yoke bisa dipikirkan sebagai alat bantu untuk menjaga agar proses selalu terjaga benar agar kerusakan alat, cacad produk, atau kecelakaan manusia terhindarkan dan biaya yang tidak perlu bisa dihindarkan pula. Muaranya jelas sekali yaitu produktivitas perusahaan. Sebenarnya, dalam banyak contoh pekerjaan di Indonesia, Poka Yoke itu sudah dijumpai namun namanya bukan Poka Yoke. Misal di pekerjaan bangunan, pertukangan, dan permesinan.
_________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar