Join emridho's empire

Jumat, 03 Oktober 2014

Apakah dengan JIT, EOQ tidak dipakai?

Apakah dengan JIT,  EOQ tidak dipakai?

Pertanyaan tersebut  sering muncul bagi mereka yang masih pada tahap awal memahami fenomena The Japanese Management Practices dan Teori Persediaan.
EOQ atau Economic Order Quantity adalah model persediaan yang bisa menjelaskan kapan  pembelian harus dilakukan dan berapa banyak harus dibeli dari sudut pandang ekonomi. Model ini memadukan dua model paling primitif yaitu Periodical atau P System dimana pembelian dilakukan secara rutin dengan jumlah yang belum tentu sama; dan Quantity atau Q System dimana pembelian dilakukan dalam jumlah tetap namun dalam periode pembelian yang belum tentu sama.  Paduan P System dan Q System ini menghasilkan Model EOQ yaitu P System dan Q System. Artinya, siklus pembelian tetap demikian pula jumlah yang dibeli. Perhatikan gambar berikut, Q selalu sama dan demikian pula P. Itulah paduan PSystem dan Q System yang ada di EOQ.

P System



Q System


Paduan itu turun dari karakteristik model matematik EOQ = √(2DS/h) yang menghasilkan Q optimal dan akan membuat Biaya Pesan D/Q(S)= Biaya Simpan Q/2(h) serta Biaya Total Persediaan D/Q(S) + Q/2(h)  minimum. Model menurunkan Q optimal yang akan selalu sama pada setiap periode pesanan  P yang akan selalu sama pula. Ilustrasi hubungan antara perilaku biaya pesan dan biaya simpan dengan Q Optimal yang memberi Biaya Total Persediaan minimum serta Biaya Pesan = Biaya Simpan adalah:
eoq2

Model EOQ menggunakan Variabel Kebutuhan persediaan D atau kebutuhan selama satu periode perencanan misal satu tahun. Model, dalam hal ini, menurunkan pembelian pesediaan setiap kali pesan sebesar Q. Maka, D/Q tidak lain adalah berapa kali siklus pesanan dalam satu periode perencanaan.
P $ Q
Jadi, berdasar kebutuhan satu periode D, komposisi parameter biaya persediaan maka jumlah siklus pesanan optimal pada setiap periode perencanaan diturunkan oleh model. Gambaran lengkap setiap siklus pesanan adalah sbb:
ROP


Dalam satu siklus Persediaan Y, saat memesan adalah t1 atau pada saat Persediaan tinggal R. Lead Time L adalah selang waktu antara pesanan dibuat dan pesanan datang. Maka, selama t1-t2, proses
menggunakan persediaan selama L. Ketika pesanan Q datang pada saat t0, pada t2 persediaan akan tepat habis namun pada saat itu pula pesanan tepat datang. Inilah Teori dasar Persediaan EOQ yang deterministik, artinya bisa ditentukan sebelumnya. Pemahaman teori dasar persediaan EOQ deterministik ini penting diketahui untuk memahami perilaku persediaan.
Perilaku model persediaan EOQ deterministik menjelaskan situasi kritis dimana persediaan harus tersedia agar proses tidak terganggu namun biaya total persediaan tetap minimum. ΔR/ΔL adalah tingkat penggunaan persediaan sejak pesanan dibuat. Artinya, selama itu pula titik kritis dimulai, karena penyimpangan atau perubahan ΔR/ΔL akan menyebabkan persediaan tidak tepat habis di t2 padahal persediaan yang sudah dipesan saat t1 atau ketika persediaan tinggal R akan datang tepat di t1.

Bagaimana dengan JIT ?
JIT tidak mengenal Zero Inventory, tetapi Few Inventory. Bagaimana konsepnya? Pull Systemadalah cara pikir baru dan cara pandang baru yang membalik cara pikir dan cara pandang lama dalam hal siapa konsumen dan bagaimana cara melayani konsumen. Agar konsumen memperoleh apa yang dibutuhkan pada saat yang tepat, jumlah yang tepat dan sepefisifikasi yang tepat, maka Pull System adalah landasannya. Implementasi Pull System dalam hal Persediaan memunculkan Kanban, yaitu sebuah sistem pemenuhan persediaan yang menggunakan kartu sebagai sistem informasi yang menjelaskan properti persediaan, minimum pesanan, unit kerja yang membutuhkan.
Implikasi dari Pull System membuat pemasok atau unit kerja sebelumnya selalu aktif untuk mememenuhi kebutuhan konsumennya tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat spesifikasi.  Jadi, berbeda dengan cara pandang dan cara pikir lama. Akibat selanjutnya, mudah dimengerti bila biaya pemesanan dalam teori persediaan menurun. Penurunan bisaya persediaan ini ternyata membawa akibat turunan yaitu penurunan jumlah pesanan setiap kali memesan.
EOQ+JIT
Penurunan  biaya pesan S dalam model EOQ mengakibatkan D/Q(S) lebih rendah sehingga perpotongan antara Q/2(h) dengan D/Q(S) agar Biaya Persediaan Total minimum bergeser ke kiri. Dengan demikian,  Q menjadi lebih sedikit dibanding Q optimal pada EOQ. Disamping itu,  penurunan Q menjelaskan pula bahwa frekuensi pesanan atau D/Q menjadi lebih banyak dan ini juga memodifikasi model P system dan Q system yang diadopsi oleh EOQ. Baik Q maupun P kini sangat tergantung kepada permintaan konsumen atau unit kerja yang membutuhkan. Dalam praktek di Gemba, perencanaan kebutuhan satu tahun diurai secara bertahap menjadi perencanaan 6 bulan, 3 bulan, 12 bulan, mingguan, hingga menjadi perencanaan harian. Maka, target kebutuhan operasi harian ini yang menjadi isu Kanban dengan kebutuhan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat spesifikasi. Di Pabrik Honda yang saya kunjungi, hari itu target produksi ditetapkan 40 mobil yang terdiri dari beberapa tipe. Dengan model Pull System, target ini kemudian diturunkan menjadi target-target operasi dan pemenuhan kebutuhan persediaan hari itu. Inilah misteri manajemen persediaan yang berbasis Pull System dengan menggunakan Kanban sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen Persediaan. Dengan demikian, jelas sekali kalau JIT tidak berarti Zero Inventory dari preposisi manapun, namun few inventory sebagai akibat eliminasi Muda.
Esensi dari perubahan cara pandang dan cara pikir dalam perencanaan harian yang Pull System ini adalah menghindari kegiatan yang tidak bernilai tambah atau MUDA sehingga setiap kegiatan yang dilakukan adalah bernilai tambah dan semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam Push System, resiko kegiatan tidak bernilai tambah diambil. Dalam manajemen persediaan eliminasi kegiatan yang tidak bernilai tambah itu menyebabkan S menjadi lebih dan mengakibatkan Q turun dan dikenal sebagai few inventory.
JIT

Jumlah Persediaan yang turun tersebut akhirnya akan mempengaruhi modal kerja yang dibutuhkan dan mengubah proporsi unsur dalam Current Aset sehingga kualitas likuiditas juga akan menjadi semakin baik.
FICO-JIT

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Andalas 2009 Alumni Ponpes Asy-Syarif Angkatan 09,, Alumni Ponpes Madinatul Munawwarah angkatan 06.